TRIBUNJAKARTA.COM - Kecelakaan bus yang mengangkut siswa di Thailand pada Selasa (1/10/2024) lalu disebut mirip dengan tragedi Paiton di Indonesia oleh warganet.

Padahal kecelakaan bus di dekat PLTU Paiton, Kabupaten Probolinggo atau lebih dikenal dengan tragedi Paiton ini sudah lama terjadi yakni di tahun 2003 silam.

Lantas apa yang membuat warganet menyebut kedua peristiwa kecelakaan bus ini mirip?.

TribunJakarta.com pun coba menguak fakta persamaan diantara dua kecelakaan bus yang berbeda tahun dan lokasi kejadian ini.

1. Sama-sama membawa siswa sekolah

Dua kecelakaan bus ini rupanya sama-sama menimpa siswa sekolah. Bahkan sampai memakan korban jiwa.

Kecelakaan bus di Thailand diketahui menewaskan 20 siswa dan tiga guru gegara kebakaran hebat yang terjadi.

Adapun kronologi kecelakaan yang dimuat BBC, bermula dari bus yang menabrak penghalang beton yang membatasi jalan raya tepat di utara Bangkok.

Sesaat kemudian, ban depan bus meledak hingga menyebabkan bus terbakar.

Cepatnya peristiwa kebakaran ini membuat puluhan siswa dan guru yang ada di dalam bus tidak bisa keluar untuk menyelamatkan diri. 

lihat fotoKLIK SELENGKAPNYA: Suciati Terkejut Saat Mencari Kucing Malah Temukan jasad remaja di Kali Bekasi pada Minggu (22/9/2024). Terkuak Iinsiden Sabtu Pagi. Bagaimana Pendapat Tribunners?
KLIK SELENGKAPNYA: Suciati Terkejut Saat Mencari Kucing Malah Temukan jasad remaja di Kali Bekasi pada Minggu (22/9/2024). Terkuak Iinsiden Sabtu Pagi. Bagaimana Pendapat Tribunners?

Sementara tragedi Paiton yang terjadi pada 8 Oktober 2003 lalu terjadi pada malam hari.

Bus ini mengangkut 54 siswa dari SMK Yapemda Sleman.

Seluruh penumpang diketahui tewas terbakar dalam kejadian tersebut kecuali kernet dan sopir bus.

Dilansir dari Tribunjogja.com, bus AO Transport tersebut terbakar usai truk kontainer memotong jalur dari arah berlawanan dan menabraknya.

Sejurus kemudian dihantam truk tronton dari belakang.

Tangki truk tronton pecah, sehingga menyebabkan munculnya percikan api dan akhirnya merembet ke badan bus.

Kebakaran cepat terjadi, ditengarai karena adanya bahan-bahan yang mudah terbakar di dalam bus, seperti tas dan karpet yang ditaruh di kursi.

Saat kejadian, seluruh korban tewas berlarian ke belakang bus dengan harapan pintu akan terbuka.

Sayangnya, pintu tersebut justru tak bisa terbuka sehingga penumpang tak bisa menyelamatkan diri. Ditambah bus tidak dilengkapi dengan alat pemecah kaca.

2. Siswa dalam perjalanan pulang study tour

Kedua kecelakaan ini rupanya juga mengangkut siswa yang akan melakukan study tour atau pariwisata.

Dimuat dari BBC, kecelakaan itu terjadi saat bus pariwisata tersebut hendak kembali  Bangkok setelah melakukan perjalanan wisata. 

Begitu pun dengan tragedi Paiton. 

Para siswa SMK Yapemda Sleman hendak kembali ke Yogyakarta setelah pulang study tour dan wisata di Bali.

3. Sopir selamat

Persamaan lainnya yakni kondisi sopir yang selamat.

Untuk kecelakaan bus di Thailand, sopir bus diketahui selamat.

Dilansir dari Kompas TV, sopir yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Saman Chanput, menyerahkan diri pada Selasa malam beberapa jam setelah kebakaran. 

Polisi mengatakan mereka telah mendakwanya dengan tuduhan mengemudi secara gegabah yang menyebabkan kematian dan cedera, tidak berhenti untuk membantu orang lain, dan tidak melaporkan kecelakaan tersebut.

Pengemudi tersebut mengatakan kepada penyidik bahwa ia mengemudi dengan normal hingga bus tersebut kehilangan keseimbangan pada ban kanan depan. 

“Bus kemudian menabrak mobil lain, dan menggesek pembatas jalan raya beton, yang menyebabkan percikan api yang menyulut api,” kata Chayanont Meesati, wakil kepala polisi daerah, seperti dikutip dari The Associated Press.

“Pengemudi tersebut mengatakan ia berlari untuk mengambil alat pemadam kebakaran dari bus lain yang juga sedang melakukan perjalanan yang sama. Tetapi ia tidak dapat memadamkan api, dan melarikan diri karena ia panik,” kata Chayanont.

Sementara untuk tragedi Paiton, bukan hanya sopir saja selamat, kernet bus juga diketahui selamat dalam insiden yang terjadi pada 21 tahun lalu itu.

Sang sopir bisa selamat setelah melompat dari bus, sedangkan kernetnya memecah kaca bagian depan.

Saat kebakaran terjadi, warga sekitar lokasi melihat adanya kobaran api dan letupan-letupan kecil.

Petugas pemadam kebakaran juga datang untuk membantu memadamkan api.

Setelah jenazah berhasil dievakuasi, mayat korban disekat dengan balok es.

Banyaknya jumlah korban meninggal memaksa pihak RSUD Situbondo untuk mengawetkan jenazah menggunakan balok es.

Saat itu, jenazah hanya ditempatkan di lorong lantaran ruang kamar mayat tidak terlalu besar.

Kebanyakan jenazah mengalami luka bakar serius dan ada bagian tubuhnya yang hilang dan beberapa sulit dikenali.

Baca Lebih Lanjut
Kecelakaan Bus di Thailand Disebut Mirip Tragedi Paiton di Indonesia, Berikut Persamaannya!
Nur Indah Farrah Audina
KA Pandalungan Gambir-Jember Seruduk Truk di Probolinggo, Teringat Tragedi Maut 5 Bulan Lalu
Satrio Sarwo Trengginas
Kecelakaan Maut Hari Ini di Sunter: Diduga Tabrak Bus TransJakarta, Pemotor Tewas
Satrio Sarwo Trengginas
Kecelakaan di Jalan S Parman Slipi: Diduga Tabrak Pohon di Jalur Bus TransJakarta, Pemotor Tewas
Satrio Sarwo Trengginas
TRAGEDI Kecelakaan Beruntun di Mahendradatta, Pengemudi Pajero Sebabkan Laka, Dugaan Pengaruh Miras!
Anak Agung Seri Kusniarti
Kecelakaan Maut, Seorang Bocah Tewas, Korban Tertabrak Taksi saat Kejar Bus Telolet
Glendi Manengal
Kecelakaan Hari Ini di Ragunan, Taksi Tabrak Bocah yang Kejar Bus Telolet, Korban Tewas
Ferdinand Waskita Suryacahya
Kecelakaan Maut, 1 Orang Tewas Seusai Tabrakan Truk dengan Motor
Dewangga Ardhiananta
Tragis! Hari Ini 3 Kecelakaan Maut Terjadi di Jakarta: 2 Pengendara Motor dan 1 Penumpang Tutup Usia
Satrio Sarwo Trengginas
Mobil Berisi 7 Orang Kecelakaan hingga Hancur di Jalan Tol, 2 Tewas
M Syofri Kurniawan