GridHEALTH.id – Kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memilikinya.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mendeteksi kolesterol tinggi lebih awal agar bisa mengambil langkah pencegahan dan pengobatan.
Lantas, bagaimana cara mengetahui apakah kita terkena kolesterol? Berikut ini langkah-langkahnya.
- Kolesterol total: Jumlah keseluruhan kolesterol dalam darah.
- LDL (Low-Density Lipoprotein): Dikenal sebagai kolesterol jahat, karena dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri.
- HDL (High-Density Lipoprotein): Dikenal sebagai kolesterol baik, karena membantu mengeluarkan kolesterol jahat dari darah.
- Trigliserida: Jenis lemak lain dalam darah yang, jika tinggi, juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Tes darah ini biasanya dilakukan setelah berpuasa selama 9-12 jam untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Jika kadar LDL Anda tinggi dan kadar HDL Anda rendah, maka kemungkinan besar Anda memiliki kolesterol tinggi.
- Nyeri dada: Penumpukan plak di arteri dapat menghalangi aliran darah ke jantung, menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di dada, yang dikenal sebagai angina.
- Kelelahan: Penumpukan kolesterol di arteri bisa mengurangi aliran darah ke organ vital, menyebabkan kelelahan yang tidak wajar.
- Kuning pada kulit atau di sekitar mata: Dalam beberapa kasus, deposit kolesterol dapat menyebabkan benjolan kuning yang dikenal sebagai xanthomas pada kulit atau di sekitar mata. Namun, gejala-gejala ini biasanya hanya muncul pada tahap yang lebih lanjut, sehingga mengandalkan gejala fisik saja tidak cukup untuk mendeteksi kolesterol tinggi.
- Pola makan yang tidak sehat: Mengonsumsi banyak makanan berlemak jenuh dan trans, seperti gorengan, daging merah, dan makanan olahan, dapat meningkatkan kadar kolesterol.
- Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup yang kurang aktif dapat menurunkan kadar HDL (kolesterol baik) dan meningkatkan LDL (kolesterol jahat).
- Berat badan berlebih: Obesitas atau kelebihan berat badan sering dikaitkan dengan peningkatan kolesterol.
- Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki kolesterol tinggi atau penyakit jantung, Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena kolesterol tinggi.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga atau kondisi medis yang meningkatkan risiko kolesterol tinggi, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih sering sesuai anjuran dokter. Kolesterol tinggi bisa berbahaya karena tidak menunjukkan gejala yang jelas. Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes darah secara rutin.
Dengan memahami faktor risiko dan memperhatikan tanda-tanda yang mungkin muncul, Anda bisa mengambil langkah pencegahan lebih awal untuk menjaga kesehatan jantung dan menghindari komplikasi serius akibat kolesterol tinggi.