Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Warga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat memiliki satu tradisi khas unjungan.

Uniknya, tradisi unjungan di Desa/Kecamatan Kedokan Bunder ini beda dengan desa-desa yang lain.

Ketika senja menjelang, ratusan warga berbondong-bondong akan berziarah ke TPU setempat, Kamis (24/10/2024) malam.

Di sana juga terdapat makam Buyut Nyimas Ratu Kawunganten yang merupakan leluhur mereka dikebumikan.

Warga kemudian menyalakan lilin di setiap sudut makam. Sehingga, TPU seluas satu hektar itu penuh cahaya pelita.

Tradisi ini dikenal dengan sebutan malam seribu lilin.

Terlebih bagi mereka yang memiliki keluarga atau saudara yang dimakamkan di TPU tersebut, selain menyalakan lilin mereka juga datang untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal.

Tradisi ini masih bagian dari acara Unjungan Buyut Nyimas Ratu Kawunganten yang sudah berlangsung selama ratusan tahun, tahun ini merupakan unjungan ke-545.

“Malam ini malam seribu lilin. Malam seribu lilin ini merupakan agenda tahunan yang mana masyarakat Kedokan Bunder yang di luar daerah semuanya pada pulang dan bersilaturahmi terutama kepada luluhur kami di sini Nyimas Ratu Kawunganten,” ujar Kuwu Kedokan Bunder, Waskim kepada Tribuncirebon.com.

Waskim mengatakan, tradisi malam seribu lilin ini memiliki makna yang mendalam.

Menurut falsafah jawa, lanjut dia, nyala lilin ini akan menerangi orang yang sudah tiada dan masih ada.

“Oleh karenanya tradisi ini sampai sekarang masih dilestarikan oleh masyarakat Kedokan Bunder,” ujar dia.

Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kapolsek Kedokan Bunder, Ipda Tasim menambahkan, tradisi malam seribu lilin ini sekaligus menjadi inti acara Unjungan Buyut Nyimas Ratu Kawunganten.

Selain itu masyarakat setempat juga menggelar berbagai rangkaian acara hiburan, seperti wayang kulit, dan lain-lain.

Pihak kepolisian, kata Tasim, ikut mendukung tradisi yang sudah diwariskan secara turun temurun tersebut.

Polsek Kedokan Bunder pun ikut berkontribusi dengan menjamin keamanan dalam pelaksanaan tradisi Unjungan Buyut Nyimas Ratu Kawunganten.

“Kami ikut melakukan pengamanan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi dipastikan dalam acara tersebut berlangsung lancar dan aman,” ujar dia.

Seperti diketahui, sosok Nyimas Ratu Kawunganten merupakan istri kedua dari Syekh Sarif Hidayatullah atau dikenal Sunan Gunungjati. 

Beliau adalah putri dari Banten yang kemudian membuat padukuhan bernama Lebak Sungsang yang sekarang bernama Desa Kedokan Bunder, Indramayu.

Baca Lebih Lanjut
Pemkab dekatkan layanan perizinan kepada warga Kepulauan Seribu
Antaranews
Kepulauan Seribu bangun penampungan air untuk penuhi kebutuhan warga
Antaranews
Warga Keluhkan Cuaca Panas di Indramayu, Ini Penjelasan BMKG
Mutiara Suci Erlanti
Medina Zein Akan Ziarah ke Makam Ayah Usai Bebas dari Penjara
KumparanHITS
Breaking News: Kepala BKAD Indramayu, Woni Dwinanto Meninggal Dunia
Mutiara Suci Erlanti
KABAR DUKA Woni Dwinanto Kepala BKAD Indramayu Meninggal Dunia, Diduga Kena Serangan Jantung
Ravianto
Bikin Warga Resah, Mobil Xenia Digulingkan & Dibakar, Kelakuan 3 Pengemudi ke Petani Terungkap
Mujib Anwar
Prakiraan Cuaca BMKG Jakarta dan Kepulauan Seribu 23 Oktober Berpotensi Mendung
Dian Anditya Mutiara
Peneliti Temukan Kaki Seribu Seukuran Mobil
Detik
Gempa Pangandaran Selasa Malam Ini, Warga Sebut Jendela Rumah Bergetar Seperti Dipukul-pukul
Deni setiawan