TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Wahyuliana Chandra Rini menjadi salah satu sosok yang namanya menggema di Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor.
Wanita yang karib disapa Rini itu menjadi orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas merosotnya prestasi tim Persikabo 1973 di Liga 2 2024/2025.
Dari tujuh pertandingan yang telah dilalui Persikabo 1973 di Liga 2, Laskar Padjajaran meraih hasil minor.
Laskar Padjajaran hanya mampu menang satu kali dan enam laga lainnya berakhir dengan kekalahan.
Hasil buruk yang diraih Persikabo 1973 ini diduga karena pemain, staff dan pelatih gajinya belum dibayar selama 3 bulan.
Sontak Rini langsung dituding menjadi orang yang paling bertanggung jawab.
Diketahui Rini saat ini menjabat sebagai Manajer tim Persikabo 1973.
Rini dianggap gagal menjaga kondusifitas di dalam tim termasuk membuat nyaman pemain, staff, pelatih hingga ofisial.
Pada musim sebelumnya, saat Persikabo 1973 berkiprah di Liga 1 2023/2024, Rini menjabat sebagai Sekretaris Tim.
Diprotes UPCS
Melihat situasi tak menentu di tim, Ultras Persikabo Curva Sud (UPCS) tak tinggal diam.
Mereka pun mengekspresikan kegeramannya lewat protes keras yang ditumpahkan melalui spanduk dan nyanyian.
Pada sore itu, UPCS membentangkan spanduk bertuliskan "Bapak kemana? Rini di mana? Persikaboku bagaimana?," tulis spanduk tersebut.
Tak hanya itu, UPCS juga meminta manajemen Persikabo 1973 membayarkan gaji pemain yang tertunda selama tiga bulan.
"Bayarkan gaji pemain atau silahkan angkat kaki," pesan dari UPCS.
"Pergi tanpa diminta atau kami yang paksa," beber UPCS.
Dalam nyanyiannya, UPCS juga meneriakkan nama Rini.
"Pecat, pecat pecat Bu Rini, pecat Bu Rini sekarang juga," terdengar nyanyian di tribun selatan Pakansari.
Curhat Djajang Nurdjaman
Pelatih Persikabo 1973, Djajang Nurdjaman mencurahkan isi hatinya terkait situasi yang ada di internal Laskar Padjajaran.
Mantan pelatih Persib Bandung itu menyampaikan permintaan maaf kepada suporter Persikabo 1973.
Permintaan maaf itu tak terlepas dari hasil minor yang didapat Persikabo 1973 dalam tujuh laga yang telah dilakoninya di Liga 2 2024/2025.
Dari tujuh laga, Persikabo 1973 hanya mampu menang satu kali dan enam laga lainnya menderita kekalahan.
"Saya meminta maaf kepada suporter Persikabo 1973 karena kami kembali kalah di laga home," ucapnya Sabtu (12/10/2024).
Lebih lanjut, Djajang Nurdjaman tak menampik jika ada problem internal tim yang membuat para punggawa kehilangan semangat juang.
"Saya pikir secara mental kami memang ada beban," kata pelatih Persikabo 1973, Djadjang Nurdjaman, soal permasalahan yang dialami oleh timnya.
Pelatih yang karib disapa Djanur itu pun enggan menyalahkan jadwal.
"Untuk padatnya jadwal saya rasa tidak, karena walaupun pemain kami baru-baru, kami tetap punya kualitas karena pernah menang lawan Dejan FC," paparnya
"Tapi (masalah) lebih karena situasi internal kami yang kurang kondusif. Itu yang membuat para pemain kami tampil kurang ngotot di setiap pertandingan," imbuhnya.
Djajang Nurdjaman pun terus berupaya meminta agar pemain tetap fight namun pada kenyataannya sulit diterapkan.
"Walaupun sebenarnya sudah diminta terus untuk tampil all out, tapi tetap tak bisa. Itu manusiawi kalau pemain belum tampil 100 persen," ia menerangkan.