TRIBUNSUMSEL.COM - Kehidupan Muhammad Agus Salim korban disiram air panas oleh karyawan training di cafe tempatnya bekerja kini berubah drastis setelah mengalami kebutaan.
Agus mengaku menderita setelah kehilangan penglihatannya akibat insiden disiram air mata tersebut.
Bahkan, Agus merasa lebih baik langsung meregang nyawa daripada hidup tersiksa seperti saat ini.
Hal itu diutarakan oleh Agus Salim dan istrinya, Elmi Nurmala saat menjadi bintang tamu di podcast Denny Sumargo pada 24 September 2024.
"Kalau pun dibunuh Agus lebih suka daripada disiksa seperti ini, kalau begini Agus menderita," kata Agus Salim dengan pilu.
Akibat dari serangan tersebut, Agus mengalami luka bakar serius yang menyebabkan kebutaan pada matanya.
Atas kejadian itu, membuat Agus kini kesulitan untuk menafkahi keluarganya.
"Sakit yang dirasakan Agus sampai gak bisa lihat, Agus punya masa depan, Agus anak perantau yang cari makan," ujarnya.
"Wajah saya mengalami luka parah dan saya tidak bisa melihat," ungkap Agus, menggambarkan kondisinya setelah serangan itu.
Meski demikian, Agus mengaku tidak ingin membalas perbuatan rekan kerjanya.
"Agus gak mau bales, biar Allah aja yang balas dia, memang sudah takdir Agus begini," terangnya.
Menurutnya, saat ini lebih baik menjadikan insiden tersebut menjadi pelajaran untuk kedepannya agar lebih menjaga lisan.
"Pelajaran yang bisa diambil, buat teman-teman semua jaga lisan kita jangan sampai lisan kita nyakitin orang lain, jangan sampai terjadi pada bapak dan ibu, ini sebagai contohnya saya karena saya tidak bisa menjaga lisan saya di saat itu," kata Agus.
"Mudah-mudahan tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini lagi," sambungnya.
Sementara itu, Elmi Nurmala istri Agus tak kuasa menahan tangisnya melihat kondisi sang suami yang kini alami kebutaan.
Elmi pun mengaku sedih karena melihat kondisi Agus yang susah tidur setelah mengalami siraman air keras.
"Suka sedih aja lihatnya seperti ini, kan emang dari awal kalau sakit sedikit itu dia gak bisa," kata Elmi.
"Terus ini dia mengalami yang benar-benar sakit, tiap malam dia ngigau gak bisa tidur ketakutan," sambungnya.
"Sedih aja lihat suami kayak gini," imbuhnya.
Kini, pelaku ditangkap oleh Tim gabungan Polsek Cengkareng di tempat kerjanya, Senin (2/9/2024).
Kronologi
Kronologinya, Agus dan sang istri bekerja disebuah Cafe di Jakarta Barat, dimana sang istri mendapatkan bagian dibelakang, membuat kue.
Agus Salim mendapat posisi kerja di depan sebagai seorang leader itu mendapati karyawan trainingnya melakukan kesalahan tapi tak jujur.
"Permasalahannya sepele, jadi ada customer yang order dia kan masih baru satu minggu lebih kerja, cuma anaknya agak berani apa yang di bilangin, kita bilang 'jangan dulu pegang ini' tapi tetapk aja di jalani sama dia, cuma kalau salah pasti saya di marahi sama bosnya," kata Agus.
"Saya tanya lah sama Aji 'Ji tadi ada customer order ini benar gak' dia bilang 'gak ada' padahal Aji yang rekomendasi kan itu," tutur Agus.
Agus pun saat itu menyarankan Aji meminta maaf kepada customer namun tak di hiraukan.
"Aku bilang 'Ya udah Aji minta maaf aja ke customer', Agus paling gak suka sama orang yang gak jujur, gak bakalan Agus marah," terangnya.
