GridHealth.id -Banyak orang meyakini bahwa mengonsumsi minuman dingin atau es bisa menyebabkan batuk dan radang tenggorokan.
Keyakinan ini sudah lama beredar, terutama di kalangan masyarakat yang percaya bahwa udara dingin atau makanan dan minuman dingin berpotensi memicu gangguan pada saluran pernapasan.
Namun, apakah ini benar-benar fakta medis, atau hanya sekadar mitos?
Batuk dan radang tenggorokan umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, bukan karena konsumsi makanan atau minuman dingin.
Virus penyebab pilek, flu, atau infeksi tenggorokan adalah penyebab utama dari gangguan ini.
Namun, es atau minuman dingin bisa memperburuk gejala jika seseorang sudah memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Misalnya, jika seseorang sedang mengalami flu atau pilek, mengonsumsi es dapat membuat tenggorokan terasa lebih tidak nyaman, tetapi tidak menyebabkan infeksi itu sendiri.
Namun, sensasi ini bersifat sementara dan tidak akan menyebabkan peradangan.
Pada sebagian orang, terutama yang memiliki sensitivitas tertentu, minuman dingin dapat memicu kontraksi otot tenggorokan, menyebabkan perasaan sesak atau nyeri, namun hal ini juga bukan penyebab radang tenggorokan yang sebenarnya.
Meskipun benar bahwa paparan suhu dingin yang ekstrem dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, terutama jika tubuh tidak hangat dengan baik, ini tidak berlaku untuk konsumsi es atau minuman dingin dalam kondisi normal.
Kondisi seperti batuk dan radang tenggorokan lebih sering disebabkan oleh infeksi virus yang mudah menyebar, terutama saat sistem kekebalan tubuh melemah.
Jadi, jika seseorang terkena radang tenggorokan setelah minum es, kemungkinan besar infeksi virus sudah ada sebelumnya, dan bukan disebabkan oleh es itu sendiri.
Jika sistem kekebalan tubuh dalam keadaan baik, minuman dingin atau es tidak akan menyebabkan masalah kesehatan.
Namun, jika seseorang memiliki sistem imun yang lemah atau sedang dalam kondisi sakit, suhu dingin dari es mungkin memperparah gejala yang sudah ada, seperti membuat tenggorokan lebih terasa sakit.
Misalnya, seseorang yang memiliki alergi dingin mungkin akan mengalami batuk atau sesak napas setelah mengonsumsi es.
Namun, ini bukan karena es menyebabkan infeksi, melainkan karena sensitivitas tubuh terhadap suhu dingin.
Penyebab utama kondisi ini adalah infeksi virus atau bakteri.
Meski begitu, minuman dingin bisa memperparah ketidaknyamanan pada tenggorokan jika seseorang sudah mengalami masalah kesehatan sebelumnya.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga sistem imun tetap kuat dan merawat tenggorokan dengan baik, terutama saat sedang sakit.