TRIBUNJATIM.COM - Curhat karyawan dipecat usai cuti melahirkan viral di media sosial.

Pemecatan itu dialami seorang wanita di Malaysia bernama Sri Asmieda Sadon.

Dikutip dari mStar via TribunTrends, hasrat Sri untuk kembali bekerja setelah cuti melahirkan akhirnya berubah menjadi mimpi buruk.

Ia malah menerima surat pemutusan hubungan kerja tanpa pemberitahuan dari bosnya pada hari pertama masuk kantor pada Agustus lalu.

“Sudah dua bulan sejak saya menjadi ibu rumah tangga penuh waktu.

Pada hari pertama setelah cuti melahirkan, saya diberhentikan tanpa pemberitahuan tiga bulan sebelumnya.

“Hari pertama…baru mulai bekerja pagi-pagi, tak lama kemudian bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dipanggil ke ruangannya,” ujarnya. 
 
Menurut perempuan tersebut, sebenarnya sejak awal ia curiga ada yang tidak beres apalagi ia mengaku belum menerima slip gaji terbaru.

“Tadi pagi saya tanya ke asisten apakah dia sudah menerima gajinya, jawabannya iya.

“Saat itu saya merasa berbeda karena gaji saya tidak masuk lagi, slip gaji saya belum dapat,” ujarnya.

Ia mengatakan, pertemuan dengan pihak SDM ternyata membawa kabar duka baginya ketika menerima surat pemberhentian setelah lima tahun mengabdi di perusahaan tersebut.

Lebih menyedihkan lagi ketika dia diberi alasan yang tidak masuk akal terkait proses tersebut.

“Saat saya memasuki kantor, saya melihat dia (perwakilan SDM) sedang memegang surat yang membuat saya bisa merasakan ada sesuatu yang terjadi.

“Dia juga memberiku surat itu dan aku membacanya di sana juga. 

Mereka tidak berkata apa-apa, tapi saat saya lihat lagi dia bilang kalau dia tidak mengantarkan surat lebih awal karena saya sedang cuti hamil.

“Saya bingung, setelah tanda tangan dokumen saya terus beredar,” ujarnya lagi.

Tak berhenti sampai disitu, Sri Asmieda mengatakan dirinya juga diperintahkan segera meninggalkan kantor.

“Kemudian SDM mengirim pesan kepada saya dan memberi tahu saya bahwa saya tidak perlu menunggu sampai siang hari tetapi bisa pulang segera setelah saya selesai membersihkan meja.

“Aku merasa seperti itu. Saat itu sudah suami saya yang menyuruh saya bekerja, untung ada teman kantor yang membantu saya mengirimkannya kembali,” lanjutnya.

Wanita itu menambahkan, setelah diteliti sepertinya dia tidak sendirian dalam proses restrukturisasi perusahaan melalui PHK.

“Sebenarnya, bukan hanya saya saja yang diusir. 

Semua bagian ada, hanya saja diberi pemberitahuan tiga bulan sebelumnya.

Jadi salah satu karyawan yang juga diberhentikan menyarankan saya untuk melapor ke JTK (Departemen Tenaga Kerja).

“Awalnya saya malas, tidak peduli kalau diusir dan saya juga tahu keluhan seperti ini butuh waktu.

“Tetapi setelah berpikir panjang, suami saya mendukung saya dengan harapan saya akan menerima sejumlah kompensasi.

Jadi saya terus membuat laporan,” ujarnya.

Benar saja, proses dan proses pengaduan memakan waktu lama, bahkan mencapai hampir dua bulan dalam kasusnya.

“JTK menilai perusahaan tidak melakukan kesalahan apa pun karena sudah menyiapkan ganti rugi terlebih dahulu agar tidak dituntut. 

Jadi di bawah JTK tidak bisa dilanjutkan (no case).

“Kemudian pengaduan diteruskan ke Departemen Sumber Daya Manusia. 

Sebenarnya departemen ini ingin mendapatkan pekerjaan kembali tetapi saya tahu perusahaan tidak akan mempekerjakan saya lagi.

“Sampai saat ini, ada pertemuan antara saya dan perusahaan. 

Saat ditanya soal tidak memberikan surat pemberitahuan sebelumnya, pihak perusahaan tidak menjawab,” ujarnya.

Katanya, kasus tersebut ditutup pada hari yang sama dan mantan bos setuju untuk membayar uang hiburan.

