Majas adalah salah satu unsur penting dalam bahasa yang dapat memberikan warna dalam berkomunikasi. Di antara berbagai jenis majas, hiperbola menjadi salah satu yang menarik.
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu secara berlebihan, sehingga mampu menekankan emosi dan memberikan kesan dramatis. Dengan menggunakan hiperbola, penulis dapat menciptakan gambaran yang lebih hidup dan menarik pembaca atas perasaan yang ingin disampaikan.
Menurut buku Bahasa Indonesia SD Kelas V, majas adalah gaya bahasa yang menggunakan makna kiasan untuk memberikan kesan tertentu. Penggunaan majas membuat cerita menjadi lebih bermakna mendalam dan menarik untuk dibaca.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hiperbola adalah ungkapan yang dilebih-lebihkan untuk menciptakan efek tertentu, bukan makna sebenarnya.
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang menggambarkan atau menceritakan suatu kejadian dengan cara melebih-lebihkan. Dengan kata lain, majas ini berusaha mendramatisir keadaan agar terlihat lebih menarik dan indah.
Berdasarkan jurnal Hiperbola dalam Album Lagu "Selamat Ulang Tahun" Karya Nadin Amizah dan Implikasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA karya Monika Asmorowati & Afrinar Pramitasari, majas hiperbola terbagi menjadi tujuh kategori, sebagai berikut:
Basic Hyperbole adalah jenis hiperbola yang tetap berada dalam konteks yang dimaksud.
Contoh : Bergegas terlalu cepat pelan dalam menghapus nama pelan dalam semua tentang
melupakan.
Makna dari kalimat di atas adalah seseorang lambat dalam melupakan semua hal terkait objek yang disebutkan dalam lirik, sementara semua kisahnya berlalu begitu cepat.
Composite Hyperbole adalah majas hiperbola yang penerapannya digunakan bersamaan dengan majas lain.
Contohnya : Paman tua, berlarian dengan angan di bahunya
Maknanya adalah dia berlari dengan angan yang dibawanya. Kalimat ini terkesan dilebih lebihkan. Sejalan dengan lirik sebelumnya, paman tua tersebut berlarian dengan angan bahwa dia ingin cepat pulang bertemu dengan keluarganya dan makan bersama.
Single-word hyperbole adalah majas hiperbola yang terjadi ketika hanya ada satu konten yang dilebih-lebihkan dalam sebuah kalimat, jika kata tersebut dihilangkan maka hiperbola akan sepenuhnya hilang.
Contoh : Saksi yang telah berlalu lalu tertinggal terpaku ruang.
Kalimat tersebut berusaha menyampaikan maksud bahwa tempat tersebut merupakan saksi yang telah berlalu dan kini hanya terpaku menjadi ruang kenangan.
Phrasal hyperbole adalah majas yang berisi kombinasi antara kata sifat, kata benda, dan kata kerja yang dapat menciptakan arti hiperbola.
Contoh : Bergumam letih menunggu kereta
The role of superlatif adalah jenis majas yang membuat sesuatu terdengar begitu berlebihan dan ekstrim sehingga menyebabkan adanya kesan berlebihan.
Contoh : Tertawa dengan air mata mengingat bodohnya dunia dan kita yang masih saja berusaha.
Kalimat ini menjelaskan perasaan sedih dan kecewa karena dunia yang dijalaninya tidak seindah yang ia bayangkan.
Comparison hyperbole adalah jenis hiperbola yang dalam kalimat terdapat sesuatu yang dibandingkan dan berpotensi mengandung hiperbola, namun tidak semua komparatif frase masuk akal untuk mencapai tujuan.
Contoh : Bun kalau saat hancur ku disayang apalagi saat ku jadi juara.
Merupakan perbandingan bahwa saat hancur saja dia disayang apalagi jika ia menjadi juara maka rasa sayang itu akan semakin bertambah.
Repetition Hyperbole adalah jenis hiperbola yang menggunakan pengulangan kata atau frasa dan seringkali muncul dalam percakapan sehari-hari atau bahasa lisan.
Contoh : Seperti peluk yang mengizinkan ku lebih gundah dan tak luas,luas.
Ungkapan ini menunjukkan perasaan yang sangat mendalam dan penuh emosional. Dengan mengulangi kata "luas", penulis menekankan betapa besar perasaan kesedihan atau kekosongan yang dirasakan. Hal ini menciptakan kesan bahwa perasaan tersebut sangat kuat dan sulit dijelaskan dengan kata-kata.
