GridHEALTH.id – Sakit leher belakang sering kali dianggap sebagai kondisi yang muncul akibat postur tubuh yang buruk, stres, atau kelelahan. Namun, beberapa orang bertanya-tanya apakah sakit leher belakang bisa menjadi tanda kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi memang dikenal sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan stroke.
Namun, apakah benar kolesterol tinggi dapat memicu sakit leher belakang? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Ketika kadar kolesterol dalam darah meningkat, plak bisa menumpuk di arteri, termasuk arteri yang memasok darah ke otot dan jaringan di leher.
Kondisi ini dikenal sebagai aterosklerosis, di mana pembuluh darah menyempit atau tersumbat akibat penumpukan plak kolesterol.
Penyempitan arteri dapat mengurangi aliran darah ke bagian tubuh tertentu, termasuk leher, yang bisa menyebabkan rasa sakit, kaku, atau tegang di leher.
1. Postur tubuh yang buruk: posisi duduk yang salah, terutama saat bekerja di depan komputer atau menggunakan ponsel dalam waktu lama, bisa menyebabkan ketegangan pada otot leher dan punggung atas.
2. Stres dan tegangan otot: Stres emosional dapat menyebabkan ketegangan otot, yang sering kali dirasakan di area leher dan bahu. Ini bisa memicu rasa sakit dan kaku pada leher bagian belakang.
3. Cedera atau ketegangan otot: Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti mengangkat beban berat atau gerakan yang salah, bisa menyebabkan ketegangan otot di leher. Cedera ini sering kali menyebabkan rasa sakit yang tajam atau kaku pada leher belakang.
4. Masalah tulang belakang: kondisi seperti herniasi diskus atau arthritis pada tulang belakang leher juga dapat menyebabkan nyeri leher belakang yang berulang.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, ada kemungkinan bahwa kolesterol tinggi berperan dalam kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda.
- Mengonsumsi makanan sehat: Kurangi makanan berlemak jenuh dan pilih makanan kaya serat seperti buah, sayur, dan biji-bijian yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
- Berolahraga secara teratur: Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL).
- Mengelola stres: Stres yang berlebihan dapat memicu ketegangan otot dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Teknik relaksasi, seperti meditasi dan yoga, bisa membantu.
- Periksa kesehatan secara rutin: Pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk tes kolesterol, sangat penting untuk mendeteksi kadar kolesterol tinggi sejak dini dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Meskipun sakit leher belakang tidak secara langsung disebabkan oleh kolesterol tinggi, gangguan aliran darah akibat penumpukan plak kolesterol bisa berkontribusi pada ketegangan otot di leher.
Namun, penyebab sakit leher biasanya lebih terkait dengan postur tubuh yang buruk, stres, atau cedera otot.
Jika Anda mengalami sakit leher yang berkepanjangan dan memiliki faktor risiko kolesterol tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.