BANJARMASINPOST.CO.ID - Viral di media sosial kru truk parade sound horeg kembali berulah dengan merusak warung gara-gara terhalang masuk.

Tak pelak, para kru tersebut pun langsung diamuk warga.

Peristiwa ini terjadi di Jember, Jawa Timur, merusak warung milik seorang warga.

Dalam video yang beredar, beberapa pria itu sengaja merusak warung milik warga karena mobil truck yang berisi sound system tak bisa lewat.

Sehingga beberapa pria itu nekat merusak warung milik warga.

Video itu viral setelah dibagikaan akun Instagram @undercover Rabu (9/10/2024).

"Kenapa dirusakin," kata pria yang diduga menjadi pemili warung tersebut.

Dalam video, terlihat sejumlah pemuda berpakaian kaos hitam dengan sengaja merobohkan atap warung tersebut.

“Parade Sound Horeg Tidak Bisa Lewat, Para Kru Terpaksa Merusak Tempat Usaha Warga,” tulis keterangan yang menyertai video.

Di dalam rekaman itu, terdengar beberapa warga mempertanyakan alasan di balik aksi perusakan tersebut.

Salah satu pemuda terlihat menjelaskan situasi tersebut kepada seorang pria yang tampak kebingungan.

Setelah itu, mobil yang berisi sound system itu tetap saja lewat.

Belum ada konfirmasi apakah pihak mobil tersebut mengganti kerugian pemilik warung atau tidak.

Aksi ini juga memicu kemarahan di kalangan netizen, banyak di antara mereka yang merasa prihatin dan mengutuk tindakan tersebut sebagai hal yang merugikan masyarakat setempat.

"Giliran soundnya di tegur , mereka kroyokan mainnya .. tp kelakuan mereka ngerusak fasilitas milik orang lain ..

herannya msh banyak yg belain acara unfaedah gini .. di katain SDM rendah ngamoookkk," tulis warganet.

"Ya alloh, masih banyak SDM kaya ginian ternyata," timpal yang lain merasa kesal.

"Manfaatnya gada malah ngerugiin org sekitar!!," sahut yang lain.

Dilarang, Rumah Kades Digeruduk

Sebelumnya juga ada peristiwa dimana puluhan warga menggeruduk rumah Salim, Kepala Desa (Kades) Mrawan Kecamatan Mayang Jember, Jawa Timur juga sempat viral di media sosial.

Hal tersebut meraka lakukan, untuk meluapkan protes terhadap petinggi desa itu karena tidak mengijinkan warga menyewa sound system horeg untuk karnaval pada 18 Agustus 2024.

Abdur Rohman, satu dari puluhan warga mengatakan bahwa massa merasa kecewa.

Sebab Kades membatalkan rencana mendatangkan sound system horeg milik grup brewog.

"Tinggal satu hari, tiba-tiba dibatalkan untuk mendatangkan sound system Brewog yang telah disewa dan dibayar uang muka oleh warga. Persiapan 99 persen sudah matang. Orang-orang ke rumah Salim itu grup saya, saya sebagai ketua panitia brewok," saat dikonfirmasi, Selasa (20/8/2024). 

Menurutnya, warga memang telah swadaya untuk menyewa sound horeg untuk memeriahkan kegiatan Karnaval Desa Mrawan Kecamatan Mayang Jember, serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-79.

"Kurang tiga bulanan, saya berangkat untuk sewa sound system brewog dengan bayar uang muka 2 juta rupiah," kata Abdur. 

Namun setelah menyerahkan uang muka untuk sewa pelantang suara itu.

Abdur mengaku diajak musyawarah oleh perangkat desa agar tidak mendatangkan sound horeg.

Dikhawatirkan akan mengganggu telinga masyarakat.

"Lalu saya sampaikan ke warga, sound brewog tidak jadi datang. Lalu orang-orang mengajak ke rumah kades dan saya kasi masukan tetapi tidak masuk lalu berhamburan ke rumah Pak Kades," katanya. 

Mengingat total iuran warga untuk menyewa sound horeg ini. Kata Abdur, telah terkumpul sebanyak Rp 48 juta.

Sehingga massa kecewa sebab duit yang terkumpul tidak terlaksana dengan baik.

"Selain itu surat pengantar (penggunaan sound horeg) dari polsek ke polres telat, dan takut terjadi pencurian, bentrok, tawuran. Akhirnya tidak diperbolehkan sama Polres," jelasnya. 

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Mrawan Salim membenarkan kalau rumahnya didatangi warga.

Kata dia, mereka kecewa karena polisi tidak mengijinkan penggunaan sound horeg pada acara karnaval.

"Karena tinggal satu hari (Dibatalkan), warga merasa kecewa. Sehingga datang ke saya musyawarah, tapi seakan-akan kita yang tidak memperbolehkan, Malam sabtu kemarin, sampai jam 11 dirumah. Tapi mau gimana lagi, tidak dapat izin dari Polres," tanggapnya.

Meskipun tanpa sound horeg pun, kata dia, kegiatan karnaval desa pada 18 Agustus 2024 tetap terlaksana. 

Bahkan warga pun juga tetap ikut kegiatan tahunan ini.

"Meskipun tidak jadi mendatangkan aoind system itu, warga tetap ikut karnaval dengan menyewa sound system lain.Tapi kemarin sudah terobati dan ada gantinya. Semua ikut, tidak ada yang gak ikut karnaval," pungkasnya.

Baca Lebih Lanjut
Viral Akses Jalan Keluar Masuk Rumah di Malang Terhalang Tembok Tetangga, Ini Faktanya
Sindonews
GARA-gara Dance Vadel Badjideh, Lagu Du Di Dam Versi ‘Geter’ Jadi Viral, Enno: Agak Susah Bilangnya
Liska Rahayu
Tambang Bitcoin Digugat Warga Gara-gara Polusi Suara
Detik
Kronologi Juru Parkir Tewas Dikeroyok Satu Keluarga Gara-gara Pungutan Uang, Dianiaya 7 Tusukan
Sarah Elnyora Rumaropen
Kru kapal yang sempat hilang kontak ditemukan dalam kondisi selamat
Antaranews
Warga Geram Lalu Lalang Kendaraan Berat Proyek Tol Patimban:  Satlantas dan Dishub Jangan Tutup Mata
Januar Pribadi Hamel
Netizen Kritik Cara Food Vlogger Ulas Makanan, Tak Beretika dan Komentar 'Template'
Detik
Nikita Mirzani Dipolisikan Gegara Sayembara Hack Instagram Razman Nasution, 'Masuk Ujaran Kebencian'
Hefty Suud
Sosok Eriska Nakesya Istri Young Lex Viral Buka Usaha Warung Sunda di Gang, Kini Banjir Pujian
Salma Dinda Regina
Hii! Alat Masak Dicuci di Toilet Kotor hingga Makanan Penuh Belatung
Detik