Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis telinga hidung tenggorokan bedah kepala dan leher (THTBKL) dr. Syahrial M. Hutauruk menegaskan bahwa suara pasien yang telah menjalani operasi pengangkatan pita suara masih bisa dipulihkan sehingga tetap dapat berkomunikasi.
"Kita punya banyak cara untuk merehabilitasi suara walaupun seluruh pita suara sudah diangkat," kata Syahrial dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta pada Selasa.
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu menjelaskan pemulihan suara untuk seseorang yang pita suaranya telah diangkat bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Pertama, dengan alat bantu khusus seperti elektrolaring yang dapat menghasilkan suara tanpa memerlukan latihan. Cara kedua adalah dengan melatih teknik atau berbicara menggunakan esofagus untuk mengeluarkan suara melalui lubang yang ada di lehernya.
"Dengan latihan yang baik, yang tekun, itu bisa menghasilkan suara. Banyak cara untuk merehabilitasi, jadi jangan takut untuk dilakukan operasi," ujar Syahrial.
Operasi pengangkatan pita suara merupakan tata laksana untuk menangani kanker pita suara pada stadium lanjut. Syahrial menjelaskan operasi ini diperlukan karena pertumbuhan kanker yang parah telah menyumbat saluran pernapasan sehingga mengancam penderitanya.
"Kalau stadium tiga atau empat itu harus operasi, mungkin kalau stadium tiga itu bisa mengangkat pita suara sebagian, kalau stadium empat harus menyeluruh," katanya.
Ia memaparkan operasi akan membuat saluran pernapasan baru dengan membuat lubang di trakea atau batang tenggorokan agar dapat dipasang tabung pernapasan.
Syahrial menekankan pentingnya deteksi dini agar kanker dapat ditangani lebih cepat tanpa perlu memerlukan operasi pengangkatan pita suara. Selain itu, pasien dengan kanker yang ditemukan pada stadium awal lebih mudah dipulihkan tanpa harus diangkat pita suaranya.
"Makanya deteksi dini menjadi penting karena stadium dini, atau stadium satu (penanganan) radiasi umumnya (pemulihannya) bagus," ujarnya.*Syahrial menekankan pentingnya deteksi dini agar kanker dapat ditangani lebih cepat tanpa perlu memerlukan operasi pengangkatan pita suara. Selain itu, pasien dengan kanker yang ditemukan pada stadium awal lebih mudah dipulihkan tanpa harus diangkat pita suaranya.
"Makanya deteksi dini menjadi penting karena stadium dini, atau stadium satu (penanganan) radiasi umumnya (pemulihannya) bagus," ujarnya.*
Baca Lebih Lanjut
Dokter sebut kanker pita suara sebagian besar terjadi pada perokok
Antaranews
Alat Bedah Ketinggalan di Dalam Perut Usai Operasi, 12 Tahun Baru Ketahuan
Detik
Mendengar musik jadi penyembuh terbaik setelah operasiĀ 
Antaranews
RSCM sukses operasi bedah hati menggunakan teknologi robotik
Antaranews
Sosok Dokter Kiky, Dokter di OKU Sumsel Tewas Tak Wajar di Ruang Praktiknya, Pasien Sedang Antre
Fitriadi
Ari Lasso Batalkan Konser di Istora Senayan Akibat Gangguan Pita Suara
Sindonews
RSCM sebut pembedahan dengan teknologi robotik unggul dalam ketepatan
Antaranews
IDI Bicara Framing Negatif Dokter Indonesia, Jadi Alasan Pasien 'Kabur' ke LN?
Detik
Ketum IDI: Dokter tidak bisa hanya mengandalkan teknologi
Antaranews
MNC Peduli Berikan Operasi Gratis Bibir Sumbing di Tangerang, 20 Pasien Terbantu
Sindonews