Benua Australia adalah benua yang paling kecil di dunia dengan luas hanya 8 juta km². Namun, tahukah detikers bahwa mayoritas wilayah di benua Australia justru kosong tak berpenghuni?
Berbeda dengan benua lainnya seperti Asia dan Eropa, benua Australia hanya diisi satu negara saja yakni Australia. Uniknya, dengan luas wilayah yang hanya diisi satu negara, membuat negara ini banyak yang 'kosong'.
Diketahui, bahwa tingkat kepadatan penduduk di Australia adalah 3,25 orang per kilometer persegi. Jika melihat peta persebaran penduduk, maka akan tampak bahwa bagian tengah benua yang luas, sangat kosong. Sebab, sebagian besar penduduk Australia tinggal di kota yang ada di pesisir pantai.
Saking sepinya, seseorang dapat terbang sekitar 3.200 km ke Sydney dari Darwin di utara atau ke Sydney dari Perth di barat tanpa melihat kota atau apa pun, kecuali gurun.
Bahkan, di Australia, satu orang bisa mengurus peternakan seluas 40.000 hektar atau sekitar 400 km². Luas ini lebih besar dari negara Jerman (357 kmkm²) dan Jepang (377 km²).
Sebagian besar wilayah Australia yang ada di tengah merupakan depresi atau kondisi tanah yang berada di bawah permukaan air laut dan dataran tinggi bagian barat yang berupa gurun.
Hal ini yang membuat Australia dijuluki sebagai benua yang paling datar dan paling kering.
Di wilayah pedalaman di Australia, sebagian besarnya sepi dan lebih menjadi tujuan wisata ketimbang ditinggali. Pedalaman yang sepi ini dikenal sebagai wilayah yang tidak ramah untuk pertumbuhan organik.
Jadi bisa dikatakan, di sebagian besar benua Australia, terutama di tengah, menunjukkan wilayah tak layak huni karena kualitas lahan yang kurang baik. Ini yang membuat banyak penduduk Australia menempati wilayah pesisir pantai.
Mengutip National Archives of Australia, Profesor Griffith Taylor dari Universitas Sydney, pada 1920-an membuat peta benua Australia untuk memetakan wilayah yang layak dan tidak untuk dijadikan permukiman.
Di sisi lain, peta Griffith menunjukkan sekitar seperempat wilayah Australia dianggap 'tidak berguna' untuk dijadikan hunian manusia.
Meski banyak kosong karena tidak dihuni manusia, benua Australia dikenal dengan kekayaan fauna, termasuk yang mematikan. Mulai dari ular, labar-laba, lebah, semut hingga gurita.
Hal ini berkaitan dengan sejarah daratan Australia yang pada 100 juta tahun lalu terpisah dari benua kuno Gondwana. Menurut peneliti biologi evolusi dari Swansea University, Kevin Arbuckle, beberapa jenis hewan berbisa justru sudah ada di sana sebelum daratan Australia terpisah tersebut.
Dia menyimpulkan bahwa beberapa hewan berbisa dulunya tidak sengaja terbawa ke daratan Australia ketika menjadi daratan baru.
Secara keseluruhan dari 220 spesies ular di Australia, 145 di antaranya adalah ular berbisa. Ular ini mencakup 65% populasi ular di Australia, meskipun hanya sekitar 15% ular di dunia yang diketahui berbisa.
Beberapa hewan mematikan lain di antaranya:
- Semut rahang perangkap (Odontomachus)
- Semut bulldog (Myrmecia)
- Laba-laba jaring corong (Hadronyche dan Atrax)
- Laba-laba punggung merah (Latrodectus hasselti)
- Ubur-ubur kotak (Carukia barnesi)
- Man o'war Portugis (Physalia physalis)