TRIBUNJATENG.COM - Asosiasi Pascasarjana Pendidikan IPA Indonesia (APPII) mewacanakan untuk membangun kerjasama antar perguruan tinggi negeri.

Kerja sama itu bisa dalam bentuk riset bersama, publikasi, atau bahkan dosen penguji antar perguruan tinggi negeri.

Wacana itu muncul dalam musyawarah nasional (munas) ke-2 Asosiasi Pascasarjana Pendidikan IPA Indonesia (APPII) yang digelar oleh Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).

Rektor UPGRIS Dr Sri Suciati MHum menyatakan, meski asosiasi ini menaungi antarprogram studi, pihaknya membuka peluang kerja sama antarinstitusi atau perguruan tinggi.

"Kami sangat berbangga hati apabila berkenan berkolaborasi tidak hanya prodi Pendidikan IPA, akan tetapi juga tingkat institusi," kata rektor saat membuka munas di Hotel Ciputra Semarang, baru-baru ini.

Adapun bentuk kerja sama tersebut bisa berupa riset bersama maupun publikasi.

Rektor berharap dengan kolaborasi, akan membawa perguruan tinggi anggota/peserta semakin maju.

Selain itu, rektor menginginkan pelaksanaan munas ini tidak hanya sebagai ajang diskusi, akan tetapi juga mampu menghasilkan berbagai temuan baru.

Direktur Pascasarjana UPGRIS Prof Harjito menyebut, pelaksanaan munas ini dihadiri perwakilan 20 perguruan tinggi di Indonesia.

Beberapa di antaranya Unnes, Universitas Sebelas Maret, UIN Walisongo, Universitas Negeri Surabaya, UIN Sunan Gunung Djati, dan sejumlah kampus lain di Tanah Air.

"Pelaksanaan munas digelar selama dua hari, mulai hari ini Selasa 15 Oktober 2024 hingga Rabu 16 Oktober 2024," sebutnya.

Sementara itu, Ketua Umum APPII Prof Sulistyo Saputro PhD mengajak perwakilan perguruan tinggi yang hadir untuk saling mewujudkan cita-cita bersama.

Terkait peluang kerja sama, dosen UNS Surakarta tersebut menyambut baik.

Salah satunya bisa dalam bentuk dosen penguji antarperguruan tinggi.

"Lebih baik berkolaborasi dari pada berkompetisi di antara prodi-prodi S2 Pendidikan IPA. Apalagi kami sudah menginisiasi kerja sama dalam pelaksanaan munas pertama," jelasnya.