SRIPOKU.COM - Kisah seorang mantan kuli bangunan ini menarik perhatian, sebab ia memiliki Rp1 miliar di usianya ke 21 tahun.
Bukan tanpa perjalanan pahit, mantan kuli bangunan itu rupanya menapaki kehidupan berliku sebelum akhirnya sukses.
Ialah Khoriul Anas, pemuda yang bisa punya Rp 1 miliar di usia 21 tahun.
Padahal dulu di masa sekolahnya, Anas pernah menjadi kuli bangunan hingga mengalami pengalaman pahit tak dibayar mandor.
Namun kini, ia telah menjelma menjadi seorang investor, pengusaha dan trading consultant.
Diketahui, Anas kini tengah fokus berinvestasi di berbagai instrumen investasi terutama di bursa saham dan properti.
Ia juga menekuni bisnis real sector di bidang kuliner yang sudah memiliki beberapa cabang outlet di Malang.
Selain itu, Anas juga menjalankan bisnis private class academy berbasis online course yang berfokus pada edukasi, bimbingan, layanan prosedur administrasi, dan mekanisme transaksi trading saham dan trading foreign exchange (valuta asing) yang ia rintis sejak awal tahun 2020.
Berkat keahliannya di dunia finance, hingga saat ini ia telah memberikan edukasi kepada lebih dari 4500 investor ritel dari seluruh kawasan Asean terutama Indonesia dan Malaysia melalui platform-platform teleconference seperti Skype, Cyberlink U meeting dan Discord, melansir dari Tribunnews.
Kerja keras, kegigihan, ketekunan, dan tekadnya dalam berusaha membuatnya dapat meraih Rp 1 miliar pertamanya di usia yang sangat muda yaitu 21 tahun pada 2021 lalu.
Tentu pencapaiannya ini diraih dengan penuh dedikasi, pengalaman dan pengetahuan yang luas serta doa dari kedua orang tua.
Di usianya yang baru menginjak 24 tahun sekarang ini (2024), diperkirakan Anas memiliki net worth dengan jumlah mencapai miliaran rupiah.
Kesuksesannya di usia muda membuat dirinya mempunyai banyak aset seperti rumah, beberapa bidang tanah, kendaraan pribadi, hingga portofolio investasi dengan diversifikasi pada banyak instrumen dengan jumlah yang fantastis.
Namun siapa sangka, Anas yang sekarang sukses di usia muda memulai karirnya dari nol. Ia dulunya adalah seorang kuli bangunan sejak lulus di bangku MTs/SMP.
Begitu juga selama mengenyam pendidikan di SMA, ia lebih memilih menghabiskan waktu liburan sekolah dengan bekerja sebagai kuli bangunan.
Namun sayang, ia pernah ditipu oleh mandor proyek yang kabur membawa uang upah hasil bekerja selama tiga minggu, sampai akhirnya ia memilih pindah ke proyek lain.
“Benar, saya dulu awal-awal bekerja sebagai kuli bangunan pernah ditipu, upah saya dan para tukang selama tiga minggu dibawa kabur oleh mandor proyek. Setelah kami telusuri, kabarnya dia juga sudah lama menjadi incaran pihak berwajib karena kasus yang sama.” ungkap Anas.
Tidak berhenti sampai disitu, Anas melanjutkan perjalanan karirnya setelah lulus dari pendidikan SMA.
Di usianya yang masih baru menginjak 18 tahun, dirinya pernah bekerja sebagai waiter di salah satu cafe di kawasan Joyo Agung, Malang.
Nasib kurang baik kembali ia terima, baru 1 bulan bekerja sebagai pelayan cafe, ia memutuskan untuk resign karena gaji selama 1 bulan tidak cukup untuk menutup biaya ongkos perjalanan dari rumah ke cafe yang jaraknya relatif jauh.
Meskipun gagal dalam pekerjaan sebelumnya, Anas tetap optimis bahwa ia akan sukses di masa depan.
