-

Minyak bumi adalah salah satu sumber daya alam yang paling berharga. Meski begitu, minyak mentah yang diekstraksi langsung dari perut bumi tidak bisa langsung digunakan.

Menurut buku Proses Pengolahan Minyak Bumi oleh Amalia Ma'rifatul Maghfiroh S.S, proses pengilangan dilakukan untuk memisahkan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya. Selanjutnya, dengan perlakuan tertentu menghasilkan produk yang dijual untuk memenuhi kebutuhan banyak orang.

Jenis-jenis Fraksi Minyak Bumi

Sebelum fraksi-fraksi minyak bumi didapatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, minyak mentah mengalami proses pemisahan dan cracking. Dalam proses pemisahan, pada prinsipnya, minyak mentah yang merupakan campuran semua komponennya yang berupa hidrokarbon akan dipisahkan berdasarkan titik didihnya.

Minyak mentah dipanaskan dengan suhu tertentu, sehingga komponen yang didinginkan menguap pada suhu didihnya. Saat komponen telah menguap, uap akan masuk ke pipa kondensat, sehingga mengalami pendinginan.

Dalam pipa kondensasi, uap dingin akan berubah menjadi fase cair kembali dan dihasilkan minyak yang lebih murni. Pada hasil pemanasan didapatkan residu yang merupakan produk dari pengolahan minyak bumi.

Setiap rantai jenis hidrokarbon di minyak bumi titik didihnya berbeda-beda. Perbedaan titik didih itu menghasilkan berbagai fraksi yang dimanfaatkan secara berbeda. Menurut Modul Pembelajaran Kimia dari Kemdikbud, berikut beberapa jenis fraksi minyak bumi.

1. Fraksi Ringan Gas

Fraksi pertama pada minyak bumi berwujud gas. Fraksi ini berupa senyawa dengan berat molekul yang ringan, sehingga volatil atau mudah menguap.

Nantinya saat proses pemanasan, fraksi tersebut akan menguap terlebih dahulu dibandingkan fraksi lainnya. Pada keadaan minyak mentah hasil tambang, gas ini terlarut dalam minyak bumi karena faktor tekanan tinggi. Hal itu membuat gas dapat terlarut.

Pada saat pengolahan, gas menjadi fraksi pertama yang keluar. Gas yang pada ummya dihasilkan minyak bumi contohnya gas propana dan gas butana. Fungsi dari fraksi gas adalah digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak (LPG) yang tersusun atas propana dan butana.

2. Petroleum Eter (PE)

Petroleum Eter (PE) adalah fraksi hasil pengolahan minyak bumi yang banyak digunakan sebagai pelarut bersifat non-polar dalam reaksi kimia. Umumnya, pelarut ini digunakan dalam proses ekstraksi senyawa organik tertentu atau sebagai media reaksi menggunakan reagen tertentu.

Sebagai fraksi minyak bumi, PE mempunyai titik didih yang juga cukup rendah, yaitu 30-40 °C. Sehingga, zat ini juga akan menguap terlebih dahulu dalam proses pengolahan. PE mempunyai struktur berupa hidrokarbon alkana dengan panjang rantai karbon 5-6.

3. Bensin (Gasoline)

Bensin adalah fraksi hasil olahan minyak bumi yang paling bsar dan paling banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Fraksi ini merupakan senyawa olahan minyak bumi dengan struktur senyawa hidrokarbon alkana dengan jumlah rantai karbon sebanyak 6-9 karbon.

Bensin memiliki titik didih yang lebih tinggi dari fraksi sebelumnya, yaitu 90-175°C, sehingga memerlukan pemanasan pada suhu tersebut untuk memisahkan fraksi ini. Dalam kehidupan sehari-hari, bensin banyak digunakan sebagai bahan bakar alat transportasi.

4. Nafta

Nafta merupakan hasil olahan minyak bumi dengan titik didih 175-200°C. Senyawa ini bisa didapat setelah memisahkan kandungan bensin atau gasoline dalam minyak mentah.

Secara struktur, nafta adalah karbon hidrokarbon alkana dengan panjang rantai karbon 9-12 yang berupa campuran. Fraksi minyak bumi ini banyak digunakan untuk keperluan sehari-hari, misalnya sebagai pembuatan atau sintesis senyawa dalam produk cat, kosmetik, detergen, karet, plastik, dan lain sebagainya.

5. Minyak Tanah (Kerosin)

Fraksi olahan minyak bumi selanjutnya yaitu kerosin atau minyak tanah. Memiliki titik didih 175-275°C, suhu minyak tanah relatif cukup dekat dengan titik didih dari nafta. Jadi, kedua fraksi minyak bumi ini membutuhkan proses yang lebih kompleks untuk memisahkannya.

