TRIBUNJATIM.COM - Seorang penjual siomay nangis ditipu orang yang ngaku beli dagangannya untuk komandan.

Penjual siomay itu bernama Samsul Bukhori (31).

Samsul hanya bisa duduk lesu di teras rumah kontrakannya di Desa Klambir Lima Kampung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, pada Rabu (3/10/2024).

Ia kuasa menahan tangis setelah sepeda motor miliknya, yang digunakan untuk berjualan siomay keliling, dicuri.

Kendaraan roda dua itu telah menemaninya sejak Januari 2024 untuk mencari nafkah bagi istri dan dua anaknya.

Perasaan cemas menyelimutinya, membayangkan bagaimana ia akan melanjutkan hidup tanpa kendaraan yang menjadi alatnya mencari rezeki.

“Saya bingung, mati langkah. Sepeda motor itu satu-satunya untuk cari nafkah,” ujar Samsul, sambil menangis dan mengusap air matanya, melansir dari Kompas.com.

Kejadian memilukan ini terjadi pada Selasa (2/10/2024). Hari itu, seperti biasa, Samsul mangkal di Jalan Setia sejak pagi.

Sebelum Shalat Ashar, dua pria mendatanginya dengan mengendarai sepeda motor, berpura-pura ingin membeli siomay untuk acara Zipur seharga Rp 200.000.

“Kedua pria itu, salah satunya pakai topi bertuliskan Pancasila dan masker. Saya pun mengikuti mereka sampai ke sekitar Kantor Kecamatan Helvetia,” cerita Samsul.

Setelah tiba di lokasi, satu pria turun dari sepeda motor dan meninggalkan sepeda motor Samsul, berdalih ingin melapor kepada komandannya.

Beberapa menit kemudian, pria tersebut menelepon dan meminta Samsul untuk membungkus empat porsi siomay.

Pria itu kemudian kembali, mengajak Samsul beranjak dari lokasi, meninggalkan sepeda motornya di tangan pria satunya.

Samsul pun dibonceng menuju Jalan T Amir Hamzah, tepatnya di depan Putra Graha Mobil.

Setibanya di sana, pria itu meminta Samsul untuk menunggu dengan alasan ingin mengantarkan siomay ke komandannya.

“Saya disuruh menunggu, katanya mau antar siomay dulu. Lama sekali saya menunggu, tapi dia tak datang-datang,” kenang Samsul.

Mulai curiga, Samsul akhirnya memesan ojek online untuk kembali ke lokasi semula, tempat sepeda motornya dititipkan.

Sesampainya di sana, sepeda motor itu sudah raib. Ia sempat bertanya kepada seorang ibu yang berada di sekitar lokasi, namun sepeda motornya baru saja dibawa pergi.

Bingung dan kecewa, Samsul memutuskan pulang menggunakan ojek online.

Meski masih bimbang untuk melapor ke polisi karena kendala biaya, Samsul berharap sepeda motornya bisa kembali, sehingga ia dapat melanjutkan pekerjaan untuk menghidupi keluarganya.

Kepala Unit Reskrim Polsek Helvetia, Iptu Harles Gultom, mengatakan pihaknya sudah menerima informasi terkait kejadian ini. Saat ini, timnya sedang melakukan pengecekan di lapangan.

“Tim kami sedang mengecek kebenarannya,” kata Harles kepada Kompas.com melalui telepon.

Sebelumnya, sorang pengusaha bernama Supriyadi juga ditipu wanita Banten hingga kehilangan Rp 45 miliar.

Pelaku yang berinisial TS, asal Taktakan, Kota Serang, Banten pun akhirnya ditangkap polisi.

TS rupanya  melakukan penipuan dan penggelapan dengan modus pembuatan jas almamater kampus.

Wanita 44 tahun mengaku membutuhkan modal untuk pengadaan jas almamater 27 kampus di Banten dan luar daerah. 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Banten AKBP Dian Setyawan, mengatakan, TS ditangkap pada Minggu (15/9/2024) pukul 01.00 WIB, di kediamannya setelah mangkir dari panggilan penyidik. 

