-

Kalimat imperatif dipelajari dalam pelajaran bahasa Indonesia. Kalimat ini banyak ditemukan penggunaannya sehari-hari. Lantas seperti apa contohnya?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat diartikan sebagai perkataan, sedangkan imperatif berarti bersifat memerintah atau memberi komando, mempunyai hak memberi komando, serta bersifat mengharuskan.

Dengan pengertian ini, kalimat imperatif dapat didefinisikan sebagai perkataan yang bersifat memerintah atau mengharuskan sesuatu untuk dilakukan. Kalimat imperatif biasanya diakhiri dengan tanda seru atau (!) pada setiap kalimat.

Untuk mengetahui penggunaan kalimat imperatif, berikut penjelasan lengkap tentang kalimat imperatif. Simak sampai habis ya!

\n

Pengertian Kalimat Imperatif

Menurut buku "Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia" pada 2005 karya R Kunjana Rahardi, kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta agar mitra tutur melakukan sesuatu sebagaimana diinginkan oleh penutur.

Kalimat imperatif dapat berupa suruhan yang sangat keras maupun lemah lembut, tergantung dari tujuan penutur.

Dalam pengertian lain, kalimat imperatif juga dijelaskan sebagai ucapan yang isinya memerintah, memaksa, menyuruh, mengajak, dan meminta dengan tujuan agar orang yang diperintahkan melakukan maksud dari perintah tersebut.

Sementara itu, Suyono dalam bukunya "Pragmatik Dasar-Dasar dan Pengajaran" tahun 1990, mendefinisikan kalimat imperatif sebagai bagian dari tindak tutur atau tindak berbahasa.

Dalam hal ini, tindak tutur mengacu pada komunikasi yang memiliki tujuan, cara, dan aturan yang khusus dan disesuaikan dengan kebutuhan untuk memenuhi derajat kesopanan.

Struktur Kalimat Imperatif

Dalam Bahasa Indonesia, kalimat disusun oleh beberapa elemen seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan. Secara umum, struktur kalimat biasanya disusun atas elemen-elemen tersebut secara berurutan.

Dalam konteks kalimat imperatif, subjek atau pelaku tidak selalu berada di awal kalimat, melainkan dapat berada setelah predikat atau kata kerja, contohnya "berbaringlah Ibu!". Kata "berbaring" merupakan predikat, sedangkan kata "Ibu" merupakan subjek.

Predikat dalam kalimat imperatif memiliki fungsi utama dalam pembentukan kalimat, atau akan selalu ada dalam sebuah kalimat imperatif.

Sedangkan, objek dan keterangan dalam kalimat imperatif hanya berfungsi untuk melengkapi atau memberikan makna dari suatu kalimat.

Dengan demikian, struktur kalimat imperatif memiliki pola yang sama dengan kalimat-kalimat lainnya, meskipun terdapat sedikit pembeda dalam konteks penggunaannya, sebagaimana dilansir skripsi Uri Ningtias dari Universitas Tidar yang berjudul "Struktur dan Makna Kalimat Imperatif pada Slogan Dalam Poster" tahun 2022.

Jenis Kalimat Imperatif

Dalam publikasi ilmiah yang ditulis oleh Etty Viveria C Bekti dan Rochayati tahun 2013, terdapat beberapa jenis dari kalimat imperatif di antaranya:

1.
Kalimat Imperatif Biasa

Kalimat imperatif biasa adalah kalimat perintah yang memiliki ciri berupa intonasi yang keras, didukung oleh kata kerja, dan biasanya menggunakan partikel "lah".

2. Kalimat Imperatif Permintaan

Kalimat imperatif permintaan adalah kalimat perintah yang berisi suruhan halus dan ditujukkan untuk meminta.

3. Kalimat Imperatif Ajakan

Kalimat imperatif ajakan adalah kalimat perintah yang berisi ajakan dan menggunakan bahasa kesantunan, seperti harap, hendak, dan hendaklah.

4. Kalimat Imperatif Pemberian Izin

Kalimat imperatif pemberian izin digunakan untuk memberikan izin dan biasanya menggunakan penanda kesopanan, seperti silakan dan biarlah.

Contoh Kalimat Imperatif

Berikut beberapa contoh kalimat imperatif berdasarkan jenisnya.

1. Contoh Kalimat Imperatif Biasa

"Ambilah contoh-contoh karya tulis di kantor!"
(Guru memerintahkan salah satu siswa untuk mengambil karya tulis di kantor).

"Hapus, cepet!"
(Alifah meminta Tugini untuk membersihkan papan tulis)

"Bu, jangan!"
(Kriswanto meminta guru agar tidak mengambil ponselnya)

2. Contoh Kalimat Imperatif Permintaan

"Contoh karya tulis itu bagaimana, Bu?"
(Yuli meminta guru memberikan contoh karya tulis)

"Bu, belum jelas!"
(Anita meminta guru untuk menjelaskan materi sekali lagi)

"Bu, istirahat dulu ya!"
(Muklis meminta guru untuk istirahat terlebih dahulu)

3. Contoh Kalimat Ajakan

"Ayo neng perpustakaan!"
(Wahyuti mengajak Diana ke perpustakaan)

"Beli es, yuk!"
(Soni mengajak Taufik untuk membeli es)

"Harap tenang dulu!"
(Guru mengajak pada siswa untuk diam sejenak)

4. Contoh Kalimat Imperatif Pemberian Izin

Muklis: Bu, yang sudah selesai, apakah boleh istirahat?
Guru: Boleh

Diana: Minta izin pulang, Bu!
Guru: Apa sebabnya?

Wijanardi: Bu, mau pinjam buku!
Guru: Silakan



Baca Lebih Lanjut
Prepositional Phrase: Pengertian, Jenis, Rumus, dan Contohnya
Detik
Apa Itu Descriptive Text? Ini Pengertian, Struktur, dan Contohnya
Detik
Zat Tunggal: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Detik
Hukum Kekekalan Energi: Pengertian, Jenis, Rumus, dan Contohnya Sehari-hari
Detik
Sumber Daya Alam: Pengertian, Jenis-jenis serta Cara Melestarikan
Detik
Fenomena Likuifaksi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Jenisnya
Detik
Ekosistem Padang Rumput: Pengertian, Komponen Penyusun, Ciri-ciri, dan Jenis
Detik
Memahami Majas Repetisi: Arti, Jenis, Ciri-ciri, dan Contoh
Detik
Pengertian dan 50 Contoh Kalimat Majas Alegori dalam Bahasa Indonesia
Sindonews
Bioma Sabana: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Flora-Fauna, dan Persebarannya
Detik