Mobil listrik kalau di Jakarta mendapatkan keuntungan bebas melintas di kawasan ganjil genap. Dengan hanya memakai satu mobil, pemilik mobil listrik bisa bepergian ke mana pun kapan pun di Jakarta tanpa takut kena ganjil genap.

Tapi, di luar Jakarta belum ada pembatasan kendaraan ganjil genap. Lantas, apa motivasi orang luar Jakarta beli mobil listrik?

Menurut Samsuri Prawiro, Chief Operations Officer Hyundai Maju Motor (dealer Hyundai di Jawa Tengah), motif seseorang dalam membeli mobil listrik biasanya ada dua, yaitu karena butuh atau karena ingin. Kalau di Jabotabek, orang beli mobil listrik sebagai kebutuhan, misalnya agar tidak terkena ganjil genap. Sementara di luar Jakarta, kebanyakan motif pembeli mobil listrik adalah karena keinginan.

Maka tak heran, konsumen mobil listrik di Jawa Tengah adalah kalangan berkocek tebal.

Mereka membeli mobil listrik karena keinginan, bukan sekadar kebutuhan.

"Kalau di Jawa Tengah (mobil listrik) bukan mobil kedua lagi, bisa jadi (mobil) ketiga sampai keempat. Orangnya lebih sugih, orangnya lebih kaya, dan rata-rata (beli) cash, walaupun mobilnya cukup mahal," kata Samsuri ditemui di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (3/10/2024).

Menurutnya, Hyundai Kona Electric yang baru meluncur saja, di Jawa Tengah yang paling laku adalah tipe Signature Long Range alias tipe termahal.

"Artinya kebutuhannya (motif beli mobil listrik) dari wants (keinginan) dulu. Tentunya mobil listrik ada adavantage-nya, dari segi irit biaya, kenyamanan, akselerasi dan lain sebagainya," katanya.

Karenanya, menurut Samsuri, volume penjualan mobil listrik di luar Jawa Tengah masih sedikit.

Karena orang berduit yang ingin beli mobil listrik belum sebanyak peminat kendaraan konvensional.

"Bahkan orang kaya pun ragunya minta ampun. Baterainya awet nggak dan sebagainya. Minimal kalau sekarang PR kita infrastruktur. Makanya minimal kita kasih mereka home charging," ujar Samsuri.



Karena orang berduit yang ingin beli mobil listrik belum sebanyak peminat kendaraan konvensional.

"Bahkan orang kaya pun ragunya minta ampun. Baterainya awet nggak dan sebagainya. Minimal kalau sekarang PR kita infrastruktur. Makanya minimal kita kasih mereka home charging," ujar Samsuri.



Baca Lebih Lanjut
Catat! Ini Aturan dan Jadwal Ganjil Genap di Puncak Bogor Selama Akhir Pekan
Vivi Febrianti
Ganjil Genap Puncak Bogor 28-29 September Diberlakukan, Pelat Tidak Sesuai Polisi Tindak Tegas
Dian Anditya Mutiara
Viral Curhat Orangtua Siswa SD di Tasikmalaya Beli Buku di Sekolah Rp200 Ribu, Cek Online Rp25 Ribu
Pairat
9 Rekomendasi Spot Bengong di Jakarta, Gratis tapi Elit!
Sindonews
Herdi Syok Beli Buku Anaknya di Sekolah Rp200 Ribu, Cek Online Cuma 25 Ribu, Kepsek SD: Tidak Wajib
Mujib Anwar
Pengakuan Mahasiswa Ada Dosen di Kotamobagu Sulut Jual Beli Nilai, Asal Bayar Rp 300 Ribu Bisa Lulus
Indry Panigoro
Harga Ikan di Tana Tidung Kaltara Mahal, Pedagang Sebut Letak Daerah yang Jauh jadi Penyebab
M Purnomo Susanto
Sindikat Kasus Jual Beli Bayi di Bali, Sasar Ibu Hamil Bermasalah, Iming-iming Libatkan Yayasan Anak
Putu Dewi Adi Damayanthi
Saat Davy Linggar dan Andra Matin Duet di Pameran ROH Project
Detik
Jakarta kirim 389 orang pada Peparnas XVII di Solo
Antaranews