JAKARTA - Saat KTT BRICS di kota Kazan Rusia pekan ini memperlihatkan persatuan antara negara-negara berkembang arus utama di dunia, Analis mengatakan, para pemimpin BRICS masih belum satu suara soal meninggalkan dolar AS . BRICS disebut terpecah mengenai dedolarisasi, karena perbedaan geopolitik seiring perluasan blok ekonomi penantang Barat tersebut.
Pada saat KTT berakhir pada hari Kamis, kemarin anggota awal blok BRICS yakni Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan menyambut Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab (UEA) sebagai anggota penuh.
Selain itu ada 13 negara lainnya yang telah diundang untuk bergabung sebagai "negara mitra", yang semakin memperluas jejak BRICS.

Shidore juga mengatakan, negara-negara bagian terbagi tentang apakah akan segera merancang sistem alternatif atau "untuk terus bereksperimen sementara waktu dengan mata uang lokal,".
"Rusia mungkin negara yang lebih radikal, tetapi secara luas kelompok BRICS ingin lembaga-lembaga global yang ada menjadi lebih terbuka, lebih representatif, lebih efektif, dan itulah pesannya," katanya.
Baca Lebih Lanjut
Negara-negara anggota BRICS tingkatkan kerja sama melalui pertukaran ekonomi dan perdagangan yang erat
Antaranews
Kembali Perkasa, Dolar AS Naik ke Level Rp 15.558
Detik
Paus Orca Taman Hiburan Buang Kotoran dan Semburkan ke Penonton
Detik
IHSG Dibuka Merah, Rupiah Melemah di Rp 15.626 per Dolar AS
KumparanBISNIS
Rupiah pada Kamis pagi melemah jadi Rp15.640 per dolar AS
Antaranews
Rupiah Jumat turun 31 poin menjadi Rp15.615 per dolar AS
Antaranews
Rupiah Senin tergelincir 72 poin menjadi Rp15.719 per dolar AS
Antaranews
Rupiah Selasa merosot 59 poin menjadi Rp15.563 per dolar AS
Antaranews
Rupiah Rabu melemah 38 poin menjadi Rp15.605 per dolar AS
Antaranews
Dolar AS Pagi Ini Menguat ke Level Rp 15.609, Naik 26 Poin
Detik