SURYAMALANG.COM , MALANG - Pihak UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang telah memberi penjelasan resmi terkait aksi mahasiswa mereka hari ini, Selasa (24/9/2024).
Ahmad Hidayatullah MPd, Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan UIN Malang menjelaskan, bahwa aksi aliansi mahasiswa dipahami sebagai intelektual sebagai civitas akademika.
"Kami merespon dengan positif karena semua yang disebutkan tadi menjdi sebuh perjungan kita bersama," kata Ahmad.
Terkait tuntutan mahasiswa dalam aksi itu, pihaknya sudah merintis satu per satu solusinya.
"Ada yang tersampaikan ada yang belum. Maka tadi justru menjadi penyampaian informasi untuk mendorong UIN melakukan upaya," ujar dia.
Terkait prodi-prodi baru di UIN Malang yang juga dituntut kejelasannya, disebut sudah mendapat izin dari Kemendikbud dan Kemenag.
"Karena arena sistem penyelenggaraan prodi tidak bisa parsial namun sudah tersistem nasional. Kalau kelayakannya tidak dapat izin kami tidak mungkin menerima mahasiswa baru," jawabnya.
Terkait kelayakan gedung di kampus III, pihaknya punya tanggung jawab publik.
"Apapun yang kami siapkan punya konsekuensi hukum. Kami punya persiapan yang matang. kami bisa menunjukkan bahwa pembangunan yang kita lakukan kelayakannya instalasi air, listrik dan lainnya, kami bisa tunjukkan," ujar pejabat ini.
Sedang terkait optimalisasi layanan lain yang sudah direncanakan di lapangan, diakui memang ada beberapa kendala.
"Tapi kami juga menyusun mitigasi untuk kendala yang terjadi. Contoh penyediaan air minum kami pilih yang terbaik dan layak. Termasuk harga makanan. Mereka tinggal memilih. "
"Beberapa hal yang disampaikan mahasiswa sudah terjawab. Kami memang peduli tanpa mereka mintapun kami penuhi," tandas dia.
Ia menyebut progres kampus III ditargetkan selesai pada Desember 2024.
Tentang keluhan air kotor di kampus III, diakui memang ada.
"Itu musibah saja karena empat minggu lalu sumur pompa jet itu konslet. Jadi kami mengganti mesin dan ditambah. Debit air dan besarnya tandon dan kemampuan pompa kamu ganti. Kedalaman sumur awalnya 90 meter menjadi 120 meter. Maka tanah jadi ikut waktu menyedot tapi sekitar 15 menit saja air sudah normal lagi," papar pria ini.
Ditegaskan, UIN Malang menyanggupi 11 tuntutan mahasiswa. Dimana tuntutan 1-5 sudah progres 50-60 persen. Sedang tuntutan 6-10 ditargetkan sampai Desember.
"Maka kami optimistis bisa menyanggupi semua tuntutan mahasiswa," pungkasnya.