Saat diolah, untuk memisahkan dengan komponen lainnya, minyak tanah bisa didapat secara murni melalui distilasi fraksinasi. Minyak tanah mempunyai struktur kimia, yaitu hidrokarbon alkana dengan panjang rantai karbon 12-15 atom. Fraksi minyak tanah ini banyak digunakan sebagai bahan bakar kompor tradisional. Selain minyak tanah, dalam fraksi ini juga terdapat avtur yang digunakan sebagai bahan bakar pesawat.

6. Solar

Selain bensin, solar merupakan fraksi minyak bumi lain yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Fraksi solar mempunyai titik didih 270-375°C, sehingga fraksi ini hanya bisa didapat dan dipisahkan dari minyak mentah melalui pemanasan pada suhu tersebut.

7. Pelumas (Oli)

Pelumas yang digunakan pada kendaraan juga merupakan salah satu hasil fraksi pengolahan minyak bumi. Fraksi minyak bumi ini mempunyai komponen berupa hidrokarbon alkana dengan panjang rantai karbon 18-20 atom.

Mempunyai sifat yang licin, senyawa tersebut digunakan sebagai pelumas dalam berbagai mesin kendaraan. Pelumas juga digunakan sebagai pelindung komponen yang berasal dari logam ketika terjadi gesekan.

8. Lilin

Lilin adalah hasil pengolahan minyak bumi lainnya, di mana strukturnya memiliki panjang antai karbon alkana berjumlah lebih dari 20 atom karbon. Fraksi minyak ini terbentuk dari minyak mentah melalui pemanasan pada titik didih di atas 350°C.

Suhu yang cukup tinggi tersebut membutuhkan energi yang juga tinggi untuk memisahkan fraksi ini dari minyak mentah. Seperti yang kita ketahui, lilin mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan seperti dalam pembuatan batik hingga pelapis kertas makanan.

9. Minyak Bakar (Fuel Oil)

Minyak bakar merupakan hasil dari distilasi minyak bumi mentah sebelum terbentuk residu atau destilat. Umumnya, minyak bakar atau fuel oil banyak digunakan sebagai bahan bakar pengapian dalam industri besar seperti PLTU. Struktur minyak bakar mempunyai hidrokarbon alkana dengan jumlah atom karbon cukup panjang, melebihi 20 atom karbon.

10. Aspal

Aspal merupakan hasil residu dari pengolahan minyak bumi. Residu tersebut dihasilkan dari sisa distilasi minyak mentah.

Setelah melalui proses pemisahan dengan pemanasan pada titik didihnya, minyak bumi menghasilkan berbagai fraksi yang telah disebutkan. Kemudian, sisa komponen yang tidak menguap pada suhu tersebut akan menjadi residu.

Salah satunya adalah aspal yang memiliki titik didih sangat tinggi, yaitu di atas 500°C. Pada pemanasan di bawah suhu tersebut, aspal akan tetap tidak menguap. Dalam kehidupan, aspal banyak digunakan sebagai bahan pembuatan jalan raya dan sebagai isolator.

Itulah informasi mengenai jenis-jenis fraksi minyak bumi. Semoga kamu bisa memahami penjelasan ini dengan baik ya.



Baca Lebih Lanjut
Rusia Kejar Rekor Pendapatan, Bakal Kantongi Rp1.783 Triliun dari Jualan Minyak dan Gas
Sindonews
Viral Sejoli Ribut di Jaksel, Pacar 'Di-Smackdown' hingga Jatuh ke Aspal
Detik
Menteri ESDM sebut intervensi teknologi dapat pacu produksi migas
Antaranews
Ada Sesuatu di Dalam Inti Bumi, Isi Buku Sekolah Bisa Berubah
Detik
ESDM Terbitkan Aturan Kontrak Baru, Kontraktor Migas Bisa Dapat Jatah 95%
Detik
Masih Tetap Beroperasi Setelah Diberi Imbauan, Sumur Minyak di Keluang Terbakar, Ini Pemiliknya
Bodok
Jangan Tambahkan Minyak Zaitun dalam Air Perebus Pasta, Ini Alasannya
Detik
Viral Aksi Pria di Jakarta Banting Pacar di Aspal setelah Disiram Minuman, Sempat Dilerai saat Ribut
Hilda Rubiah
Sukabumi Diguncang Gempa Dangkal Magnitudo 4,5, BPBD Sebut Belum Ada Laporan Kerusakan
Mutiara Suci Erlanti
Bagaimana Proses Pembentukan Bumi? Begini Tahapan dan Prosesnya
Moh. Habib Asyhad