SURYA.CO.ID - Demi mewujudkan keinginan pergi umroh, Lilik Setyorini, warga Dusun Mojolegi, Desa Dukuhmojo, Mojoagung, Jombang, Jawa Timur (Jatim), rela menyisihkan uang koin.
Empat tahun menabung, Lilik berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 31,5 juta.
Lilik mengaku tak punya target untuk jumlah yang ditabung setiap hari.
Namun, sejak awal dirinya memang sudah menyediakan toples untuk masing-masing uang recehan, mulai dari Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, hingga Rp 10.000.
Uang koin pecahan Rp 1.000 dimasukkan ke dalam toples warna putih dan galon.
Uang pecahan Rp 500 dimasukkan ke dalam toples bening.
Dari perhitungan akhir sebelum diserahkan kepada pihak travel, recehan yang dia kumpulkan sebesar lebih dari Rp 31 juta.
Total ada 22 toples berwarna putih dengan 8 toples bening dan 2 galon yang menjadi wadah uang receh tersebut.
"Untuk toples putih, isinya sekitar Rp. 1 juta, toples bening Rp. 400.000. Kalau galon, sekitar Rp. 1,5 juta," ungkap Lilik.
Uang tersebut kemudian Lilik antar ke kantor travel Assalaam Berkah Abadi di Dusun Wonoayu, Dukuhmojo, Mojoagung, Jombang.
Ia mengantar uang tersebut menggunakan gerobak dorong, karena jarak rumah dan kantor travel sejauh 500 meter.
Konsisten menabung sama sekali tidak membuat ia merasa berat.
Lilik mengaku, selama ini tidak merasa keberatan menjalani sistem menabung seperti ini.
"Kalau ditanya merasa berat atau tidak, saya sama sekali tidak merasa keberatan."
"Apalagi yang saya tabung ini uang recehan hasil sisa belanja."
"Bagi saya Ini adalah ikhtiar agar saya bisa mewujudkan keinginan saya umroh ke tanah suci," ungkapnya.
Sementara pemilik travel Assalaam Berkah Abadi, Buya Febri mengaku, baru kali pertama menerima pembayaran menggunakan uang koin.
"Ini sangat luar biasa. Selama ini belum ada calon jemaah yang membayar dengan uang koin," kata Buya Febri, pemilik travel Assalaam Berkah Abadi, dikutip dari Kompas.com.
"Kami tidak keberatan, dan semoga apa yang dilakukan oleh ibu Lilik bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat yang lain," lanjut dia, saat ditemui di tempat kerjanya.
Buya mengatakan, berdasarkan hasil penghitungan yang dilakukan petugas, uang recehan yang diserahkan lebih dari Rp 31 juta.
"Kami ikhlas sangat ikhlas, kami bersyukur ada jamaah yang punya niat sebesar Ibu Lilik."
Lebih lanjut, iya menuturkan proses pembayaran yang dilakukan oleh Lilik berlangsung tanpa ada kendala sama sekali.
"Tim kami berjumlah 12 sampai 15 orang jadi kami siap membantu menghitung koin-koin yang dibawa Ibu Lilik untuk pergi ke tanah suci," tandasnya.
Setelah melunasi pembayaran, Lilik akan berangkat umroh pada 14 Oktober 2024 mendatang.
(Anggit Puji Widodo SURYA.CO.ID/Kompas.com Moh Syafii)
"Kami ikhlas sangat ikhlas, kami bersyukur ada jamaah yang punya niat sebesar Ibu Lilik."
Lebih lanjut, iya menuturkan proses pembayaran yang dilakukan oleh Lilik berlangsung tanpa ada kendala sama sekali.
"Tim kami berjumlah 12 sampai 15 orang jadi kami siap membantu menghitung koin-koin yang dibawa Ibu Lilik untuk pergi ke tanah suci," tandasnya.
Setelah melunasi pembayaran, Lilik akan berangkat umroh pada 14 Oktober 2024 mendatang.
(Anggit Puji Widodo SURYA.CO.ID/Kompas.com Moh Syafii)