"Terus emosi memuncak karena perselisih pahaman itu saya ke belakang, dia bilang 'Bapak sering salah juga', 'Iya tapi kan jujur'," imbuhnya.
Bahkan saat itu Agus ditemui pelaku dan menantangnya.
"Saat itu Agus lagi tenangin diri ke depan dia (pelaku) datang, 'Mau bapak apa', Agus kepengin ngobrol giaman solusinya, tapi tangan Agus di tariknya," ujarnya.
Emosi Agus pun makin memuncak hingga menyuruh anak training pergi dari Cafe.
"Udah Lo pulang aja sana, bapak gak butuh orang kayak kamu, karena sangking keselnya," kata Agus.
Setelah itu pelaku kembali menantangi Agus hingga mengancamnya.
"Dia bilang 'Sini lu', 'awas lu ya besok'," kata Agus.
Hingga, keesokan harinya, Agus yang berboncengan dengan sang istri mengalami insiden tersebut, yaitu disiram air keras.
Pelaku tiba-tiba datang menghampirinya dan langsung menyiraminya dengan air panas.
"Pas saya di siram saya teriak sebut nama dia 'Aji aji'," ucapnya.
Asal Usul Air Keras
Terungkap asal-usul air keras yang digunakan JJS, pria di Cengkareng, Jakarta Barat, untuk menyiram atasannya Agus Salim dan istrinya, Elmi Nurmala.
Aksi penyiraman air keras itu didasari motif pelaku yang sakit hati setelah ditegur oleh korban.
Diketahui, Agus Salim mendapat posisi kerja di Cafe di Cengkareng sebagai seorang leader, sementara sang istri sebagai pembuat kue.
Ia tugas membantu 2 karyawan magang atau training di lokasi tempat kerjanya.
Merasa tak terima ditegur saat melakukan kesalahan, JJS pun sempat melakukan pengancaman terhadap korban.
Terungkap jika JJS menggunakan air keras untuk membalas dendam kepada korban.
Asal usul air keras yang mengandung bahan kimia tersebut didapatkan pelaku dari toko daring.
"Saat ini berdasarkan keterangan pelaku, yang bersangkutan membeli air keras itu di toko online," ucap Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi saat diwawancarai, Kamis (5/9/2024) dilansir dari Serambinews.com.
Kepada polisi, JJS mengaku menggunakan air keras untuk menyakiti MA karena terinspirasi oleh beberapa kasus yang pernah terjadi.
Menurut pelaku, air keras merupakan cara paling efektif untuk mencederai korban.
"Dianggap efektif oleh pelaku, kemudian ditiru," jelas Arsya.
Arsya menyebut, air keras yang dipakai JJS untuk menyiram MAS biasanya digunakan untuk air aki bekas ataupun pembersih ruangan.
Air keras ini mengandung bahan kimia berbahaya yang mengakibatkan luka bakar terhadap korban.
"Air keras memang beberapa digunakan dalam kegiatan sehari-hari, salah satunya bisa air aki bekas ataupun untuk pembersih ruangan," jelas Arsya.
Motif
Diberitakan sebelumnya, JJS mengaku sakit hati dengan MAS karena masalah pekerjaan.
Berangkat dari situ, JJS tega menyiram atasannya menggunakan air keras.
"Untuk modusnya pelaku sakit hati dengan korban," ucap Kapolsek Cengkareng Kompol Stanlly Soselisa.
Korban dan pelaku bekerja di salah satu kafe kawasan Green Lake, Cipondoh, Tangerang.
MAS merupakan atasan JJS.
Korban disebut kerap memarahi pelaku yang kerap kali salah memasukkan data penjualan.
"Sehingga, membuat korban kesal dan mengeluarkan kalimat-kalimat yang menyakiti hati pelaku," tambah dia.
Akibat perbuatannya, JJS kini dijerat dengan Pasal 351 Ayat 2 KUHP tentang penganiayaan. Ia pun terancam kurungan maksimal 5 tahun.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com