TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Mie Kocok Mawar merupakan salah satu kuliner Bogor yang telah melegenda sejak tahun 1970-an.
Terletak di Jalan DR. Sumeru, Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, warung sederhana ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang sebuah usaha keluarga yang terus menjaga cita rasa tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.
Berawal dari inspirasi kuliner mi kocok di Bandung, Mie Kocok Mawar memodifikasi resep agar sesuai dengan selera masyarakat Bogor.
Berbeda dengan mi kocok Bandung, Mie Kocok Mawar memiliki ciri khas menggunakan ayam kampung dan bakso sebagai isian.
"Kami juga menggunakan kuah kaldu dengan rempah-rempah khas Nusantara,” ungkap Adam, salah satu karyawan yang juga bagian dari keluarga pemilik warung.
Didirikan oleh Pak Uci, Mie Kocok Mawar kini dikelola oleh generasi kedua, Pak Lili.
Dengan latar belakang keluarga yang berasal dari Garut dan menetap di Bogor, kesuksesan mereka menjaga keunikan rasa yang menjadi ciri khas usaha ini.
Keunggulan Mie Kocok Mawar tidak hanya pada bahan-bahannya yang segar, tetapi juga pada teknik pengolahannya yang masih menggunakan metode tradisional.
“Mengocok mi sambil merebus bukan sekedar mengaduk biasa, ada teknik khusus yang kami lakukan secara konsisten,” kata Adam.
Teknik ini melibatkan gerakan maju-mundur yang dilakukan dengan teliti untuk memastikan mi menyerap kaldu secara sempurna.
Hasilnya, mi yang disajikan memiliki tekstur yang kenyal dan lembut, sangat khas dan berbeda dari mi lainnya.
Tidak hanya itu, proses ini juga bertujuan untuk memperkaya rasa kaldu, yang menjadi elemen kunci dalam kelezatan Mie Kocok Mawar .
Kaldu berbahan dasar sapi, yang dimasak dengan rempah-rempah seperti bawang putih, kemiri, dan daun jeruk, menciptakan rasa gurih dan aroma yang menggoda.
Ditambah dengan kelembutan kikil sapi yang melengkapi hidangan, membuatnya semakin memikat lidah.
Selain tekstur mi yang khas, Mie Kocok Mawar juga dikenal dengan isian yang berlimpah dan berkualitas.
Pengunjung bisa menikmati mi yang disajikan bersama potongan kikil sapi yang lembut, bakso daging sapi yang kenyal, serta irisan ayam kampung yang gurih.
Tidak hanya itu, taburan bawang goreng renyah dan irisan seledri segar di atasnya menambah kekayaan cita rasa dalam setiap suapannya.
Seluruh bahan yang digunakan, termasuk mi, bakso, dan kaldu, diolah sendiri secara manual.
Adam menegaskan bahwa Mie Kocok Mawar tidak menggunakan bahan pengawet atau instan dalam prosesnya.
“Semua bahan alami, dari mi hingga kaldu, kami buat sendiri. Kami ingin menjaga keaslian rasa, seperti yang diajarkan turun-temurun,” ujarnya.
Meski sudah puluhan tahun berdiri, Mie Kocok Mawar tetap berhasil mempertahankan popularitasnya di kalangan pecinta kuliner.
Di tengah menjamurnya berbagai usaha kuliner modern, warung ini tetap menjadi pilihan favorit warga Bogor maupun wisatawan yang berkunjung.
Cita rasa autentik dari kuah kaldu sapi yang kaya rempah, ditambah tekstur mi yang kenyal dan isian bakso serta kikil yang menggiurkan, menjadikannya pilihan kuliner yang sulit dilewatkan.
Teknik tradisional yang masih diterapkan hingga kini menjadi daya tarik tersendiri bagi kuliner Bogor ini.
Bagi para pencinta kuliner Bogor yang ingin merasakan kelezatan autentik mi kocok, Mie Kocok Mawar adalah destinasi yang wajib dikunjungi.
Mie Kocok Mawar buka setiap hari mulai pukul 11.00 hingga 21.00 WIB, sehingga Anda bisa menikmati kelezatan mi kapan pun di siang atau malam hari.
Dengan harga yang terjangkau, sekitar Rp25.000 per porsi , Anda bisa menikmati sensasi mi kocok lengkap dengan kuah kaldu khas dan isian yang berlimpah.
(Ina Elfita Rahmawati/Magang Universitas Pakuan)