Royal Enfield Himalayan sekarang hadir dengan sejumlah pembaruan untuk mendukung kenyamanan berkendara. Bagaimana impresi dari motor gede dual purpose ini dipakai harian sampai touring melewati jalur off road? simak ulasannya!
DetikOto mendapat kesempatan menjajal Royal Enfield Himalayan 450 Salt Rp 156.500.000, harganya setara mobil Low Cost Green Car.
Motor dipakai untuk menguji banyak obstacles dari melintasi padatnya perkotaan hingga off road, naik turun gunung menuju air terjun Cibereum, Rawa Gede, Jawa Barat. Total perjalanan pulang dan pergi mencapai 205 kilometer untuk sekali perjalanan.
![]() |
Desain
Himalayan terbaru ini masih mengusung DNA motor petualang namun semakin modern. Lampu bulatnya, spakbor moncong bebek, serta frame yang melindungi tangki area depan tetap dipertahankan.
Lampu belakang juga dibuat terintegrasi, antara rem dan sein. Menarik! Oiya lampu depannya juga sudah full LED.
Buat kalian yang lebih suka klasik, memang Himalayan sebelumnya lebih terkesan jaman dulu. Tapi yang terbaru ini, sudah tambah modern, beberapa tarikan garisnya juga dibuat lebih tajam dan ringkas.
![]() |
Upside down depan dengan diameter 43 mm bikin motor ini makin terlihat kokoh. Desain suspensi belakang yang sedikit merebah juga membuat motor ini terlihat lebih segar dan fungsional.
Impresi mesin
Perlu diingat mesin Royal Enfield Himalayan ini sekarang 40 cc lebih banyak dari versi sebelumnya. Di atas kertas, motor ini bisa memberikan muntahan tenaga 39,4 (29,44 kW) hp di 8.000 rpm dan torsi maksimum 40Nm di 5.500 rpm. Mesin Sherpa 452cc terbaru menghasilkan 90% torsinya mulai dari 3.000 rpm.
Oiya motor ini sekarang bisa menggunakan empat mode yakni eco, performance, eco dengan opsi ABS off atau on, dan performance ABS on atau off.
Metode pengetesan tidak mengutamakan eco riding. Bahkan lebih banyak bertemu dengan jalan-jalan macet, ketika jalanan kosong langsung membuka gas. Mode berkendara yang paling sering digunakan ialah Performance.
Responsif, tenaganya terisi terus sejak rpm bawah, torsinya melimpah. Namun motor ini bukan tipe moge yang langsung ngebut seperti motor sport atau bukan sebuah pelari sprint.
Terbaru, Royal Enfield Himalayan itu punya 6 percepatan rasio antar giginya yang pendek jadi bikin motor ini tidak belet atau ngegerung.
Apalagi Himalayan terbaru ini juga sudah ada slipper clutch-nya. Jadi saat deselerasi lebih halus gas gak bikin roda terkunci, terutama saat turunan terjal ayapun di tikungan
Himalayan terbaru juga sudah tidak gak pakai kabel sling konvensional, soalnya udah throotle by wire. Motor makin canggih.
Ada dua mode berkendara juga. Mode eco ini bener-benar halus. Ada tenaga yang tertahan. Saat dipakai perkotaan, mode ini buat motor yang cari mode hemat bahan bakar, santai, ogah ugal-ugalan bisa pakai mode Eco ini.
Selanjutnya mode performance, kalau kalian tipikal yang lebih agresif, motor mau cepet tinggal ganti aja ke mode performance. Karakter mesin Himalayan langsung berubah. Wuss lebih galak!
Apalagi di rpm 3.500 sampai 4.000. Torsinya melimpah seperti ada ledakan tenaga.
Yang menarik lagi, radiator sebagai pendingin bekerja dengan baik. Sehingga motor tidak mengeluarkan panas berlebih, meskipun kapasitas mesinnya 450 cc! ini juga menjadi motor Royal Enfield pertama yang memakai radiator.
Konsumsi BBM
Total perjalanan pulang dan pergi mencapai 205 kilometer untuk sekali perjalanan. Dalam layar informasi display tercatat konsumsi BBM rata-rata mencapai 24,3 km per liter.
