TRIBUNJATIM.COM - Seorang penjual sarung dorong motor 13 km karena kehabisan bensin.
Ia ingin membeli bensin tapi tidak memiliki uang.
Pasalnya sarung yang dijualnya belum laku.
Si penjual sarung itu akhirnya memilih mendorong motornya untuk pulang ke rumah.
Kisahnya pun viral di media sosial.
Ia adalah Paimo (64).
Paimo naik motor butut sambil mengenakan kemeja batik dan celana panjang.
Ia juga memakai sepatu, helm dan membawa tas yang disangkutkan di stang motor.
Terlihat kakek tua itu mendorong motornya di tengah panas terik.
Kemudian ia bertemu dengan pemilik akun @ersanwisan.
Rupanya kakek itu mendorong motornya karena kehabisan bensin.
Lalu Ersan menawarkan untuk membantu mendorong hingga ke pom bensin.
Awalnya kakek itu menolak karena dirinya hendak menjual sarung.
Sarung itu ia jual untuk membeli bensin pulang ke rumah.
Namun karena sarungnya itu belum ada yang membeli, ia pun terpaksa mendorong motornya.
"YaAllah disini Sibapak gak punya uang sama sekali buat beli bensin karena dagangannya blm laku," tulis Ersan, dikutip dari Tribun Bogor pada Kamis (7/11/2024).
Akhirnya Ersan membantu dorong hingga ke pom bensin.
Saat dibelikan bensin, kakek itu meminta ke petugas untuk mengisi Rp 10.000 saja.
Namun Ersan mengisi tanki motor kakek itu penuh.
"wkt tau bensinya hampir dipenuhin sibapak nangis dan berusaha stop tangan mbaknya yg ngisi bensin," tulis Ersan lagi.
Tak hanya itu saja, Ersan juga memberikan sejumlah uang untuk bekal sang kakek pulang.
Ia bertemu dengan kakek itu di depan Lotte Mart Semarang.
Sementara rumah si kakek ada di Dusun Kranjan, Desa Karangsono, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung.
Jika dilihat dari google maps, jarangnya sekitar 13 km.
Diketahui Paimo berasal dari Gundul Grobogan.
Kemudian merantau dan tinggal di Desa Karangsono.
Sehari-hari, Paimo bekerja sebagai petani di sawah milik orang lain.
Jika sedang tidak musim tanam, Paimo dipercata oleh RW sekitar untuk memotong rumput rumah warga di sekitar Woltermonginsi, Semarang.
Untuk sekali pekerjaan, Paimo diberi upah Rp 60 ribu-70 ribu.
"Dan itu tdk setiap hari, Sementara upah tersebut digunakan untuk kebutuhan operasional beliau dr Karangsono ke Semarang dan untuk kebutuhan sehari-hari," tutur Ersan.
Ersan pun kemudian mendatangi Paimo di rumahnya yang sederhana.
Paimo tinggal di sebuah rumah dengan lampu penerangan yang minim.
Kondisi rumahnya pun cukup mengkhawatirkan.
Di rumahnya ada TV berukuran kecil yang masih menggunakan antena.
Kisah lainnya, seorang nenek berobat ke dokter gigi bayar pakai jam tangan viral di media sosial.
Ia terpaksa membayar dokter dengan jam tangan karena tak punya uang.
Saat berobat, nenek juga datang sendiri karena suami sudah meninggal.
Sementara, anak-anak jauh tinggal di kota dan tak pernah menjenguk.
Melihat aksi sang nenek, dokter pun terenyuh.
Video momen nenek serahkan jam tangannya ke dokter itupun beredar luas hingga viral.
Dalam video viral tersebut, tampak nenek berkerudung biru tua datang seorang diri tanpa diantar oleh anak ataupun suaminya.
Video nenek berobat tersebut viral dan telah dibagikan berulang kali, salah satunya akun X (Twitter) @nighhtride.
"Seorang nenek datang ke dokter gigi. tapi bayarnya pakai jam tangan karna beliau gak punya uang," caption video tersebut, Minggu (13/10/24).
Dalam video berdurasi 36 detik tersebut, tampak seorang nenek yang memohon sembari menangis untuk berobat.
Menurut keterangan dalam video, pusat layanan kesehatan tersebut selalu mengutamakan lansia dalam hal pelayanan.
"Seperti biasa, pasien lanjut kita prioritskan untuk dapat pelayanan terlebih dahulu," tulis keterangan video.
Alih-alih melayani pasien yang hendak berobat, sang dokter gigi justru merasa ada yang janggal.
Pasalnya pasien yang sudah lansia tersebut datang dengan raut wajah sedih.
Sang dokter pun merasa ada beban masalah lain yang dirasakan si nenek.
"Tapi belum sempat diperiksa kondisinya, ibu ini seperti sedang sedih bukan hanya karena masalah giginya saja, namun masih ada beban masalah lainnya,
Bibirnya mulai gemetar, tangisnya mulai pecah, ia sudah tak peduli lagi kepada siapa ia bercerita, asalkan ada yang mau mendengar, baginya mungkin lebih dari cukup," lanjutnya.
Menurut pengakuan nenek tersebut, dirinya tinggal sebatang kara.
Suaminya sudah lama meninggal, sedangkan dua orang anaknya tinggal jauh di luar kota.
"Ibu ini sudah ditinggal suaminya meninggal dan 2 orang anaknya sudah jauh dari luar kota namun jarang menjenguknya,"
Karena tak memiliki cukup uang, nenek tersebut pun menawarkan jamnya untuk kebutuhan makan sekaligus biayanya berobat.
Namun sang dokter gigi menolak penawaran nenek tersebut.
Ia pun dengan senang hati membantu nenek tersebut untuk berobat.
"Gigi depannya goyang dan harus segera dicabut dan alhamdulillah perawatan lancar hingga selesai," kata dokter gigi tersebut.
Berkat ketulusan hati sang dokter gigi, nenek tersebut juga bisa pulang dengan semringah.
"Jamnya saya kembalikan dan ibu hari ini insyaAllah tetap bisa makan. Semoga besok masih banyak orang baik yang ketemu dengan ibu ini," tutupnya.
Tak berselang lama setelah video nenek tersebut viral.