TRIBUNJATIM.COM - Viral kisah anak TK 3 hari tak ada yang jemput di sekolah.
Sang guru pun akhirnya tahu alasannya setelah membaca surat di dalam tas anak tersebut.
Ia pun marah kepada orangtua anak tersebut.
Peristiwa ini diketahui terjadi di Tiongkok.
Dikutip dari Sanook.com via TribunnewsMaker, seorang anak perempuan berusia 3 tahun sedang belajar di taman kanak-kanak dekat rumahnya.
Orang tua gadis itu biasanya datang menjemput tepat waktu setiap hari.
Suatu hari, meski jam belajar di sekolah sudah lama selesai, tidak ada yang datang menjemput gadis itu.
Guru menemani gadis itu sampai jam 8 malam dan mencoba menghubungi orang tua anak tersebut.
Hingga ayah anak tersebut menjawab teleponnya.
Tapi dia hanya menyuruh gurunya untuk menjaga putrinya dan menutup telepon.
Beberapa saat kemudian, guru tersebut mengetahui bahwa kedua nomor telepon anak tersebut telah diblokir oleh orang tua anak tersebut.
Ketika tidak ada pilihan lain, jadi dia harus membawa siswa ini kembali ke rumahnya untuk menginap.
Hal ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut tanpa ada seorang pun yang datang menjemput siswi berusia 3 tahun tersebut, bahkan tidak ada panggilan telepon dari orang tua gadis tersebut.
Hingga sang guru menemukan surat di tas sekolah anak itu.
Pesan tersebut rupanya dari orangtua siswa itu.
Isinya ucapan terima kasih untuk sang guru, sekaligus alasan kenapa orangtuanya berbuat tega.
"Terima kasih Guru.
Kami akan bercerai.
Aku minta maaf telah membuatmu mengurus anak itu.” bunyi pesan tersebut.
Setelah membaca, dia tidak bisa menahan air matanya.
Ia sangat marah atas sikap pasangan tersebut yang tidak bertanggung jawab.
Dia kemudian menelepon polisi dan meminta mereka untuk membawa pulang anak itu.
Namun kejadian di kantor polisi, sikap ayah membuat semua orang semakin marah.
Hal itu lantaran mereka berdua tidak mau merawat anaknya dan tinggal menunggu keputusan resmi pengadilan.
Tindakan mereka membuat sang guru sangat marah.
Tapi karena guru hanya orang luar, ia tidak bisa terlalu mencampuri urusan internal keluarga siswa.
Sementara itu, sebelumnya juga viral seorang Ibu yang menyuruh anaknya untuk jualan agar belajar kerja keras, ternyata sang anak malah menghasilkan 20 juta dalam 10 hari.
Dikutip dari World of Buzz pada 14 September 2024, seorang ibu di Jiangsu, Tiongkok bermaksud untuk mengajarkan putranya yang berusia 17 tahun tentang kerja keras.
Dirinya kemudian mengizinkannya bekerja bersamanya selama liburan semester, namun hasilnya melebihi apa yang ia harapkan.
Dalam video Douyin-nya yang viral di media sosial, wanita tersebut mengungkapkan bahwa putranya menghasilkan RMB10.000 atau sekitar 20 juta rupiah hanya dalam waktu 10 hari.
Anaknya berjualan makanan cepat saji dengan menggunakan gerobak.
“Niat saya adalah untuk membiarkan dia merasakan betapa sulitnya hidup ini,
Sehingga dia bisa belajar untuk menghargai setiap kesempatan belajar,
Saya tidak pernah menyangka bahwa dia akan menikmati bisnis ini,” kata sang ibu.
Remaja tersebut lulus dari sekolah menengah tahun ini dan masuk ke sekolah kejuruan untuk belajar seni kuliner.
Namun, setelah terlibat dalam bisnis yang menghasilkan ribuan dolar dalam waktu kurang dari 2 minggu, ia berubah pikiran untuk kembali ke bangku kuliah.
“Dia mengatakan kepada saya bahwa tidak ada gunanya kembali ke sekolah,
Sekarang, dia hanya ingin mengikuti saya dan membuka warung,” ujar wanita tersebut.
Putranya pergi untuk membuka warung sekitar pukul 4 sore setiap hari dan sibuk hingga pukul 2 atau 3 pagi.
Meskipun putranya telah menghasilkan banyak uang hanya dalam beberapa minggu, wanita itu mengakui bahwa itu bukanlah hasil yang dia harapkan sama sekali dan rencananya menjadi bumerang.
“Saya sebenarnya ingin dia sedikit 'menderita' dan kembali ke sekolah,
Saya sudah berkali-kali membujuknya untuk kembali ke sekolah, tetapi dia bersikeras untuk tetap tinggal bersama saya untuk membuka warung.”
Wanita itu tidak punya pilihan lain selain menghormati keinginan anaknya.
Namun, ia mengatakan bahwa ia tidak mendorong orang tua lain untuk mengikuti langkahnya.
“Saya tetap berharap anak saya akan melanjutkan sekolahnya,” katanya.