"Penyidik melakukan upaya paksa berupa membawa saksi dan penggeledahan serta dibawa ke Polda Banten untuk dilakukan pemeriksaan sebagai saksi," kata Dian melalui keterangan tertulis, Selasa (17/9/2024), melansir dari Kompas.com.

"Kemudian pada tanggal 15 September 2024, pelaku ditetapkan (oleh penyidik) sebagai tersangka," sambung Dian.

Setelah diperiksa, TS langsung ditahan.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, salah satunya dokumen surat kontrak kerja sama pengadaan jas untuk 27 kampus. 

Dian menjelaskan, awalnya pada Juli 2023, TS mendatangi beberapa kampus di Banten dan mengaku sebagai Direktur CV Galery Tika Jaya yang bergerak di bidang konveksi.

Kepada pihak kampus, TS menjanjikan akan memberikan hibah jas almamater dan uang Rp 40 juta.

Janji yang menggiurkan itu diminati pihak kampus dengan menandatangani surat kontrak kerja sama yang telah disiapkan TS.

Setelah mendapatkan surat kontrak itu, TS menemui pengusaha asal Tangerang, Supriyadi.

Kepada korban, TS mengaku telah memiliki kontrak kerja sama dengan pihak kampus untuk pengadaan jas dan membutuhkan modal sebesar Rp 130 miliar.

Jika Supriyadi memberikan modal, TS menjanjikan imbalan dengan sistem bagi keuntungan.

Atas dasar itu, Supriyadi mau memberikan uang untuk modal pengadaan jas almamater secara bertahap hingga April 2024.

Agar korban lebih yakin, TS membuat kontrak pembuatan jas almamater dengan Toko Maniez Textil di Jakarta.

Secara bertahap, TS seolah-olah melakukan pembayaran pembuatan jas almamater.

Namun, pembayaran itu dilakukan ke rekening seorang wanita atas nama Astri Damayanti yang diakui sebagai karyawan toko Maniez Textile.

Uang itu dikembalikan ke korban dengan dalih keuntungan dari pengadaan jas almamater.

Merasa kerjasamanya sesuai perjanjian, Supriyadi kembali mentransfer modal Rp 40.281.749.000, dan fee untuk TS Rp 5.440.050.000. 

Namun, uang modal yang telah ditransfer tak kunjung balik, termasuk keuntungan yang dijanjikan TS. 

"Jadi total kerugian korban sekira sebesar Rp 45.721.799.000,” kata Dian.

Merasa ditipu, Supriyadi melaporkan TS ke Polda Banten dan ditindaklanjuti dengan menangkap pelaku.

Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan Pasal 378 KUHPidana dan atau Pasal 372 KUHPidana tentang penipuan dan penggelepa dengan ancaman hukuman pidana paling lama empat tahun penjara.

Baca Lebih Lanjut
Pria Muslim Kaget Beli Makanan dari Penjual Berhijab, Ternyata Non Halal
Detik
Sudah Tolong Korban Kecelakaan, Lina Kurir Makanan Nangis Dapat Motor Baru dari Polisi: Apresiasi
Mujib Anwar
Polisi Tangkap 8 Pemuda Diduga Hendak Tawuran di Bogor, 14 Motor Disita
Detik
Pelit! Suami Paksa Istrinya untuk Patungan Beli Pisang Goreng
Detik
Sosok Mbah Kaswin, Penjual Sapu Lidi yang Viral karena Makan Nasi Pakai Cabe, Upah Sehari Rp 10 Ribu
Indry Panigoro
Kocak! Antre Beli Jus Buah Malah Kena Semprot Penjual Niagara Fruit
Detik
Tiap Hari Mbah Kaswin Penjual Sapu Lidi Makan Nasi Lauk Cabe, Dinding Rumahnya Cuma Ditutupi Kain
Mujib Anwar
Oma Gala Dituding Jual Kesedihan Gegara Asyik Joget TikTok Usai Nangis-nangis, Ibu Fuji Auto Beri Pembelaan
Fidiah Nuzul Aini
Kecelakaan Maut, 1 Orang Tewas Seusai Tabrakan Truk dengan Motor
Dewangga Ardhiananta
Kecelakaan Maut, Penjual Tempe Tewas Usai Tabrak Pedagang Sayur, Istrinya Histeris Lalu Meninggal
Dewangga Ardhiananta