Sudah jadi kepercayaan umum di masyarakat jika konsumsi nasi dingin jauh lebih sehat daripada nasi hangat. Begini penjelasan dan hasil penelitian ahli.

Nasi merupakan makanan pokok yang melekat oleh hampir sebagian besar orang Indonesia selama hidupnya. Asupan karbohidrat ini menjadi yang paling banyak ditemukan dan terbanyak dikonsumsi.

Tetapi banyak mitos dan kepercayaan yang menyebutkan nasi tidak cukup sehat untuk dikonsumsi. Konon beberapa penyakit metabolik justru timbul akibat konsumsi nasi putih.

Lantas muncul saran-saran yang beredar di masyarakat untuk mengonsumsi nasi dengan cara yang lebih sehat. Salah satunya dengan mengonsumsi dalam keadaan dingin. Benarkah lebih sehat?

Baca juga: Terlanjur Ancam Pelanggan, Pengantar Makanan Tolak Uang Tip Tunai

Apa Benar Nasi DIngin Lebih Menyehatkan dari Nasi Hangat?

Sekelompok peneliti dari Polandia, tepatnya Poznan University of Medical Sciences melakukan penelitian yang melibatkan 32 pasien diabetes tipe 1 seperti yang dilaporkan oleh Business Insider (21/4). Para partisipan dibentuk menjadi dua kelompok dan diberikan asupan nasi yang berbeda.

Kelompok pertama disajikan nasi putih long grain sebanyak 46 gram karbohidrat dan dipersilakan makan ketika hangat.

Sementara kelompok lainnya diberikan nasi putih dengan jumlah dan jenis yang sama hanya saja telah diinginkan selama 24 jam dalam kulkas.

Ditemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi nasi yang sebelumnya didinginkan mengalami pengaruh pada kadar gula darahnya. Gula darah partisipan cenderung stabil apalagi mengingat mereka adalah pasien diabetes tipe 1.

Sementara partisipan yang mengonsumsi nasi hangat karena baru matang cenderung mengalami lonjakan gula darah. Penelitian ini menunjukkan bahwa karbohidrat yang diinginkan lebih berfungsi untuk membantu mengendalikan gula darah.

Apa Benar Nasi DIngin Lebih Menyehatkan dari Nasi Hangat?

Para peneliti yang terlibat setuju menyebut reaksi tersebut akibat adanya kandungan pati resisten di dalam nasi.

Kesimpulannya nasi putih yang didinginkan akan memiliki kandungan pati resisten yang lebih banyak daripada nasi segar yang baru dimasak.

Hasil penelitian ini kemudian dipublikasi melalui jurnal Nutrition and Diabetes hingga kini menjadi acuan bagi para pasien diabetes khususnya. Selain itu, sebuah penelitian terdahulu yang dilakukan pada 2015 ternyata menunjukkan hasil serupa.

Nasi yang diinginkan tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Beberapa ahli juga mengatakan ada manfaat kesehatan yang timbul dengan mengonsumsi nasi yang telah didinginkan sebelumnya.

Mulai dari mengatur nafsu makan setelah makan, menjaga ketahanan energi, hingga memaksimalkan penurunan berat badan.

"Jika orang yang ingin menurunkan berat badan mencari solusi untuk kadar gula darah mereka, mencari jawaban untuk produktivitas dan rasa kenyang yang panjang, mungkin sudah waktunya mengonsumsi pati resisten," kata Rhiannon Lambert selaku ahli gizi.



Baca Lebih Lanjut
Cara Masak Nasi Pakai Air Jeruk Nipis Benar! Bikin Nasi Tidak Basi
Aullia Rachma Puteri
Apakah Boleh Makan Nasi Sisa Kemarin? Hati-hati Efeknya Ini!
Ratnaningtyas Winahyu
Kalorinya Lebih Rendah Dibanding Nasi, Apakah Bihun Bagus untuk Diet?
Cerysa Nur Insani
Nasi atau Bubur, Mana yang Lebih Baik untuk Pengidap Asam Lambung?
Ratnaningtyas Winahyu
Lezat Mantap! 5 Nasi Kapau Rating Tinggi di Jaksel untuk Makan Siang
Detik
Gelatinisasi Pati: Alasan Dibalik Berubahnya Beras Menjadi Nasi?
Siti Fauziyah Nisa
Gegara IShowSpeed Makan Nasi Padang, Bule Ini Tertarik Mencicipi
Detik
Nasi Goreng: Jawaban Standar Saat Pilihan Makan Membingungkan
KumparanFOOD
Nasi Campur Sedap Wangi, Perpaduan Sempurna Cita Rasa dan Sejarah
Sindonews
Tips Masak Nasi Bakar Agar Tidak Kering dan Aromanya Wangi, Tambahkan 1 Bahan Rahasia Ini!
Dok Grid