SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Massa dari dua perguruan silat terlibat bentrokan di Tulungagung.
Dari video yang beredar, massa yang mengendarai sepeda motor penyerbu sebuah lokasi di sekitar depan Stadion Rejoagung, dan dalam rekaman video yang lain, massa yang sama menyerbu sebuah warung kopi tidak jauh dari simpang tiga Ngujang, Kecamatan Kedungwaru.
Sempat terjadi saling tantang antara massa penyerbu dan sejumlah orang dari perguruan pencak silat berbeda yang ada di dalam Warkop.
Seorang penyerang memulai keributan dengan melayangkan tentangan, namun kakinya ditangkap orang yang ditendangnya, lalu balik ditarik hingga nyaris terjatuh.
Si penyerang bertahan dengan cara berpegangan di pintu Warkop.
Meski kalah jumlah, orang-orang yang ada di dalam Warkop gigih melakukan perlawanan.
Bahkan salah satunya terlihat santai merekam kejadian itu sembari memberikan perlawanan.
Para penyerang kemudian melempari Warkop ini dengan batu.
Usai bentrokan ini, sejumlah pimpinan perguruan silat di Tulungagung dipanggil Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi.
Mereka melakukan pembicaraan tertutup di ruang kerja Kapolres.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto, mengatakan sebelumnya memang ada acara salah satu perguruan silat di wilayah Tulungagung.
“Kegiatannya sudah izin secara resmi ke Polres Tulungagung. Izinnya hanya kegiatan tasyakuran,” jelas Nanang.
Dalam izin yang disampaikan, massa yang datang dalam acara itu hanya dari lokal Tulungagung.
Namun diduga ada massa perguruan silat dari luar Tulungagung yang ikut bergabung.
Bentrokan terjadi saat massa bertemu dengan anggota perguruan pencak silat yang lain.
“Bentrokan ada di 2 titik, pertama di depan Stadion Rejoagung, kedua di sekitar simpang tiga Ngujang 1,” sambung Nanang.
Akibat bentrokan ini ada 2 korban yang dilarikan ke RS Bhayangkara Tulungagung.
Mereka mengalami luka lebam akibat pukulan benda tumpul, dan satu di antaranya bisa pulang karena luka yang dialaminya tidak terlalu parah.
“Ada satu korban bisa pulang rawat jalan, satu masih menjalani perawatan. Belum ada yang diamankan dalam kejadian ini,” ungkap Nanang.
Personel Polres Tulungagung masih ada di lapangan untuk mengumpulkan bahan keterangan (Pulbaket).
Sementara koordinator kegiatan dari pihak perguruan pencak silat berjanji akan membantu polisi mencari para penyerang.
“Personel masih mengumpulkan bukti-bukti dan saksi di lapangan. Perkembangan akan kami sampaikan lebih lanjut,” pungkas Nanang.