![]() |
Untuk metode full to full, selisihnya juga tidak jauh berbeda. Kami menggunakan RON 92, setelah BBM diisi penuh dan menempuh jarak 205,1 kilometer (km) tangki yang perlu diisi adalah 8,8 liter. Maka hasilnya untuk satu liter dengan All New Royal Enfield Himalayan ini bisa menempuh jarak 23,29 kilometer. Bila dilirik kapasitas mesinnya 450 cc, konsumsi BBM tersebut masih tergolong irit. Setara dengan mesin 250 cc yang pernah kami test.
Impresi berkendara
Awalnya cukup terintimidasi dengan Himalayan ini, namun semua itu berubah ketika coba menjajalnya. Sebab tinggi 168 cm dan bobot 78 kg posisi kaki bisa menyentuh tanah meski tidak menapak sempurna.
Riding position ala motor adventure yang masih nyaman, posisi tangan yang commanding, tegak dan sigap untuk mengendalikan motor. Saat dipakai harian pun tidak masalah, pun untuk touring jarak jauh.
Tangkinya yang gede berkapasitas 17 liter sempet bikin khawatir soal pengendalian, eh ternyata radius putar himalayan ini oke juga ternyata bisa sampai mentok jadi gampang nih buat manuver di jalan sempit selain itu area tangki yang menyempit juga bikin paha tidak lebar dan ngebantu pengendalian motor.
Untuk saya pribadi dalam posisi setang kondisinya kurang meneluk ke dalam Motor ini gak terasa pegal kalau dipakai riding dalam kota. Tapi setelah mencoba menjajal Himalayan ini sampai 200 km dalam sehari area pergelangan tangan mulai pegal.
Selebihnya impresi berkendara Royal Enfield Himalayan benar-benar menyenangkan.
Kesimpulan
Royal Enfield Himalayan merupakan motor petualang yang dirancang untuk berkelana di jalanan on-road maupun offroad. Motor ini disebut memiliki DNA khusus motor petualang yang juga mudah dikendarai sehingga cocok juga untuk dipakai sebagai kendaraan sehari-hari.
Bobotnya 191 kg cukup menyusahkan kalau saat parkir atau memindahkan motor. Ya, namanya juga moge, beratnya rata-rata bisa lebih dari 1,5 kuintal. Kuncinya perlu beradaptasi.
Beda dengan generasi sebelumnya, Royal Enfield Himalayan kini layar multi informasi display-nya sudah penggunaan panel instrumen dengan bentuk bundar full TFT. Ada tampilan klasik dengan jarum analog, tapi sejatinya itu sudah digital.
Sekarang motor ini punya panjang 2.284 mm (+94 mm), lebar 852 mm (+12 mm), tinggi 1.316 mm. Sedangkan tinggi joknya paling pendeng 805 mm (+5 mm), atau ada opsi lain yang bisa disesuaikan hingga 845 mm.
Dengan dimensi seperti itu, motor ini dirasa masih cukup layak untuk postur tubuh bikers Indonesia.
Fitur-fiturnya juga tambah banyak, mulai dari aplikasi navigasi yang berbasis google maps, tampilannya nggak cuma turn by turn. Saat dipakai, fitur ini bekerja dengan baik.
Dengan figur tenaga yang bertambah, fitur makin melimpah, harga kompetitif, rasa-rasanya motor ini bisa menjadi opsi bagi kalian yang ingin naik kelas dari 250 cc.
Kelebihan:
+ Suspensi barunya punya redaman yang lembut
+ Fitur navigasi di MID yang canggih, sangat membantu saat berkendara
+ Ergonomi berkendara yang nyaman
+ Tenaga yang oke buat pemula mau naik kelas motor gede
+ Desain lebih modern dan kekinian, namun DNA klasik khas Royal Enfield Himalayan masih kental terasa
+ ABS belakang bisa off/on
Kekurangan:
+ Motor Rp 150 Jutaan tapi masih pakai anak kunci
+ Upside down depan belum bisa disetel preload, adjuster, dan rebound-nya
+ Joystick untuk mengatur MID kurang kokoh
+ Pergantian mode riding tidak bisa dilakukan saat berkendara