TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah nasib peta Bahrain di Google yang kini berubah drastis usai diserang hacker.
Adapun peta Bahrain di Google Maps diserang hacker hingga semua nama wilayah berubah drastis.
Hal itu terjadi setelah kontroversi pertandingan sepakbola lawan timnas Indonesia disorot.
Dilansir Tribun-medan.com dari Tribunjateng.com, Peta digital alias google maps negara Bahrain berubah drastis.
Puluhan nama jalan dan tempat umum, seperti pusat perbelanjaan dan restoran, tiba-tiba berganti menjadi "AFC Mafia".
Bahkan ada sebuah tempat yang ratingnya anjlok di Google Maps dan mendapat komentar bernada negatif.
Aksi ini diduga dilakukan oleh penggemar sepak yang tak senang dengan hasil pertandingan Bahrain vs Indonesia.
Sepertinya hal ini dilakukan sebagai bentuk protes atas hasil pertandingan Bahrain vs Timnas Indonesia yang dianggap tidak adil.
Sebelumnya diketahui Timnas Bahrain menahan imbang 2-2 Timnas Indonesia di laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (10/10/2024).
Bermain di kandang, Bahrain sejatinya tertinggal 1-2 hingga injury time.
Namun wasit tak kunjung meniup peluit pertandingan dan mengulur waktu injury time yang seharusnya hanya 6 menit menjadi 9 menit.
Alhasil, Timnas Indonesia kebobolan di menit 90+9 lewat skema tendangan sudut.
Tambahan waktu yang tak wajar tersebut membuat suporter menaruh curiga Bahrain bertindak curang pada laga tersebut.
Disisi lain diberitakan sebelumnya, PSSI akan mengajukan protes resmi kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait kepemimpinan wasit pada pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, secara tegas menyampaikan ketidakpuasan tersebut.
Wasit utama pertandingan, Ahmed Al Kaf asal Oman, dinilai telah melakukan sejumlah keputusan yang merugikan Timnas Indonesia.
Puncak kekecewaan terjadi pada penghujung pertandingan ketika wasit memberikan waktu tambahan yang tidak sesuai dengan regulasi.
Ahmed Al Kaf juga mengabaikan protes terhadap gol Bahrain yang diduga offside.
Keputusan wasit ini memicu reaksi keras dari ofisial dan pemain Timnas Indonesia.
PSSI menilai bahwa kepemimpinan wasit tersebut tidak objektif dan cenderung menguntungkan salah satu tim.
Oleh karena itu, PSSI akan meminta AFC dan FIFA untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf.
"Kami sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit."
"Dia seperti menambah waktu sampai Bahrain menciptakan gol," kata Arya Sinulingga, Jumat (11/10/2024).
Arya Sinulingga mengatakan dalam waktu dekat ini surat protes akan segera dikirim.
PSSI ingin AFC dan FIFA melihat kepemimpinan wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf.
Apalagi PSSI juga kaget bahwa di laga tersebut wasit yang bertugas berasal dari federasi sepak bola yang sama.
Bahrain dan Oman masih satu naungan di Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF)
"Ya kami akan kirim surat protes," kata Arya Sinulingga.
Perlu diketahui, wasit memberikan tambahan waktu babak kedua selama enam menit.
Bahrain berhasil mencetak gol penyama kedudukan menjadi 2-2 lewat aksi Mohmed Marhoon pada menit ke-90+9.
Gol pemain bernomer punggung 8 itu juga berbau offside.
Sayangnya, wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf tidak melakukan review VAR.
Para pemain Timnas Indonesia di bangku cadangan melakukan protes keras kepada wasit.
Hingga akhirnya Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji, diganjar kartu merah.
Selepas gol itu, wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf langsung meniup peluit berakhirnya laga Timnas Indonesia Vs Bahrain.
Kedua tim harus puas bermain imbang 2-2 pada laga ketiga Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis (10/10/2024).
(*/tribun-medan.com)