Penggawa Timnas Wanita Indonesia, Octavianti Dwi Nurmalita, mengungkapkan beberapa tantangan terberat yang pernah ia hadapi selama berkarier di sepak bola.
Ada dua tantangan yang ia sebutkan.
Satu adalah soal risiko cedera.
“Kalau untuk tantangan, kalau cedera aja sih.
Jadi lebih hati-hati aja ya. Apalagi kan di bola. Apalagi kan cewek, beda sama cowok,” kata Octa kepada kumparanBOLANITA di The Sultan Hotel & Residence, 5 Juli lalu.
Yang kedua, menurutnya, adalah kompetisi liga yang tak kunjung hadir.
“Terus sayang banget ya liganya. Liganya nggak jalan-jalan. Sedangkan aku yang Liga 1 Putri 2019 itu aku nggak ikut. Jadi kayak aku belum ngerasain main Liga 1 Putri gitu,” sambungnya.
Topik mengenai Liga 1 Putri memang sering dibicarakan di kalangan sepak bola wanita. Sebab, sudah lima tahun lamanya kompetisi itu vakum. Terakhir kali digelar adalah pada 2019 lalu dengan melahirkan Persib Bandung sebagai juaranya.
Sesi konferensi pers "Wajah Baru Timnas Putri" oleh PSSI di GBK pada Sabtu (21/9/2024). Foto: Antika Fahira/kumparan
Di sisi lain, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berjanji bahwa Liga 1 Putri akan digelar kembali pada 2026. Namun, bagi Octa, menunggu hingga 2026 itu terasa sangat lama.
“Sedih sih pastinya. Maksudnya ya masih lama banget gitu. Masa kita harus nunggu lagi, padahal kemarin udah nunggu lama. Kirain juga bakalan tahun ini, ternyata enggak juga, masih mundur lagi. Ya berharap liga cepat jalan, sih,” ungkap Octa.
Jika Liga 1 Putri benar-benar digelar pada 2026, maka usia Octa adalah 27 tahun. Saat ditanya tentang rencana masa depannya, ia belum bisa memastikan apakah masih akan terus bermain sepak bola atau tidak.
“Enggak tahu deh kalau itu. Mungkin kalau rezekinya ya masih aktif di bola,” jawab mantan pemain Persis Solo itu.
Meski liga belum ada, pemain kelahiran Yogyakarta, 25 Oktober 1998 itu berencana untuk terus menjaga kondisi fisiknya agar tetap fit.
“Dua tahun lagi… paling tetep latihan aja. Jadi tetep jaga kondisi, karena atlet kan. Walaupun nggak ada liga juga tetep harus bisa jaga kondisi,” tutur Octa.
Ia juga berpesan agar PSSI terus mengadakan kegiatan untuk Timnas Wanita Indonesia, seperti pemusatan latihan (TC) dan pertandingan uji coba.
“Terus berharap juga timnas ke depannya ada kegiatan kayak gini, TC-TC. Maksudnya kalau nggak ada liga, ada friendly match atau ada apa gitu. Jadi kita tetep bisa ikut,” pungkas mantan atlet pencak silat itu.
Baca Lebih Lanjut
Octavianti Dwi Nurmalita: Dari Juara Pencak Silat se-Jawa ke Bek Sayap Timnas
KumparanBOLANITA
Hasil Sepak Bola Wanita Eropa: Chelsea Tekuk Villa, Lyon Hantam Fleury
KumparanBOLANITA
Erick Thohir harap sepak bola nasional lahirkan persatuan & perdamaian
Antaranews
Fakhri Husaini Persembahkan Emas Sepak Bola PON XXI 2024 untuk Masyarakat Jatim
Taufiq Rochman
Penggemar sepak bola China soroti kenaikan peringkat FIFA Indonesia
Antaranews
Legenda sepak bola Italia Salvatore Schillaci wafat usia 59 tahun
Antaranews
16 Tahun Menanti, Jatim Juara Sepak Bola Putra PON XXI 2024, Fakhri: Kemenangan Masyarakat Jatim
Sudarma Adi
Ini Kata-kata Fakhri Husaini Usai Bawa Tim Sepak Bola Jatim Juara PON XXI Aceh-Sumut 2024
Eko Darmoko
Jadwal Piala Liga Inggris: Manchester City Tanpa Rodri, Arsenal Jumpa Bolton
Arif Tio Buqi Abdulah
PSSI wacanakan Liga 1 Putri diikuti delapan klub-tanpa degradasi
Antaranews