Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, tumbuh dalam era digital yang tidak pernah berhenti berkembang.
Media sosial menjadi bagian integral dari kehidupan mereka, membentuk cara mereka berinteraksi, berkomunikasi, dan memahami dunia di sekitar mereka.
Dengan munculnya berbagai tren viral di platform seperti TikTok, Instagram, dan Twitter, penting untuk menganalisis dampak dari fenomena ini terhadap komunikasi kelompok dalam generasi ini.
Koneksi yang Lebih Kuat Melalui Tren Viral
Salah satu hal positif dari tren media sosial adalah kemampuan mereka untuk menciptakan koneksi yang lebih kuat di antara anggota kelompok. Ketika sebuah tantangan atau meme menjadi viral, Generasi Z cenderung berpartisipasi secara kolektif, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Misalnya, tantangan tarian di TikTok bukan hanya tentang menari; ini juga tentang berbagi pengalaman, membangun momen bersama, dan menciptakan kenangan yang akan dikenang.
Mendorong Ekspresi Diri dan Kreativitas
Media sosial memberikan ruang bagi Generasi Z untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang unik. Tren yang muncul sering kali memungkinkan individu untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam cara yang tidak terduga. Ini memberikan kesempatan bagi anggota kelompok untuk saling mendukung dan memotivasi dalam mengeksplorasi ide-ide baru, serta meningkatkan rasa percaya diri dan keterlibatan di dalam kelompo
Tantangan dalam Diskusi dan Persepsi
Namun, tren viral juga menghadirkan tantangan tersendiri. Dengan beragamnya pendapat dan reaksi yang muncul terhadap suatu tren, komunikasi dalam kelompok bisa menjadi kompleks. Generasi Z sangat menghargai keberagaman suara, tetapi hal ini kadang dapat memicu konflik ketika pandangan anggota kelompok berbeda. Misalnya, satu orang mungkin melihat sebuah tren sebagai hiburan, sementara yang lain menganggapnya sebagai bentuk ketidakadilan sosial. Ini bisa memicu diskusi yang intens, di mana anggota kelompok perlu mengelola perbedaan pendapat dengan bijak.
Dampak terhadap Keterampilan Sosial
Sementara media sosial memberikan banyak keuntungan, ada kekhawatiran bahwa ketergantungan yang berlebihan pada platform ini dapat mengurangi keterampilan komunikasi tatap muka Generasi Z. Meskipun mereka sangat terampil dalam berkomunikasi secara digital, interaksi langsung mungkin terasa lebih menantang. Dalam konteks kelompok, penting bagi mereka untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara langsung untuk menjaga hubungan yang sehat dan produktif.
Baca Lebih Lanjut
Survei: Gen A dan Z Pengaruhi Tren Wisata 2025 Begitu Dahsyat
Detik
Meski Belia, Pengaruhnya Besar: Generasi Alpha Kini Menentukan Rencana Liburan Keluarga
Antaranews
Mahasiswa UNS Kembangkan Journaling SKETSA untuk Redakan Stres Generasi Z
Sindonews
Panggilan Generasi Z: Menjelajahi Dunia Pendidikan sebagai Guru yang Inspiratif
Putri Durrotul Hikmah
Media Sosial: Arena Tekanan Sosial dalam Era Konsumsi
Annisa Anindya
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 80 Kurikulum Merdeka, Pro dan Kontra Media Sosial
Fadhila Rahma
Tren Menggunakan Batik Di Kalangan Gen Z, Tidak Melulu Formal Bisa Juga Tampil Modis Kekinian
Samsul Arifin
Media Summit 2024: Maftuh Ihsan Kupas Strategi Media Sosial
Timesindonesia
Cagub Jatim Risma Dialog dengan Generasi Z di Kayutangan Malang, Dicurhati Layanan Infrastruktur
Dyan Rekohadi
Inovasi Mi Instan ala Gen Z: Dari Hidangan Murah Jadi Sajian Mewah
KumparanFOOD