TRIBUNKALTARA.COM - AC Milan vs Napoli di Liga Italia, Antonio Conte menyoroti pemain Rossoneri yang bisa mempersulit timnya.

Duel AC Milan vs Napoli di pekan ke-10 Liga Italia dijadwalkan pada, Rabu (30/10/2024) pukul 02.45 WIB.

Antonio Conte akan memimpin pasukan Napoli mendatangi AC Milan di Stadion San Siro.

Sseperti yang disorot Antonio Conte, laga ini akan menjadi bentrokan yang sangat sulit. 

Napoli yang dilatih Antonio Conte susah payah mengalahkan Lecce 1-0 di laga terakhir (26/10) untuk makin memantapkan posisi di puncak klasemen dengan 22 poin.

AC Milan sementara itu berada di posisi ketujuh setelah meraih 14 poin, dengan satu pertandingan tersisa karena pertandingan melawan Bologna ditunda.

"Ini adalah ujian penting melawan klub top, kami pergi ke San Siro dengan mentalitas yang tepat.

"Tim ini telah menunjukkan kedewasaan yang luar biasa, tetapi di San Siro tidak ada yang bisa dianggap remeh," kata Conte dikutip dari situs TMW.

Dia lantas menyoroti para pemain bintang di AC Milan yang bisa mengubah permainan.

"Rafael Leao, dia adalah pemain yang bisa mengubah jalannya permainan, jika kamu memberinya ruang, itu akan menjadi sulit. Tapi Milan bukan hanya Leao, kami ingin mempersiapkan diri sebaik mungkin," katanya.

Tentu saja, ada banyak pemain pembeda lain di kubu Rossoneri. 

Alvaro Morata akan memimpin lini serang Milan, didukung  Christian Pulisic, yang telah terlibat langsung dalam setidaknya satu gol dalam tujuh pertandingan terakhirnya di liga.

Hanya satu pemain yang memiliki catatan yang lebih panjang untuk Rossoneri sejak tahun 2004: Zlatan Ibrahimovic membukukan 10 gol beruntun hampir 14 tahun yang lalu.

Hanya saja, kekuatan Milan sepertinya berkurang setelah Theo Hernandez, dan Tijani Reijnders akan menjalani skorsing. 

Dengan demikian, Filippo Terracciano akan bermain sebagai bek kiri, sedangkan pengganti Tijjani Reijnders belum dapat dipastikan.

I Rossoneri sendiri menghidupkan kembali musim yang sedang terpuruk dengan mengalahkan tim asal Belgia, Club Brugge yang hanya bermain dengan 10 pemain 3-1 di San Siro.

Pertemuan terakhir kedua tim terjadi saat AC Milan menang tipis satu gol di bulan Februari. 

Termasuk hasil imbang 2-2 di Naples tahun lalu, AC Milan tidak terkalahkan dalam lima pertandingan melawan Napoli di semua kompetisi.

Selama rentetan tanpa kemenangan itu, Napoli tersingkir dari Liga Champions oleh AC Milan dalam musim 2022-23. 

Namun, mungkin justru karena itu, mereka bisa lebih fokus untuk meraih trofi Serie A di musim yang sama.

Banyak hal terjadi sejak saat itu. 

Akan tetapi klub asal Campania tersebut kini tampaknya telah menemukan penerus yang pantas untuk pelatih peraih Scudetto, Luciano Spalletti, saat Antonio Conte melakukan keajaiban di Napoli.

Dengan bantuan dari anggaran transfer yang besar menurut standar modern Serie A, Conte telah mengubah sebuah tim yang musim lalu gagal untuk mengamankan kualifikasi Eropa.

Tim barunya ini kini memimpin klasemen setelah sembilan pertandingan. Napoli memperketat cengkeraman di posisi puncak klasemen di akhir pekan, ketika mereka mengalahkan tim papan bawah, Lecce, melalui gol di babak kedua dari sang kapten, Giovanni Di Lorenzo.

I Partenopei telah menjaga clean sheet dalam enam dari tujuh laga terakhir-termasuk kemenangan atas Palermo di Coppa Italia. 

Mereka juga menorehkan skor agregat 16-1, yang menunjukkan bahwa Napoli saat ini memang dapat menjadi penantang serius Juventus dan kedua klub Milan untuk memperebutkan gelar juara.

Conte mengistirahatkan pemain sayap pilihan pertama, Khvicha Kvaratskhelia dan Matteo Politano di akhir pekan. 

Kini, keduanya akan kembali ke tim inti di San Siro, dengan David Neres dan Cyril Ngonge yang tidak dimainkan.

Mereka akan bekerja sama dengan Romelu Lukaku di sepertiga akhir lapangan. 

Jika bisa mencetak gol dan mengemas asis di San Siro, mantan penyerang Inter Milan ini akan mencapai keterlibatan 100 gol di Serie A.

Meskipun Napoli terlihat sebagai tim yang lebih disiplin, AC Milan yang kini diarsiteki Paulo Fonseca bagaimana pun sangat sulit untuk dikalahkan di kandang sendiri.

Kedua pelatih sama-sama punya tipikal menyerang. Karenanya, duel ini diprediksi akan berlangsung sengit. Dan berakhir dengna skor rendah. Hasil imbang 1-1 bukan tak mungkin akan menutup pertandingan. 

(*)