TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban Modul 1 Topik 3 PPG 2024 tentang Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level pada Pembelajaran.
Dalam Modul 1 Topik 3 PPG 2024, para guru diminta menjawab 10 soal pada latihan pemahaman topik Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level.
Soal Modul 1 Topik 3 PPG 2024 muncul saat para guru yang mengikuti pelatihan PPG Guru Tertentu Dalam Jabatan 2024 di Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Bapak/ibu guru dapat menggunakan kunci jawaban di bawah ini sebagai referensi untuk menjawab 10 soal dalam Modul 1 Topik 3 PPG 2024.
Salah satu soal yang muncul dalam Modul 1 Topik 3 PPG 2024 di antaranya: Makna yang paling menggambarkan pembelajaran berbasis pendekatan TaRL adalah.....
Selengkapnya, inilah soal kunci jawaban Modul 1 Topik 3 PPG 2024: Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level pada Pembelajaran.
1. Makna yang paling menggambarkan pembelajaran berbasis pendekatan TaRL adalah.....
2. Tujuan dilakukannya asesmen awal pada pembelajaran berbasis pendekatan TaRL adalah...
3. Hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru ketika merancang aktivitas pembelajaran berbasis pendekatan TaRL adalah....
4. Berikut ini merupakan hal yang perlu dilakukan guru pada persiapan rencana asesmen awal, kecuali...
5. Ketika merancang pembelajaran, guru dapat melakukan diferensiasi pada proses, konten, dan produk. Diferensiasi yang dipilih pada penerapan pembelajaran berbasis pendekatan TaRL adalah....
6. Hasil asesmen kognitif awal dapat digunakan guru untuk hal- hal berikut ini, kecuali....
7. Pak Panji akan mengajarkan sebuah topik baru kepada peserta didiknya, namun ia belum mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi prasyaratnya. Hal yang perlu dilakukan oleh Pak Panji adalah...
8. Sebagai seorang guru, Ibu Dewi menyadari bahwa peserta didiknya memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, ia mengelompokkan peserta didik sesuai dengan kemampuannya. Namun pada pelaksanaannya, ia mengalami kesulitan karena begitu banyak pertanyaan yang muncul dari setiap kelompok. Hal yang perlu dilakukan Ibu Dewi adalah..
9. Diberikan langkah-langkah berikut ini:
Alur/tahapan yang perlu dilakukan oleh guru untuk merencanakan pembelajaran berbasis TaRL adalah...
10. Ibu Diaz melaksanakan pembelajaran pada topik perkalian. la mendapati bahwa sebagian peserta didik kesulitan mengikuti pembelajaran karena kurang menguasai materi prasyaratnya. Sebaliknya, sebagian peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan mudah. Berikut ini langkah yang perlu dilakukan Ibu Diaz pada pembelajaran berikutnya untuk mengatasi masalah tersebut, kecuali...
Contoh Jawaban Cerita Reflektif: Saya bisa memahami bagaimana Teaching at The Right Level pada Pembelajaran di kelas.
Walaupun tiap peserta didik berada di fase yang sama, tapi kita perlu menyadari bahwa kesiapan belajar, kemampuan, dan pengetahuan mereka yang berbeda-beda.
Sehingga saya ingin mengetahui langsung apa yang harus saya lakukan untuk dapat menentukan serta menyesuaikan Pembelajaran dengan beragam karakter peserta didik.
Alternatif Jawaban Cerita Reflektif: Inspirasi yang saya dapatkan adalah menerapkan TaRL pada pembelajaran di kelas.
Jika guru menerapkan TaRL, guru akan mengetahui tingkat kemampuan peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan.
Tahapan TaRL yaitu guru merancang tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran.
Alternatif Jawaban Cerita Reflektif: Inspirasi yang saya dapatkan dari pembelajaran topik 3 adalah: Pendekatan Teaching at the Right Level (TarL) adalah metode pengajaran yang berfokus pada kesiapan belajar murid, bukan hanya pada tingkatan kelas.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memastikan setiap murid mendapatkan hak belajar yang sesuai dengan tingkat kemampuannya, sehingga mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pendekatan ini juga sejalan dengan filosofi pembelajaran Ki Hadjar Dewantara yang berpusat pada peserta didik.
Untuk menerapkan pendekatan TarL, Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan asesmen awal pembelajaran. Asesmen ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, potensi, dan kebutuhan murid, sehingga guru dapat memahami tahap perkembangan dan capaian belajar murid. Berdasarkan hasil asesmen ini, guru dapat mengelompokkan murid sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.
Kedua, pentingnya menilai kemampuan bercerita murid sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam konteks TaRL, ini berarti menyesuaikan metode penilaian agar sesuai dengan tingkat kemampuan murid. Guru dapat menggunakan pertanyaan reflektif dan gambar ekspresi untuk membantu murid mengungkapkan perasaan mereka selama pembelajaran.
Ketiga, pentingnya refleksi dalam proses pembelajaran. Baik guru maupun murid dapat mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan memahami perasaan serta pengalaman yang dialami selama pembelajaran. Ini membantu dalam merencanakan perbaikan dan penyesuaian untuk pembelajaran selanjutnya, sesuai dengan prinsip TaRL yang fleksibel dan adaptif.
Keempat, pentingnya sikap bersyukur dan apresiasi dalam pembelajaran. Mengajarkan murid untuk selalu bersyukur dan mengucapkan terima kasih tidak hanya membentuk karakter yang baik, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Ini juga sejalan dengan prinsip TaRL yang menekankan pentingnya motivasi dan dukungan emosional bagi murid.
Kelima, pentingnya melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran. Dengan mengajak orang tua untuk berbagi hasil observasi dan refleksi mereka, guru dapat memperoleh perspektif yang lebih luas tentang perkembangan murid di rumah. Ini sejalan dengan prinsip TaRL yang menekankan pentingnya memahami kebutuhan individual murid.
Keenam, pentingnya kolaborasi dengan Kepala Sekolah dalam mengembangkan praktik pembelajaran. Diskusi dengan Kepala Sekolah dapat memberikan wawasan baru dan rencana tindak lanjut yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, sesuai dengan prinsip TaRL yang mendorong kolaborasi dan inovasi.
Sebagai guru baru, saya baru memahami pentingnya Rancangan Pembelajaran berbasis TaRL. Tujuan pembelajaran harus fleksibel untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan siswa. Asesmen awal membantu saya memahami kemampuan murid dari awal, sementara asesmen formatif memberikan umpan balik untuk perbaikan berkelanjutan.
Asesmen sumatif menilai pencapaian akhir murid, dan kegiatan pembelajaran perlu disesuaikan dengan hasil asesmen awal untuk memastikan semua siswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal. Dengan TaRL, saya belajar merancang pembelajaran yang lebih adaptif dan responsif, membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka.
(Sri Juliati)