Bali (ANTARA) - Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menyatakan pasar asuransi umum di Indonesia siap untuk pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2025.
“Saya yakin Indonesia adalah lanskap yang menjanjikan bagi industri kita. Pasar kita siap untuk pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2025, didorong oleh kombinasi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan, regulasi yang menguntungkan, kemajuan teknologi, dan perluasan penawaran produk,” ujarnya dalam acara Indonesia Rendezvous ke-28 Conference di Bali, Kamis.
Pasar asuransi umum Indonesia dinilai sangat kompetitif dengan keterlibatan sejumlah besar perusahaan asuransi domestik dan asing yang beroperasi di negara ini. Persaingan dapat menyebabkan harga yang lebih rendah bagi konsumen, tetapi juga meningkatkan tekanan pada asuransi untuk membedakan produk dan layanan.
Menurut Budi, asuransi mikro menjadi produk sangat populer yang ditujukan bagi individu berpenghasilan rendah dan populasi muda. Produk-produk ini dirancang untuk memberikan perlindungan yang terjangkau untuk asuransi kesehatan, jiwa, ritel, kendaraan, kebakaran, dan properti.
“Ini adalah karpet merah untuk membuat asuransi dapat diakses oleh populasi yang lebih luas dengan kolaborasi teknologi dan lebih personal pada produk, tetapi kurang interaksi tatap muka,” ucap Budi.
“Dengan semua tantangan dan hambatan yang kita hadapi saat ini, terutama terkait dengan IFRS 17 (standar akuntansi keuangan dari International Financial Reporting System (IFRS) Board) kita semua harus sepakat bahwa kita berada di kapal yang sama dan berlayar ke arah yang sama.
Kode etik menjadi sangat penting dan vital untuk menumbuhkan lingkungan dan ekosistem yang lebih baik bagi industri kita,” kata dia.
Jika ada pihak tertentu yang hendak berjalan cepat, hal tersebut dapat dilakukan secara sendirian. Namun, apabila ingin lebih jauh, kolaborasi dinilai sebagai langkah yang harus ditempuh dalam rangka memperoleh keberhasilan di industri asuransi.
“Indonesia memiliki banyak mitra potensial yang belum dimanfaatkan untuk industri kita. Indonesia masih muda, dan terus tumbuh dengan mantap di masa yang penuh gejolak ini. Indonesia adalah salah satu pemain di dunia yang memiliki kelas menengah yang sedang berkembang. Jadi, ini adalah pasar yang besar dan cepat dengan banyak peluang, tidak hanya bagi perusahaan asuransi umum Indonesia, tetapi juga bagi pemain asing,” ungkapnya.
Baca Lebih Lanjut
OJK: Premi asuransi kesehatan tumbuh capai Rp19,36 triliun
Antaranews
Pasar Motor Tumbuh 3,1 Persen, AISI Optimistis Raih Target 6,35 Juta Unit
KumparanOTO
BRI Insurance gandeng komunitas Mercedes-Benz kenalkan produk asuransi
Antaranews
BI prakirakan penjualan eceran September 2024 tumbuh 4,7 persen
Antaranews
Pandemi Lewat, Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Melesat! AISI Optimis Capai 6,5 Juta di 2024
Sindonews
OJK Pelototi 8 Perusahaan Asuransi Bermasalah
Detik
WTTC Ungkap Penurunan Signifikan Jejak Karbon di Industri Travel & Tourism
KumparanTRAVEL
OJK: Aset perasuransian syariah capai Rp45,75 triliun
Antaranews
Bank Dunia: Asia Timur-Pasifik tumbuh lebih lambat dari sebelum COVID
Antaranews
OJK: Jumlah investor pasar modal di Sumbagsel mencapai 919.455 orang
Antaranews