TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG- Puluhan siswa SMP Negeri 42 Palembang yang berada di jalan gotong royong , sungai buah kecamatan Ilir Timur II Palembang terpaksa harus belajar di musholah dan ruang kantin sekolah.
Hal tersebut dikarenakan karena beberapa ruang kelas yang hampir roboh karena tergerus usia dan akibat banjir.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri yang meninjau langsung lokasi tersebut berjanji akan segera diperbaiki.
Dikatakan Amri, untuk saat ini sekolah harus memaksimalkan kondisi ruang belajar sementara yang dipakai karena ruang belajar yang semestinya sedang dalam keadaan rusak berat.
“Bisa manfaatkan ruang komputer dulu, dan ruang lainnya diberi kipas angin supaya anak didik disana tidak kepanasan,” kata dia.
Menurutnya, alasan dibalik siswa yang belajar di Mushola ini dikarenakan sewaktu PPDB 2024 lalu, pihak sekolah belum melaporkan adanya kerusakan bangunan atau ruang belajar di sekolah tersebut di dalam Dapodik.
“Dari Kemdikbud, terbacanya melalui Dapodik itu sekolahnya baik-baik saja,” ujarnya.
Untuk pembangunan ruang belajarnya sendiri beserta mobiler sekolahnya, pihaknya menargetkan tahun 2025 akan dimulai.
“Kita usahakan segera dibangun. Target kita mulai pengerjaan dan selesainya ditahun 2025,” pungkasnya.