Berikut beberapa contoh kalimat hiperbola beserta maknanya yang diambil dari buku Bahasa Indonesia SD Kelas V, jurnal Hiperbola dalam Album Lagu "Selamat Ulang Tahun" Karya Nadin Amizah dan Implikasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA, jurnal Gaya Bahasa Hiperbola dalam Buku About Love Karya Tere Liye, dan skripsi Penggunaan Gaya Bahasa Hiperbola dalam Kata-Kata Mario Teguh, sebagai berikut:
1. Sesaat setelah peluit lomba dibunyikan, anak itu langsung berlari secepat kilat.
Makna = bermakna berlari sangat cepat seperti kilatan cahaya.
2. "Aduh, sakit!" suara Kelinci Kecil menggelegar di sudut kebun Pak Rusa.
Makna = suara Kelinci Kecil yang "menggelegar" terkesan sangat berlebihan, karena suara kelinci biasanya tidak mungkin menggelegar seperti suara ledakan atau suara keras lainnya. Ini menggambarkan kesakitan Kelinci Kecil secara dramatis.
3. Melihat bahaya mengancam, ia langsung mengambil langkah seribu.
Makna = "mengambil langkah seribu" adalah ungkapan yang berlebihan karena secara harfiah tidak mungkin seseorang mengambil seribu langkah dalam sekejap. Ungkapan ini digunakan untuk menggambarkan reaksi cepat dan panik seseorang dalam menghadapi bahaya.
4. Kata-katanya begitu menusuk hati.
Makna = kata-kata tersebut sangat menyakitkan atau menyentuh perasaan seseorang. Penulis ingin menekankan betapa dalamnya dampak emosional yang ditimbulkan oleh kata-kata tersebut.
5. Jangan menyeberangi lautan untuk orang yang tidak mau melompati parit untukmu.
Makna = jangan melakukan pengorbanan besar atau usaha yang sangat sulit untuk orang yang tidak mau berusaha sedikit saja untukmu.
6. Hidup seakan mati, saat cinta dikhianati.
Makna = Maknanya adalah perasaan hancur dalam hidup seseorang saat cinta yang diharapkannya ternyata menghianatinya.
7. Biarkan kesedihanmu terbang bersama sayap-sayap waktu.
Makna = Kata "sayap-sayap" bermakna harapan agar kesedihan dapat hilang seiring berjalannya waktu.
8. Hati seorang wanita bisa menyimpan rahasia sedalam samudra dan setinggi bintang-bintang di angkasa.
Makna = bermakna betapa dalamnya perasaan dan rahasia yang bisa disimpan oleh seorang wanita.
9. Menyampaikan kejujuran yang membuatnya menangis, lebih baik daripada membuatnya tersenyum dengan dusta.
Makna = bermakna bahwa kejujuran meskipun menyakitkan lebih berharga daripada kebohongan yang membuat orang lain bahagia sementara.
10. Biarkan cucuran air mata ini yang bertutur sangat saat mulut tak lagi sanggup mengungkapkan sebuah rasa sakit
Makna = bermakna bahwa air mata adalah cara untuk mengungkapkan perasaan yang sulit diucapkan.
11. Jangan biarkan perasaan kita berserakan, berceceran di facebook atau twitter.
Makna = mengibaratkan perasaan seperti sampah yang berserakan dan perasaan seharusnya tidak dapat berserakan.
12. Ya Tuhan, aku sempurna tertikam oleh ilusiku sendiri. Pengkhianatan oleh hatiku yang sibuk menguntai simpul pertanda cinta.
Makna = Menunjukkan betapa menyedihkannya ketika harapan atau ilusi sendiri menyakiti seseorang, kata ilusi adalah sesuatu yang tidak nyata.
13. Seperti doa yang menjagaku dari rusak dan tak cukup.
Makna = Menggambarkan harapan bahwa doa dapat melindungi seseorang dari kerusakan dan kekurangan.
14. Digantikan dengan sesak
Makna = kata "sesak" memiliki arti sempit atau tidak lega. artinya senyum yang dulunya bahagia kini telah digantikan dengan sesak.
15. Ada seseorang dalam hidupmu yang ketika ia pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu.
Makna = Menggambarkan bahwa kepergian seseorang bisa membuat kita merasa kehilangan, seolah-olah mereka membawa separuh hati kita dan memberikan dampak emosional yang dalam.