TRIBUNJOGJA.COM – Pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai rangkuman mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 8 SMP Bab 4 Kurikulum Merdeka.
Dilansir dari buku mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka yang ditulis oleh Maya Lestari Gusfitri dan Elly Delfia, 2021.
Pada Bab 4 terdiri dari 5 sub bab, yang mana siswa akan belajar dan memahami materi terkait karya fiksi.
Namun, kali ini kita akan membahas sub bab D dan E.
Membandingkan Kata Denotasi dan Konotasi dalam Karya Fiksi
Dalam sebuah cerita, kalian akan menemukan banyak kata.
Kosa kata tersebut tidak hanya memiliki satu makna.
Beberapa kata mungkin mempunyai makna yang berlainan dengan makna sebenarnya atau bermakna kiasan.
Kata-kata seperti ini disebut bermakna konotasi. Laman dari konotasi adalah denotasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, denotasi adalah makna kata atau kelompok kata yang berdasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa.
Denotasi juga berarti makna kata-kata yang sebenarnya atau bukan makna kiasan.
Seorang penulis biasanya menggunakan kata-kata dengan makna konotasi agar kalimat-kalimat dalam cerita yang ditulisnya menjadi lebih menarik.
A. Kata Denotasi dan Konotasi
Berikut ini kata-kata yang mengandung makna konotasi.
Kata Konotasi (Makna Kiasan)
1. Ringan tangan
2. Buah bibir
3. Buah tangan
4. Tangan kanan
5.
Kata Denotasi (Arti Sebenarnya)
1. Cekatan, suka menolong
2. Bahan pembicaraan orang
3. Oleh-oleh
4. Orang yang dipercayai
5. Gagasan, ide
Mengenali Langkah-langkah Penulisan Resensi Karya Fiksi
Jika kalian membaca koran, majalah, atau membuka sebuah web, kalian kadang menemukan artikel resensi buku atau karya fiksi.
Artikel seperti itu umumnya berisi penilaian terhadap sebuah buku.
Melalui artikel tersebut, penulis menyajikan keunggulan dan kelemahan buku.
Penulis kadang membandingkannya dengan buku lain.
Tujuan penulisan artikel resensi ada bermacam-macam, tetapi pada umumnya, resensi buku bertujuan untuk mengenalkan sebuah buku baru kepada publik agar orang-orang tertarik membacanya.
Kalian dapat mengikuti langkah-langkah penulisan resensi melalui contoh berikut.
Lakukan penilaian unsur-unsur cerita di lembar penilaian.
Contoh:
Judul : Bawang Merah dan Bawang Putih
Penulis : Rifan
Diterbitkan oleh : Majalah Sekolah Cerdas, SMP Kemerdekaan
Tokoh cerita dan sifatnya:
1. Bawang Putih mempunyai sifat sabar, suka menolong, tidak suka
mengeluh, dan tidak serakah.
2. Bawang Merah mempunyai sifat tidak sabaran, pemalas, dan tamak.
3. Ibu Tiri, tidak dijelaskan oleh penulis.
4. Nenek, nama dan sifatnya tidak dijelaskan oleh penulis.
Penilaian : penulis cukup berhasil menggambarkan sifat Bawang Putih dan Bawang Merah.
Latar cerita : di sebuah rumah yang di pinggir sungai. Latar tempat dijelaskan dengan cukup baik.
Tema : kesabaran dan kejujuran membawa keberuntungan
Jalan cerita :
Cerita mengisahkan kehidupan Bawang Putih yang tinggal bersama Ibu Tiri dan saudara tirinya, Bawang Merah, yang sangat pemalas.
Suatu pagi Bawang Putih pergi ke sungai untuk mencuci pakaian.
Malang, arus sungai yang deras membuat beberapa pakaian hanyut, termasuk pakaian Ibu Tiri.
Bawang Putih kemudian mencari pakaian tersebut hingga ke hilir.
Di sana ia bertemu dengan seorang nenek yang sedang menjemur pakaian Ibu Tiri.
Sebelum meminta pakaian Ibu Tiri, Bawang Putih membantu si Nenek membersihkan rumahnya.
Si Nenek sangat terkesan hingga ia memberikan dua labu pada Bawang Putih.
Namun, Bawang Putih memilih satu labu saja, yaitu yang berukuran kecil. Begitu kembali ke rumah, Bawang Putih membuka labunya, ternyata di dalamnya banyak sekali perhiasan.
Bawang Merah merasa iri melihat keberuntungan Bawang Putih.
Ia kemudian meniru apa yang dilakukan Bawang Putih. Ia pergi ke rumah si Nenek dan meminta labu pula.
Ia mengambil labu yang berukuran besar. Malang baginya, begitu labu dibelah, isinya ternyata aneka hewan berbisa.
Penilaian : penulis cukup berhasil membuat alur cerita yang menarik.
Pendapat saya tentang cerita ini: Cerita cukup bagus. Penulisan menarik. Cerita ini mengajarkan tentang betapa penting sifat sabar dan tidak serakah dalam kehidupan.
Semoga bermanfaat dan materi di atas dapat menjadi panduan siswa dalam proses belajar. (MG Madah Mazzidah)