Melihat anak cerdas dan aktif adalah sebuah kebahagiaan bagi semua orang tua. Namun, kecerdasan tersebut tak semerta-merta bisa datang dengan sendirinya.
Bagi beberapa anak, kecerdasan harus dibangun lewat kebiasaan yang diajarkan orang tua kepada mereka. Sehingga, orang tua perlu tahu beberapa strategi agar anak bisa tumbuh jadi sosok yang cerdas dan sukses.
Dalam hal ini, beberapa psikolog anak dan pendidikan dari berbagai universitas telah membeberkan caranya. Apa saja? Mengutip CNBC Make It ini penjelasannya:
Menurut doktor psikolog pendidikan dari University of San Francisco bernama Michele Borba, terkadang orang tua menginginkan anaknya bisa unggul dalam banyak hal.
Akan tetapi, orang tua perlu mengingat juga bahwa seorang anak hanya manusia biasa. Mereka memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Orang tua bisa memberikan ruang untuk gagal agar mereka tak terlalu bersalah ketika melakukannya. Hal ini juga mampu mempertahankan rasa kepercayaan diri anak dalam segala situasi meski dia telah gagal.
"Penguasaan berarti melakukan sesuatu sebanyak yang diperlukan hingga benar. Saya ingin memberi penghargaan atas pembelajaran dan kerja keras, bukan karena berhasil pada kali pertama," kata Borba.
Pengendalian diri adalah salah satu cara menghindarkan anak dari perilaku-perilaku gegabah.
Ia mengatakan anak yang mampu mengabaikan gangguan yang tidak perlu maka lebih berpotensi menjadi sosok cerdas. Menurutnya menjadi penting mengajarkan hal ini di rumah karena di sekolah tak ada pembelajaran soal manajemen emosi.
"Menjadi tidak mudah terganggu adalah keterampilan terpenting di abad ke-21 - dan banyak orang tua yang gagal mengajarkannya kepada anak-anak mereka," kata Eyal.
Percaya diri dan harga diri masih bersangkut paut maknanya. Dua hal ini menurut Borba sangat penting dalam mendukung kesuksesan seorang anak.
Harga diri berarti cara anak memandang dirinya secara keseluruhan.
Menurut beberapa penelitian, kepercayaan diri lebih harus ditekankan ketimbang harga diri. Pasalnya, hal ini dapat menguatkan keyakinan anak akan apa yang ingin dicapainya.
"Kepercayaan diri yang sesungguhnya adalah hasil dari melakukan yang terbaik, menghadapi rintangan, menciptakan solusi, dan bangkit kembali," tutur Borba.
Orang tua yang terlalu mengekang akan membuat anak tidak bebas. Hal ini bisa mematikan langkah-langkah mereka ke depannya.
Sebaliknya, dengan memberikan anak rasa percaya maka mereka akan memiliki harapan dan bisa memotivasi diri lebih baik. Seperti dikatakan oleh pakar parenting yakni Esther Wojcicki, taktik ini bisa dilakukan lewat komitmen.
Orang tua dan anak bisa memberikan batasan tertentu dan kebebasan tertentu kepada anak. Lalu, anak diajak berkomitmen dengan kebebasan yang ia pilih.
"Semakin Anda mempercayai anak-anak Anda untuk melakukan sesuatu sendiri, semakin berdaya mereka nantinya," kata Wojcicki.
Meskipun masih kanak-kanak, orang tua harus mengajari buah hati mereka literasi keuangan sedini mungkin. Pengetahuan ini sangat perlu dalam mencetak pola keuangan anak di masa dewasa.
Anak yang rajin menabung sejak kecil biasanya dapat membelanjakan uangnya secara lebih bijak. Pakar pengasuhan anak Margot Machol Bisnow menegaskan bahwa literasi keuangan adalah tugas orang tua bukan pihak lain (misalnya guru atau mentor).
"Meskipun orang tua yang saya ajak bicara tidak pernah memaksa anak-anak mereka untuk mengejar pekerjaan bergaji tinggi, mereka semua berupaya mengajarkan anak-anak mereka tentang uang dalam satu bentuk atau lainnya," tulis Bisnow.
Nah, itulah beberapa cara mendidik anak supaya cerdas dan sukses. Semoga bermanfaat ya!