TIMESINDONESIA, BONTANG – Industri hilirisasi agro kelapa sawit berupa fatty acid (KBLI 20115) merupakan salah satu turunan dari oleokimia yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

Potensi Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 1.208.697 hektar dengan kapasitas produksi CPO 3,8 juta ton per tahun merupakan peluang bisnis marketebel. Salah satu perusahaan pengolah sawit yang saat ini sudah berproduksi yaitu PT Agri Nusantara CPO dengan potensi produksi sebanyak 3,8 juta ton.

Analis Kebijakan Ahli Madya Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Kota Bontang, Karel, mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya ini. Ia mengatakan potensi sumber bahan baku yang dimiliki Kaltim saat ini sebesar 3,8 juta ton. Setiap tahunnya 45 ribu ton pertahun.

Lokasi yang paling berpotensi saat ini adalah wilayah Industri yang dimiliki PT Kaltim Industrial Estate (KIE). Manajemen PT KIE hingga kini optimis penawaran Investasi pabrik fatty acid itu sangat cocok berada di Kawasan industri yang berdampingan dengan industri chemical lainnya salah satunya PT Pupuk Kaltim.

“Blok yang disiapkan yaitu blok 2 seluas 48,9 Hektar dengan fasilitas yang tersedia air dan listrik sudah siap on dengan nilai Investasi sebesar 3,77 Triliun dengan sumber bahan baku yang tersedia dari CPO Kaltim sebesar 3,8 ton,” ujar Karel, Senin (14/10/2024).

Karel menjelaskan, secara global konsumsi produk berbasis fatty acid dunia saat ini tumbuh sekitar 7 persen per tahun dengan kapasitas produksi yang cenderung tetap selama beberapa tahun terakhir. 

Adapun permintaan pasar asia (demand Asia) sebesar 6,6 juta ton/ pertahun, sedangkan Uni Eropa sebesar 1,7 juta ton pertahun. Namun pemenuhan kebutuhan fatty acid tersebut baru mencapai 4,5 juta ton pertahun, sehingga terdapat peluang pasar fatty acid sebesar 3,8 juta ton pertahun.

“Kita masih punya peluang kebutuhan pasar Asia dan Eropa sebesar 3,8 juta ton per tahun,” jelas Karel.

Untuk itu Karel mengajak para pemilik modal atau investor dapat menanamkan modalnya di Kota Bontang. Pihaknya selalu bersedia utk memfasilitasi dengan tangan terbuka menjadikan investor sebagai tamu yang baik dengan tetap menjaga keutuhan regulasi yang ada sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi masyarakat dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Mari berinvestasi di Bontang, infrastruktur kita sudah memadai, ada pelabuhan, akses jalan dan transportasi memadai hingga bahan baku yang cukup dan mudah diakses,”ajaknya.

Diketahui fatty acid dapat berguna sebagai bahan baku plastik, detergen, intermediate, kertas, karet, coating, lilin, skincare, makanan, dan lain lain. (d)

Baca Lebih Lanjut
PGN bidik potensi gas untuk industri 15 BBTUD di Sulawesi
Antaranews
Google Investasi Besar-besaran di Thailand dan Malaysia, Indonesia Kecolongan?
Sindonews
Sasar Potensi 15 BBTUD di Sulawesi, PGN Teken 2 MoU Pemanfaatan Gas Bumi Industri
Sindonews
Angel Yeast Investasi Senilai US$ 43,46 Juta untuk Mendirikan Anak Usaha Baru dan Pabrik Ragi di Indonesia
Antaranews
Mendorong Pengembangan Kompetensi Insinyur di Bidang Teknik dan Teknologi Survei
Sindonews
Viking Borneo Dukung Basri Rase-Chusnul Dhihin untuk Program Peningkatan SDM dan UMKM di Bontang
Timesindonesia
Trinasolar Berkolaborasi dengan Kiwi Solar dan Trilect untuk Meluncurkan Proyek "Agrivoltaics" Pertama di Waikato
Antaranews
Kisai Entertainment raih pendanaan 1 juta dolar AS di kuartal IV-2024
Antaranews
Potensi ETF XKMS: Investasi Cerdas untuk Masa Depan
Kemas Resta
Reduksi CO2, Kilang Balongan Sulap 19,3 Ha Lahan Jadi Taman dan Kebun Mangga
Sindonews