Inilah sosok Sayuri atau Sanketsu Shoojo Sayuri, pemusik Jepang yang baru saja meninggal dunia.
Kabar bahwa Sayuri passed away disampaikan suaminya.
BANGKAPOS.COM - Sayuri atau Sankestus Shoojo Sayuri merupakan pemusing Jepang atau penyanyi lagu anime yang terkenal.
Sayuri meninggal dunia pada 20 September 2024 lalu.
Beumur 28 tahun, Sayuri meninggal karena penyakit kronis.
Hanya saja, tak dijelaskan secara spesifik penyakit kronis apa yang dimaksud.
Kabar bahwa Sayuri telah meninggal dunia (passed away) disampaikan akun resmi X (sebelumnya Twitter)-nya pada hari Jumat, (27/9/2024),
Adapun, kerabat dan rekan-rekan dekat Sayuri mengadakan pemakaman pribadi untuk melepas kepergiannya..
Suami Sayuri, musisi Amaarashi, mengatakan di akun X/Twitternya bahwa Sayuri telah berjuang melawan penyakit kronis.
Tak dijelaskan apa penyakit kronis yang dimaksud, termasuk apakah terkait penyakit disfonia fungsional yang dideritanya.
Berikut isi pesan suami Sayuri:
Kami ingin memberitahukan kepada semua orang yang telah mendukung Sayuri bahwa ia telah meninggal dunia pada tanggal 20 September.
Dia berusia 28 tahun.
Sesuai dengan keinginan keluarganya, pemakaman diadakan secara pribadi dengan hanya dihadiri oleh kerabat dekat dan kenalannya.
Kami dengan tulus berterima kasih atas dukungan Anda kepada Sayuri selama masa hidupnya, dan kami ingin mendoakan kedamaian abadi bersama Anda.
Kami mohon kepada awak media untuk menghormati kesedihan yang mendalam dari pihak keluarga dan menahan diri untuk tidak menghubungi mereka atau meminta wawancara dengan pihak-pihak terkait.
Selain itu, karena Sayuri aktif sebagai pekerja lepas, kami telah menerima surat-surat penggemar dan korespondensi lainnya di kantor perusahaan produksi acara tersebut. Kami mohon agar Anda tidak mengirimkan pesan belasungkawa lebih lanjut saat ini.
27 September,
Suami Sayuri, Amaarashi
Sakit yang Diderita Sayuri
Sebelumnya, mengutip dari animecorner.me dan animenewsnetwork.com, pada tanggal 25 Juli 2024, Sayuri mengumumkan bahwa ia akan hiatus karena menderita disfonia fungsional tanpa alasan fisiologis atau neurologis yang jelas.
Disfonia fungsional merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan suara seseorang terdengar tegang atau tidak beraturan.
Pada saat itu, ia mengatakan bahwa ia telah menemui seorang ahli terapi wicara dan pelatih vokal.
Namun, ia merasa frustasi karena tidak dapat mengekspresikan dirinya sendiri dan terhubung dengan dunia.
Profil Sayuri
Sayuri sebagai pemusik Jepang telah aktif sebagai penyanyi-gitaris di kancah lokal di kota asalnya, Fukuoka, sejak masa remajanya.
Saat itu ia membentuk duo musik LONGTAL dan tampil di tempat-tempat musik kecil dan mengamen.
Saat berusia 19 tahun, ia memulai debut solo pertamanya dengan single “Mikazuki” pada bulan Agustus 2016, yang juga menjadi lagu tema akhir untuk Rampo Kitan: Game of Laplace.
Sejak saat itu, ia telah menyanyikan lagu tema untuk anime lainnya, dengan beberapa lagu anime populernya.
Diantaranya meliputi “Hana no Tō” (Tower of Flower) dari Lycoris Recoil tahun 2022, “Heikōsen” (Garis Paralel) dari Scum's Wish tahun 2017.
Selain itu, “Sore wa Chiisa na Hikari no yō na” (Itu Seperti Cahaya Kecil) dari ERASED tahun 2016, dan “Kōkai no Uta” (Lagu Penyesalan) dari musim keempat My Hero Academia pada tahun 2019, dan masih banyak lagi.
Sayuri menikah dengan musisi dan vokalis Amaarashi pada tanggal 18 Maret awal tahun ini.
Sayuri menyatakan, “Ini adalah pertama kalinya saya merasa tenang saat menatap mata seseorang:
"Kehangatannya tidak tergantikan bagi saya, dan saya merasa seperti telah menyentuh salah satu kemungkinan indah yang tersembunyi di dunia ini.” katanya dikutip dari Tribun Kaltim.
Dalam tweet berikutnya, suaminya juga berbagi bahwa artis muda itu tetap bersemangat dalam bermusik meskipun sedang berjuang melawan penyakit kronis.
Dia juga mengatakan bahwa dia senang menjadi suaminya meskipun lamarannya mendadak.
Suami Sayuri mengatakan: "Terima kasih telah memilih dan percaya pada saya. Saya akan selalu berada di sisi Anda. Aku mencintaimu."
Biodata
Karier musik
Penghargaan
(Tribun Banten/ Tribun Kaltim)