Menjadi orang tua bukan hal yang mudah karena harus mendidik anak dengan baik.
Agar lebih baik dalam menjalankan pola asuh, perlu diketahui pertanyaan tentang parenting beserta jawabannya yang dapat menambah wawasan para orang tua agar lebih bijaksana dalam mendidik anak.
Pertanyaan tersebut berkaitan dengan cara mengasuh dan membesarkan buah hati dengan metode yang tepat.
Diharapkan dengan penerapan ilmu parenting yang baik, anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter bagus.

Pertanyaan tentang Parenting dan Jawabannya sebagai Bahan Belajar untuk Orang Tua

Ilustrasi Pertanyaan tentang Parenting. Sumber: pexels/ Pandit
Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah, setelah menjadi orang tua pun, belajar tetap wajib hukumnya. Ilmu yang paling penting dipelajari oleh orang tua adalah parenting. Berikut ini pertanyaan tentang parenting dan jawabannya sebagai bahan belajar untuk orang tua.

1. Mengapa anak tidak menunjukkan perubahan padahal orang tua sudah memberikan contoh yang baik?

Mengutip dari buku A-Z Tanya Jawab Montessori & Parenting oleh Rosalynn Tamara (2022), saat anak belum menunjukkan perubahan sikap, maka bisa jadi ada hal yang perlu dievaluasi.
Misalnya apa lingkungan yang disiapkan belum sesuai dengan kebutuhan anak? Atau, ternyata orang tua belum memberikan contoh dengan tepat?
Terkadang orang tua berharap agar anak lekas berubah dan mencontoh perilaku orang tuanya sehingga muncul rasa tidak sabar dan ingin segera melihat perubahan baik pada anak. Makin keras tuntutan yang diberikan kepada anak, anak akan lebih rentan stres.
Lebih baik, bebaskan anak dari ekspektasi orang tua yang berlebih, berikan anak kesempatan, kepercayaan, dan semangat dari orang tua. Jika waktunya tepat, akan terlihat hasilnya yang baik pada anak.

2. Bagaimana parenting yang baik agar anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak kasar?

Sikap kasar anak bisa muncul dari pola asuh orang tuanya semenjak kecil. Misalnya anak sering dipukul, dijambak, dimaki-maki, dibentak dan diperlakukan kasar. Hal itu menjadi sebuah contoh yang akan tertanam di pikiran bawah sadar anak.
Secara tidak sadar, anak kemudian akan menjadikan tindakan-tindakan kasar tersebut sebagai hal yang biasa. Dia menjadi mudah berlaku kasar, berkata kasar dan memperlakukan orang di sekitarnya dengan cara yang kasar pula.
Hingga pada akhirnya sifat tersebut mengakar dan menjadi watak dalam dirinya yang sulit untuk diubah.

3. Bagaimana jika pasangan suami istri memiliki perbedaan pandangan dalam parenting?

Perbedaan dalam melakukan parenting atau pola pengasuhan pada anak merupakan hal yang tidak terhindarkan. Solusinya adalah dengan mengajak pasangan mencari jalan tengah yang bisa diterima oleh keduanya.
Coba berkomunikasi dengan pasangan mengenai sudut pandang masing-masing dengan cara yang halus. Anak akan tumbuh lebih baik saat kedua orang tuanya kompak dalam menjalankan metode parenting yang sejalan.
Beberapa pertanyaan tentang parenting yang telah disebutkan di atas telah disertai dengan jawabannya. Orang tua bisa menjadikannya sebagai sumber pembelajaran agar dapat menerapkan pola parenting yang baik dalam keluarganya. (IMA)
Baca Lebih Lanjut
Menggali Peran Komunikasi dalam Digital Parenting untuk Generasi Digital
Revi Marta
5 Rekomendasi Drakor Tentang Parenting yang Cocok Ditonton Bareng Keluarga, Dibintangi Lee Do Hyun hingga Kim Tae Hee
Nindya Galuh Aprillia
Jawaban Post Test Pada Tahap Mahir, Guru Ditekankan untuk Menggunakan dan Mengajukan Pertanyaan
Novry Anggraini Rizki Utami
Pentingnya ruang dialog orang tua dan anak untuk cegah tawuran
Antaranews
Cek Pembahasan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 44, Menelaah Pidato Persuasif
Rekarinta Vintoko
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 135 136 137 Kurikulum Merdeka: Analisis Poster
Tiara Shelavie
Kurikulum Merdeka ajak orang tua lebih dekat dengan anak
Antaranews
Kunci Jawaban PAI Kelas 3 SD Halaman 87, Bagaimana Cara Imam Syafii Berbakti Kepada Gurunya
Tsaniyah Faidah
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Halaman 206 Kurikulum Merdeka: Fiksi dan Nonfiksi
Febri Prasetyo
Apakah Orang Tua yang Mengalami Stunting Bisa Melahirkan Anak yang Sehat?
Cynthia Paramitha Trisnanda