Pengunjung Kebun Binatang Shanwei, Provinsi Guangdong, China timur, berharap melihat panda seperti iklan promosinya. Namun, mereka bingung karena 'panda'-nya menggonggong.

Dilansir News.com Australia, Jumat (20/9/2024) video ini segera menjadi viral dan membuat banyak orang menyimpulkan bahwa yang mereka lihat bukanlah panda sungguhan. Pihak kebun binatang awalnya mengklaim bahwa hewan tersebut adalah spesies langka yang disebut 'anjing panda'.

Namun setelah ada kritikan kanan kiri, akhirnya pihak kebun binatang mengakui bahwa mereka hanya mewarnai dua ekor anak anjing agar menyerupai panda dengan pola hitam dan putih. Pengunjung yang marah kemudian menuntut pengembalian uang dari kebun binatang.

Dua 'anjing panda' tersebut ternyata adalah anjing Chow Chow, jenis anjing Spitz berbulu tebal yang berasal dari China utara.

Dengan wajah bulat, mereka tampak lebih mirip panda dibandingkan dengan ras anjing lainnya.

Anjing Chow Chow dikenal dengan surai yang menyerupai singa dan sangat populer di China sebagai salah satu ras anjing paling ikonik dari negara tersebut. Ras ini memiliki tempat khusus dalam budaya dan sejarah China, sering digambarkan dalam seni dan sastra serta menjadi simbol kebangsawanan dan prestise.

Ini bukanlah pertama kalinya kebun binatang di China mendapat kecaman karena penipuan serupa. Pada bulan Mei, sekelompok panda palsu ditemukan di Kebun Binatang Taizhou, Provinsi Jiangsu, China.

Ketika ditanya mengapa mereka mencoba menipu pengunjung, perwakilan kebun binatang hanya mengatakan, "Tidak ada panda asli di kebun binatang, jadi kami memutuskan untuk melakukan ini."

Secara ilmiah, pewarnaan bulu hewan bisa sangat berbahaya dan bahkan mematikan. Beberapa hewan peliharaan dapat mengalami luka bakar serius atau bahkan terbunuh oleh zat beracun dalam pewarna.

"Tidak ada hewan yang memiliki keinginan atau kebutuhan alami untuk diwarnai, ditindik, ditato, dimutilasi, atau dimodifikasi dengan cara lain untuk memenuhi preferensi estetika manusia," kata organisasi People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) di situs web mereka.

Baik penduduk setempat yang marah maupun kelompok hak asasi hewan di seluruh dunia mengecam tindakan ini sebagai kekejaman terhadap hewan. Hewan di kebun binatang tidak hanya cukup diberikan perawatan rutin, namun tidak boleh ada rekayasa yang bisa membahayakan kesehatan hewan tersebut.

"Risikonya terlalu besar dan sama sekali tidak diperlukan. Memaksa hewan menanggung penderitaan seperti ini bukanlah hal yang trendi ini adalah tindakan kejam," tambah PETA.

Tahun lalu, ada video tentang beruang yang tampak aneh di Kebun Binatang Hangzhou, China. Banyak yang mengira bahwa itu adalah manusia yang mengenakan kostum beruang. Namun pihak kebun binatang membantahnya dan menyatakan bahwa hewan tersebut adalah beruang madu Malaysia.

Logan Dudley, seorang pawang beruang madu di Kebun Binatang Taronga, Australia, mengatakan bahwa kulit longgar dan kemampuan beruang madu untuk berdiri dengan dua kaki adalah karakteristik alami dari spesies tersebut.

"Saya sudah melihat videonya. Menurut saya itu bukan manusia yang mengenakan kostum beruang," katanya.

*Artikel ini ditulis oleh Dita Aliccia Armadani, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Baca Lebih Lanjut
Arkeolog Temukan Makam Kuno Terkubur di Kebun Binatang, Ratusan!
Detik
Heboh Bayi Kuda Nil Jadi Seleb di Thailand
Detik
Kelahiran Anjlok, Warga China Lebih Pilih Pelihara Anjing daripada Punya Anak
Detik
Mobil Ringsek Tertimpa Pohon di Kebun Durian di Sumut, 3 Orang Tewas
KumparanNEWS
Kecelakaan Perez-Sainz warnai kemenangan Piastri di GP Azerbaijan
Antaranews
Anjing Herder di Semarang yang Gigit Tetangga Disuntik Mati
KumparanNEWS
Kalsel jadikan Kebun Raya Banua sebagai pusat penelitian dan edukasi
Antaranews
Studi: Pelihara Kucing atau Anjing Dapat Memperlambat Kepikunan
Detik
Anjing Ternyata Bisa Mengingat Nama Mainan hingga 2 Tahun Lamanya, Kok Bisa?
Detik
Ngeri! Pejalan Kaki Terluka Usai Digigit Anjing Herder di Perumahan Semarang
Detik