GridHEALTH.id -Indonesia, sebagai negara tropis, sudah terbiasa dengan suhu panas sepanjang tahun.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan suhu global akibat perubahan iklim telah memperburuk kondisi ini.
Suhu yang semakin ekstrem tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga meningkatkan risiko bagi kesehatan masyarakat.
Salah satu ancaman serius yang dihadapi masyarakat di tengah cuaca panas adalah heat stroke atau sengatan panas.
Heat stroke adalah kondisi berbahaya yang dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Oleh karena itu, memahami heat stroke serta cara pencegahannya menjadi sangat penting.
Heat stroke sering kali dimulai dengan tanda-tanda dehidrasi atau kelelahan akibat panas (heat exhaustion), dan jika tidak segera diatasi, dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Berbeda dengan kelelahan akibat panas yang masih bisa ditangani dengan pendinginan dan hidrasi, heat stroke adalah darurat medis yang membutuhkan penanganan segera.
Saat seseorang terkena heat stroke, organ tubuh, termasuk otak, dapat mengalami kerusakan permanen akibat panas yang berlebihan.
Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.
1. Suhu Tubuh yang Sangat Tinggi: Ini adalah tanda utama heat stroke, di mana suhu tubuh bisa meningkat hingga di atas 40 derajat Celsius.
2. Kulit Kering dan Kemerahan: Meskipun tubuh sedang kepanasan, seseorang yang terkena heat stroke mungkin tidak berkeringat karena sistem pengatur suhu tubuhnya telah terganggu. Kulitnya bisa terasa panas, kering, dan kemerahan.
3. Napas Cepat dan Detak Jantung Meningkat: Tubuh berusaha keras untuk mendinginkan diri, yang menyebabkan pernapasan dan detak jantung menjadi lebih cepat.
4. Kebingungan atau Kehilangan Kesadaran: Orang yang terkena heat stroke mungkin merasa bingung, linglung, atau bahkan kehilangan kesadaran. Ini adalah tanda bahwa otak sudah mulai terpengaruh oleh panas berlebih.
5. Mual atau Muntah: Rasa mual atau muntah sering menyertai heat stroke, karena tubuh berusaha mengatasi stres akibat suhu panas.
6. Kejang: Pada tahap lanjut, penderita heat stroke dapat mengalami kejang akibat kerusakan sistem saraf.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena heat stroke antara lain:
1. Kegiatan Fisik yang Berat: Berolahraga atau bekerja di luar ruangan dalam cuaca panas meningkatkan risiko terkena heat stroke.
2. Dehidrasi: Kurangnya cairan tubuh dapat memperburuk kondisi tubuh yang terpapar panas.
3. Pakaian yang Tidak Sesuai: Pakaian yang terlalu tebal atau tidak menyerap keringat dapat memerangkap panas di dalam tubuh.
4. Usia Lanjut atau Anak-Anak: Lansia dan anak-anak memiliki sistem pengaturan suhu tubuh yang tidak seefisien orang dewasa, sehingga lebih rentan terkena heat stroke.
5. Kondisi Medis Tertentu: Beberapa penyakit, seperti penyakit jantung atau masalah pada kelenjar tiroid, dapat meningkatkan risiko heat stroke.
Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mencegah heat stroke:
Hindari minuman beralkohol atau berkafein karena dapat mempercepat dehidrasi.
Warna pakaian yang cerah juga dapat membantu memantulkan sinar matahari daripada menyerapnya.
Jika harus bekerja atau berolahraga, lakukan pada pagi hari atau sore hari ketika suhu lebih sejuk.
Jika memungkinkan, manfaatkan fasilitas umum seperti mall, perpustakaan, atau ruangan ber-AC lainnya.
Gunakan tabir surya dengan SPF yang cukup tinggi untuk melindungi kulit dari sinar UV.
Gejalanya termasuk keringat berlebihan, pusing, lemas, dan kulit terasa dingin dan lembab.
Jika merasakan gejala-gejala ini, segera hentikan aktivitas, cari tempat yang sejuk, dan minum air.
Berikut adalah beberapa langkah yang harus diambil:
Jika berada di dalam ruangan, matikan sumber panas seperti peralatan elektronik yang dapat meningkatkan suhu ruangan.
Basahi kain dengan air dingin dan tempelkan di kulit, atau gunakan es yang dibungkus kain untuk ditempatkan di leher, ketiak, atau selangkangan.
Bagian-bagian ini adalah titik-titik di mana pembuluh darah besar berada dekat dengan permukaan kulit, sehingga pendinginan lebih cepat terjadi.
Meskipun pertolongan pertama dapat membantu menurunkan suhu tubuh, orang yang terkena heat stroke tetap harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Heat stroke adalah ancaman nyata di tengah cuaca panas ekstrem yang semakin sering melanda Indonesia.
Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasi heat stroke, kita bisa lebih siap untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari kondisi yang berbahaya ini.
Tetap waspada, jaga asupan cairan, hindari paparan panas berlebihan, dan selalu utamakan kesehatan serta keselamatan, terutama di tengah cuaca yang makin panas.
Nah, itu dia penjelasan mengenai heat stroke yang bisa berisiko terjadi karena suhu panas.
Semoga bermanfaat!