TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video peristiwa cekcok pegawai restoran dengan pembeli di sebuah kedai makan di Palembang, viral di media sosial.

Dalam kejadian tersebut pegawai restoran dilempar toples bumbu oleh pembeli hingga wajahnya lebam.

Peristiwa tersebut berujung pelaporan lantaran pegawai restoran tak terima perbuatan pembeli terjadapnya. 

Diketahui korban bernama Ariska (18).

Ariska pegawai restoran di salah satu kedai makan di Palembang itu melaporkan pembeli ke polisi. 

Ia tidak terima sudah dilempar toples bumbu oleh pembeli hingga wajahnya mengalami luka lebam.

Bukan hanya itu, Ariska juga tak terima karena ucapan pembeli yang mengatainya dengan sebutan gadis tua.

"Saat peristiwa itu terjadi jujur pak saya sedang menyiapkan makanan untuk terlapor.

Tetapi Ibu itu (terlapor-red) langsung marah-marah dan melempar toples bumbu ke wajah saya pak," ungkapnya, saat dikonfrimasi, Senin (4/11/2024) siang, melansir dari TribunSumsel.

Ariska menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Rabu (30/10/2024) sekitar pukul 18.30 di kedai makanan tempatnya bekerja, Kecamatan Seberang SU I, Palembang. 

Berawal saat dirinya menyiapkan pesanan pembeli (terlapor-red) yang hendak dibawa pulang. 

"Sudah saya siapkan, lalu saya konfirmasi ke kasir. Kan setiap pesanan masuk dikonfirmasi ke kasir. Tetapi terlapor ini malah emosi dan nada tinggi, " ungkapnya. 

Emosi, membuat kedua terlapor dan korban pun terjadi cek-cok mulut.

Saat itu terlapor langsung mengambil barang yang berada di TKP (tempat kejadian perkara) dan langsung melempar korban. 

"Dia emosi pak. Langsung mengambil tempat bumbu  dan langsung di lempar ke arah wajah. Saat terjadi cek -cok mulut kami hanya dihalangi oleh meja, lemparannya mengenai area dekat mata kanan saya," bebernya. 

Selain itu, terlapor juga berkata kasar padanya.

Kalimat seperti 'kamu itu pegawai di sini' dan 'gadis tua' pun disebut terlapor di tengah ramainya kedai makanan tersebut. 

"Terpaksa pak saya laporkan ke sini. Karena saya tidak terima dan berharap dia dipanggil atas laporan saya," ungkapnya.

Sementara, Kepala SPKT Polrestabes Palembang, AKP Heri membenarkan adanya laporan dari Ariska tersebut.

Menurutnya, terlapor terancam Pasal 352 KUHP mengenai penganiayaan.

"Sudah kami terima laporan dari korban beserta CCTV kedai sebagai bukti.

Laporannya akan kami serahkan ke Satreskrim Polrestabes Palembang untuk ditindaklanjuti," tutupnya.

Sebelumnya, Mangolai (64), pemilik bengkel Soni Jaya Motor di Limo, Depok, mengaku diperlakukan kasar oleh pelanggannya sejak 30 tahun membuka usaha. 

Diketahui, pipi korban ditampar oleh pelanggan yang mengamuk karena tak terima dengan harga tambal ban. 

"Saya sudah 30 tahun buka bengkel di sini, baru kali ini mengalami dan harus menghadapi pelanggan seperti pelaku," ujar Mangolai, Senin (26/2/2024).

Mangolai sudah membuka bengkel Soni Jaya Motor sejak 1992. Bahkan, bengkel pertamanya berdiri pada tahun 1985 di Klender, Jakarta.

"Pokoknya, saya mulai buka bengkel di Klender, lalu pindah ke Tanah Kusir. Mulai 1992 bareng istri di sini, sudah dari anak-anak saya masih pada kecil, baru kali ini ada pelanggan sampai ngamuk," tutur Mangolai.

Mangolai ditampar di pipi dan telinga bagian kiri karena pelaku ngamuk dan enggan membayar biaya bongkar pasang ban senilai Rp 5.000.

"Pas lagi pasang, sambil saya bilang, minimal kasih lah uang bongkar pasangnya, ternyata dia merasa keberatan juga. Padahal cuma saya tagih Rp 5.000, ya kan bannya sudah saya tes, saya cek semua. Setelah itu ditampar," ujar Mangolai.

Awalnya, pelaku mulai emosi setelah Mangolai memeriksa kondisi ban motor pelaku yang bocor di dua titik berdekatan.

"Kan saya buka bannya, ternyata yang bocor banyak. Ada yang sobek dan kena tusuk-tusuk. Jadi saya bilang, hitung dua lubang ya," ucap Mangolai.

"Saya sampaikan, kalau tambal satu lubang Rp 15.000, karena dua lubang tapi jaraknya deketan, digenapin Rp 20.000 saja," imbuh dia.

Pelaku merasa Mangolai menipunya sambil ngotot bahwa titik bocor bannya hanya satu titik.

"Dia benar-benar marah, tensi langsung naik setelah saya bilang ada dua lubang yang harus ditambal," ungkap Mangolai.

Mangolai sempat bertanya kepada pelaku tentang kondisinya yang mungkin sedang mengalami kesulitan.

"Saya tanya baik-baik, 'Apa lagi ada permasalahan di luar? Kok ngomongnya gitu'," kata Mangolai.

Tak digubris, sang pelaku justru terus mencecar dengan nada yang masih naik hingga mengancam istri dan anak Mangolai.

"Dia ancam istri dan anak saya dengan telepon, bilang mau bawa teman-temannya, saya biarin. Katanya kenal sama Karang Taruna, kenal sama RT. Saya juga kenal kok sama RT saya," tutur Mangolai.

Akan tetapi, pelaku langsung membawa motornya meninggalkan bengkel, tak lama setelah menampar Mangolai.

Setelah insiden itu, Mangolai tak menerima ancaman lainnya dari sang pelaku.

"Enggak ada ancaman lagi setelah itu, karena dia langsung pergi, enggak balik lagi. Mungkin dia juga enggak berani karena videonya juga langsung ramai kan di media sosial," ucap dia.

Sebagai informasi, sebuah video rekaman CCTV menampilkan seorang pria menganiaya pria lain dengan helm.

Diketahui, hal itu bermula saat pelaku pemukulan datang ke bengkel untuk tambal ban belakang motor Honda Supra miliknya.

Baca Lebih Lanjut
Kacau! Gegara Hal Sepele Dua Keluarga Ribut di Restoran
Detik
Remaja Ini Tewas Usai Makan di Restoran Pizza Karena Alergi
Detik
Pelanggan Temukan Kaca di Spaghetti, Restoran Malah Respon Begini
Detik
Tak Terima Jadi Bahan Gosip, Gadis di Jonggol Bogor Pukul dan Jambak Temannya Sendiri
Vivi Febrianti
Daftar 10 Pempek Palembang Enak di Jakarta yang Bikin Nagih
Detik
Harga Cabai Merah di Palembang Anjlok Rp 10 Ribu per Kilogram, Emak-emak Gercep Borong untuk Stok
Odi Aria
Wanita Ini Curhat Dilayani Penjual Jutek Saat Makan di Kopitiam
Detik
Polisi ciduk orang tua penyiksa anak di Jakarta Timur  
Antaranews
Cuaca Panas Ekstrem Jadi Berkah Bagi Penjual Kelapa di Palembang
Yandi Triansyah
Makan di Restoran Michelin, Turis Ini Kaget Tagihannya Rp 17 Juta
Detik