Bermodalkan pengalaman dan keahliannya dalam public speaking, ia diterima di salah satu perusahaan pialang berjangka di bawah naungan Jakarta Futures Exchange & Indonesia Derivatives Clearing House yang secara resmi terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
Di sinilah awal mula Anas mendapatkan banyak ilmu tentang dunia finansial dan pasar modal.
Akan tetapi kegagalan kembali Anas hadapi, selama 3 bulan bekerja ia tidak kunjung mendapatkan mitra / nasabah investasi sehingga dirinya tidak menerima gaji sepeser pun.
Sampai akhirnya Anas memasuki masa kuliah dan memutuskan untuk resign dari pekerjaannya.
Meskipun demikian, dirinya terus mempelajari ilmu keuangan di pasar modal, investasi, financial planning, money management, online trading (foreign exchange, stock, cryptocurrency), dan lain sebagainya.
Dalam masa pendidikannya di universitas, Anas dikenal sebagai mahasiswa yang disiplin, rajin dan aktif dalam mengikuti kegiatan di dalam maupun di luar kampus.
Di sisi lain, jiwa entrepreneur Anas juga kian menggebu-gebu.
Di tengah-tengah kesibukannya menjadi seorang mahasiswa di kampus dan mahasantri di ma’had, dirinya menghabiskan waktu untuk berjualan kue brownies dengan cara menjadi reseller dari penjual roti di luar kampus.
Hasil keuntungan yang diperoleh, ia gunakan untuk biaya makan sehari-hari dan kebutuhan selama dirinya berkuliah.
Tentu semua itu tidak dilalui Anas serta merta dengan mulus, banyak sekali hambatan dan rintangan yang ia hadapi.
Berkat ketekunan dan keuletannya, Anas berhasil menyisihkan sebagian keuntungan hasil jualan untuk ditabung.
Pada akhir 2019 dana yang sudah ia kumpulkan, digunakan sebagai modal investasi pada instrumen yang cenderung memiliki risiko tinggi (high risk) yaitu saham dan trading forex.
Namun nahas, pada investasi pertamanya Anas mengalami kerugian dengan total belasan juta rupiah.
Hal ini membuat dirinya hampir putus asa karena modal yang ia kumpulkan dengan penuh pengorbanan sudah habis tak tersisa.
Di masa burn out dan frustasinya, Anas teringat bahwa perjuangannya selama ini tidak boleh sia-sia begitu saja.
Anas bangkit dari keterpurukannya dan mengevaluasi semua kesalahan serta kekurangannya dalam berinvestasi.
Hingga pada akhirnya dirinya kembali mengumpulkan modal.
Berbekal ilmu pengetahuan dan pengalamannya, dirinya mampu menguasai dan memahami algoritma market baik secara technical analysis maupun fundamentals analysis bahkan dengan menggabungkan keduanya (hybrid).
Perlahan namun pasti, Anas berhasil menghasilkan keuntungan dengan persentase profit yang cukup tinggi.
Singkatnya, di tahun 2020 Anas memulai mendirikan akademi yang memberikan layanan berupa edukasi, bimbingan, layanan prosedur administrasi, dan mekanisme transaksi trading saham dan trading forex (valuta asing).
Walaupun kabarnya setelah ini dirinya akan lebih fokus mengembangkan portofolio investasinya daripada mengembangkan akademi yang sudah ia rintis sejak 4 tahun lalu.
“Harapan saya, semoga kisah ini bisa memotivasi banyak orang bahwa untuk meraih kesuksesan dibutuhkan perjuangan, pengorbanan, tekad yang kuat serta pengetahuan yang cukup. Semoga dapat menginspirasi banyak orang untuk melek berinvestasi terutama bagi Millenial dan Gen Z untuk mempersiapkan masa depan demi meraih financial freedom (kebebasan finansial).” pungkasnya.