Merasa tenang dengan apa yang terjadi, perempuan tersebut menyuruh dirinya dan suaminya untuk menggunakan uang tersebut sebagai modal untuk membuka usaha.

Sebelumnya di Indonesia juga sempat viral curhat karyawati dulu tak diizinkan pulang atasan saat anak sakit hingga meninggal dunia.

Wanita itu pun dendam hingga sekarang.

Ia curhat dalam postingan di akun TikTok @ReivanMaulanaHadi, yang diunggah ulang akun Instagram @ohmeygatt.

Kisah bermula ketika si ibu meminta izin ke atasannya untuk pulang, karena anaknya sakit.

Permintaan izin itu ternyata tidak direspons ramah oleh sang atasan.

Ia mengunggah bukti chat kepada atasannya, yang berisi meminta izin pulang saat sudah pukul 19.57 wib.

"Pak, saya izin pulang ya, anak saya sakit kejang2," tulis ibu mengirimkan pesan.

"Laki lu kemana?" balas atasan.

Namun balasan dari atasanya itu justru bikin nyesek.

Ia malah menyuruh suami dari karyawannya itu untuk pulang ke rumah.

"Suami saya kerja pak," kata ibu.

"Kenapa ga suruh laki lu aja yg pulang?," melansir dari BangkaPos.

Pemilik akun tampak elus dada dengan sikap atasannya itu, ia kemudian hanya bisa menangis.

Unggahannya itu pun membuat warganet turut meradang dan mempertanyakan nasib sang anak.

Diungkapnya, meski tak mendapat izin pulang, ibu tersebut tetap memilih pulang demi melihat kondisi sang anak.

Anaknya yang masih balita itu harus dilarikan ke ruang ICU rumah sakit.

Namun takdir berkata lain, nyawa sang anak tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Kepergian putranya itu menjadi penyesalan yang teramat mendalam baginya.

Diduga karena sang anak kurang cepat mendapatkan penanganan.

"Trs waktu itu jadi pulang ngga kak?"tanya netizen.

"Tetep pulang kak walaupun gak dapet ijin. anak saya meninggal, penyesalan gak udah2 sampe sekarang," ucapnya.

"Sabtu malam masuk RS masuk ICU, Minggu siangnya meninggal kak," ungkap pilu pemilik akun.

Atas kejadian ini, wanita tersebut mengaku masih menyimpan sakit hati kepada atasannya.

"Demi Allah gak akan.!!! Demi Allah saya sakit hati atas perlakuannya, ucapannya. Semoga seumur hidupmu dirundung duka, semoga anda merasakan sakit yang saya rasakan," tulisnya.

"Sudah ku amalkan Al-Jabbar juga khususon untuk orang itu, sumpah sakitnya bukan main," sambungnya.

Pemilik akun juga membeberkan jabatan dari atasannya itu bukan manager, melainkan hanya Manager On Duty (MOD).

"Asli orang Indonesia kak, dan dia juga jabatannya cuma MOD, bukan manager," ungkap.

Kini, ia harus kehilangan putranya untuk selama-lamanya.

Ia juga memperlihatkan momen terakhir mengantarkan jenazah anaknya ke pemakaman.

Kini, ibu muda itu memutuskan keluar dari tempatnya bekerja.

Baca Lebih Lanjut
Meta Pecat Karyawan yang Pakai Voucher Makan Gratis untuk Belanja
Detik
Pengakuan Karyawan Meta, Klaim Kena PHK Gara-gara Hal Sepele
Detik
6 Cara Minta Kenaikan Gaji di Tempat Kerja, Perhatikan Langkah Negosiasinya
Muji Lestari
Mogok Massal Karyawan Boeing Berlanjut, Tuntut Upah Naik 40%
Detik
Pelanggan Bingung Ditagih Biaya Tak Jelas Rp 393 Ribu di Resto
Detik
Bolehkah Makan Ikan Mentah Setelah Melahirkan? Awasi Risikonya
Ratnaningtyas Winahyu
Kasus Karyawan BUMN yang Hajar Istrinya hingga Babak Belur Memasuki Babak Baru
Sindonews
Hadirnya PT BAI di KEK Galang Batang Bintan Dapat Respons Positif Warga, Ada juga Kontra
Dewi Haryati
Pogba Rela Potong Gaji asal Bertahan di Juventus
Detik
Mpok Alpa Putuskan Steril Usai Lahirkan Anak Kembar: Pabrik Sudah Tutup
KumparanHITS