Kartu Jelajah Berganda atau multi trip yang dikeluarkan MRT Jakarta sudah tak lagi bisa digunakan. Sejak 31 Oktober 2024 kemarin, kartu MTT MRT Jakarta itu resmi dinonaktifkan penggunaannya.
Penumpang MRT Jakarta yang masih memiliki saldo dalam kartu tersebut bisa segera melakukan pengembalian sisa saldo melalui Stasiun MRT Jakarta terdekat. Batas waktu pengembalian saldo hingga 14 November 2024 mendatang.
"Penonaktifan kartu MTT merupakan bagian dari upaya PT MRT Jakarta dalam mendorong server based payment di ekosistem MRT Jakarta. Pelanggan tetap dapat menggunakan sistem pembayaran berbasis aplikasi seperti MyMRTJ dengan beragam pilihan pembayaran serta memiliki banyak keunggulan dan manfaat bagi para pelanggan," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Mega Tarigan, dalam keterangannya dikutip Jumat (1/11/2024).
Penumpang dapat menukar saldo sisa dalam kartu MTT dalam berbagai bentuk mulai dari dompet digital macam MartiPay di aplikasi MyMRTJ, Gopay, ataupun Dana. Bisa juga ditransfer ke rekening bank-bank BUMN ataupun secara tunai.
Pembelian tiket perjalanan MRT Jakarta masih bisa menggunakan aplikasi MyMRTJ dengan pilihan pembayaran beragam, mulai dari MartiPay, AstraPay, i.saku, blu by BCA Digital, Dana, kredit Mastercard, paylater Kredivo.
Beberapa kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank juga masih bisa digunakan. Termasuk kartu KMT Commuter Line dan Jaklingko. Pelanggan juga dapat membeli tiket QR di stasiun melalui tiket vending machine.
MRT Jakarta juga menawarkan paket tiket berlangganan. Mulai dari paket tiket mingguan hingga bulanan yang dapat diakses di aplikasi MyMRTJ dengan promo diskon tiket sampai 20%.