Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Pendakian Gunung Ciremai dari lima jalur yang berada di wilayah Majalengka dan Kuningan ditutup sementara mulai hari ini hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Humas, Promosi, dan Pemasaran Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Ady Sularso, mengatakan, selama masa penutupan sementara jajarannya bakal menggencarkan sosialisasi UU Nomor 32 Tahun 2024 dan PP Nomor 36 Tahun 2024.
Sebab, menurut dia, regulasi tersebut berkaitan konservasi sumber daya alam (SDA) hingga adanya penyesuaian jenis dan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di kawasan TNGC.
"Kami akan mensosialisasikan UU Nomor 32 dan PP Nomor 36 Tahun 2024 kepada seluruh pemangku kepentingan, pengelola wisata, hingga masyarakat," kata Ady Sularso, Senin (28/10/2024).
Ia menyampaikan, penyesuaian jenis dan tarif PNBP di kawasan gunung yang tingginya mencapai 3078 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut meliputi sejumlah aspek.
Dari mulai tiket masuk pengunjung, tiket masuk rombongan, pungutan jasa kegiatan wisata alam, hingga pungutan jasa kegiatan foto maupun video komersial di kawasan TNGC.
"Kami akan fokus untuk menyosialisasikan seluruh regulasi ini kepada semua pihak selama masa penutupan sementara pendakian Gunung Ciremai," ujar Ady Sularso.
Ady menyampaikan, penutupan sementara tersebut juga bertujuan untuk memulihkan ekosistem alam di kawasan gunung tertinggi di Jawa Barat itu.
Pihaknya menekankan, kebijakan semacam itu merupakan langkah proaktif BTNGC dalam menjaga keanekaragaman hayati, dan memulihkan keasrian alam di Gunung Ciremai.
Bahkan, BTNGC juga telah menginformasikan penutupan sementara pendakian Gunung Ciremai, dan menutup booking online di laman resminya sejak pekan lalu.
"Semoga penutupan sementara ini memulihkan ekosistem di Gunung Ciremai untuk menyambut para pendaki di jalur yang lebih aman, dan kondisi alam yang terjaga," kata Ady Sularso.
"Semoga penutupan sementara ini memulihkan ekosistem di Gunung Ciremai untuk menyambut para pendaki di jalur yang lebih aman, dan kondisi alam yang terjaga," kata Ady Sularso.
