TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TIMUR – Berawal dari hobi merawat tanaman, seorang ibu di Kota Bogor bisa menghasilkan cuan.
Dia adalah Kusmiyati (42), warga Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor yang mendirikan UMKM Ayu Florist, dimana hobinya disulap menjadi bisnis menguntungkan.
Kusmiyati memutuskan untuk merintis usaha ini pada tahun 2003.
“Saya suka tanaman sejak dulu, hobi merawatnya di rumah. Dari situlah muncul ide untuk membuat usaha sendiri,” ujarnya.
Keinginan untuk lebih mandiri dan tidak bergantung pada pekerjaan orang lain, mendorongnya untuk menjadikan kecintaan pada tanaman sebagai sumber penghasilan.
Kini, Ayu Florist memiliki koleksi ribuan jenis tanaman, mulai dari tanaman hias hingga tanaman Bonsai yang menjadi favorit pelanggan.
"Keistimewaan Bonsai ada pada bentuknya yang berkelok-kelok, seperti seni alami," jelas Kusmiyati.
Harga Bonsai bervariasi, bergantung pada keunikan bentuk dan tingkat kesulitan dalam merawatnya.
Sementara tanaman hias lain bisa didapat dengan harga mulai dari Rp2.000 saja.
Menurut Kusmiyati, merawat tanaman punya tantangan tersendiri, salah satunya memahami karakteristik tiap tanaman.
"Tanaman punya kebutuhan yang berbeda-beda, ada yang butuh sinar matahari banyak, ada juga yang lebih cocok di tempat teduh," katanya.
Di Ayu Florist, suasana sekitar diatur sedemikian rupa untuk meniru habitat alami tanaman, lengkap dengan kolam ikan dan suasana yang mendukung pertumbuhan.
Perjalanan bisnis
Perjalanan UMKM Ayu Florist tidak selalu berjalan mulus.
Ibu Kusmiyati menghadapi berbagai tantangan, termasuk fluktuasi pelanggan dan modal usaha.
“Ada masa ramai, ada juga saat sepi, itu sudah jadi bagian dari dinamika bisnis,” jelasnya.
Untuk memastikan pasokan tanaman tetap tersedia, Ayu Florist bekerja sama dengan petani dari Jakarta, Bandung, hingga daerah Jawa lainnya.
Tidak hanya fokus pada aspek bisnis, Kusmiyati juga memprioritaskan kualitas perawatan tanaman di Ayu Florist.
"Perawatan yang telaten membuat tanaman tumbuh dengan baik, apa pun jenisnya," tuturnya.
Setiap tanaman, mulai dari yang paling murah hingga yang paling mahal, dirawat dengan penuh perhatian untuk memastikan pertumbuhannya optimal.
Dari kecintaannya pada tanaman, Kusmiyati berhasil mengubah hobinya menjadi sumber penghidupan yang mandiri.
(Inesia/Magang Universitas Pakuan)