SURYA.co.id, - Kisah Tim Medis Persebaya Surabaya, sigap bantu pemain Persib Bandung yang kolaps di tengah lapangan.
Laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung pada Jumat (18/10) lalu diwarnai dengan insiden kolapsnya salah satu pemain tuan rumah.
Gelandang asing Persib, Tyrone Del Pino terkapar akibat terhantam bola yang ditendang oleh pemain Persebaya Surabaya, Andre Oktaviansyah.
Insiden itu terjadi pada menit ke-84.
Andre Oktaviansyah melakukan tendangan dengan jarak sekitar lima sampai 10 meter.
Sayangnya, bola tersebut justru menghantam muka Tyronne.
Seketika Tyronne tergeletak di tengah lapangan.
Di tengah situasi kritis, Dokter tim Persebaya dr Ahmad Ridhoi dan fisioterapis Dani Maulana menjadi personel medis pertama yang memberikan pertolongan pada pemain asal Spanyol itu.
Posisi Tyronne pingsan tepat di depan bench Persebaya, Coach Paul Munster langsung meminta tim medis membantu. Dokter Ridhoi dan Dani langsung memberikan pertolongan.
Beberapa saat kemudian dokter tim Persib datang.
dr Ridhoi mengisahkan bahwa Tyrone sempat mengalami lidah tertelan.
Sebuah peristiwa darurat yang kerap terjadi di lapangan sepak bola.
“Saya dan Dani langsung lari ketika Tyronne jatuh dengan tidak sadar diri."
Ia lantas melakukan pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa sang pemain.
"Yang pertama kali kami lakukan memastikan jalan napas tidak tertutup karena lidah sempat tertelan, Dani membantu membuka mulut dan memposisikan miring badan karena mulut susah untuk dibuka.
Kemudian saya membangunkan Tyronne dengan menekan tulang mediastinum-nya dan akhirnya dia membuka mata.
Saat tim medis persib datang kami membantu asistensi untuk menjaga posisi Tyronne tetep in line karena takut ada trauma di kepala dan leher.
Juga mengecek dan memastikan nadi Tyronne masih ada dan kuat angkat.
Alhamdulillah, Tyronne ditandu keluar ke ruang medis dengan sadar walau masih tidak 100 persen
Kami dapat kabar setelah pertandingan kondisi Tyronne baik-baik, sudah sadar penuh GCS 456.”
GCS (Glasgow Coma Scale) 456 adalah istilah medis yang menunjukkan pasien sudah sadar 100 persen, penglihatan, verbal, dan motorik, sudah berfungsi baik.
Pengakuan Tyrone Del Pino
Setelah pertandingan, Tyronne sudah sadar dan bisa kembali berdiri.
Ia tampak berjalan dari ruang ganti menuju bus.
Saat ditanya soal insiden yang menimpa dirinya, Tyronne mengaku tak mengingat kejadiannya secara detail.
"Saya tidak banyak mengingat apa yang terjadi tadi ketika dia (Andre) melepaskan tendangan (yang mengenai wajah)," ujar Tyronne, dikutip dari Tribun Jabar.
"Tapi saya baik-baik saja, saya tidak sadar selama sekitar 25 detik, jadi terima kasih untuk dukungan dan pesannya dari semuanya, saya sangat senang dengan tiga poin ini," tambah pemain asal Spanyol ini.
Tyronne mengaku, kondisinya setelah pertandingan Persib menghadapi Persebaya tersebut baik-baik saja.
"Saya baik-baik saja, tapi saya sempat khawatir karena saya sempat tidak ingat dengan apa yang terjadi di pertandingan," kata Tyronne.
Tapi sekarang, Tyronne mengaku, baik-baik saja, dan dalam kondisi oke.
"Sekarang waktunya istirahat dan melakukan pemulihan dengan baik, dan mulai berpikir untuk laga yang berikutnya," ujar dia.
Tyronne mengaku, ketika dirinya bangun sadarkan diri, tim medis sudah bersamanya, dan membuat dirinya panik karena tidak ingat apa yang terjadi.
"Tapi tadi tim medis melakukan tugas dengan baik dan sekarang saya harus terus menjalin kontak dengan mereka, Bagaimana kondisi saya dalam enam jam ke depan," kata Tyronne.
Menurut Tyronne, yang terpenting, setelah itu bagaimana pada enam jam berikutnya.
"Kita lihat nanti, tapi saya harap semua baik-baik saja," ucapnya.