Tribunjogja.com Italia - AC Milan dijadwalkan menghadapi rival sekota Inter Milan pada pertandingan Serie A pada Senin (23/9/2024) dini hari.

Pertemuan nanti akan jadi laga berat bagi AC Milan, sebab mereka berusaha mengakhiri catatan buruk terus-terusan kalah di enam Derby terakhir.

AC Milan tak mulus di awal musim 2024-25 ini dan itu akan menambah tekanan untuk coba menghentikan enam kekalahan beruntun di Derby della Madonnina.

Rossoneri terakhir kali memenangkan Derby pada bulan September 2022 di bawah asuhan Stefano Pioli, dalam pertandingan yang juga terjadi pada pekan ke-5 Serie A. 

Sang juara bertahan saat itu mengalahkan Nerazzurri 3-2, dengan dua gol Rafa Leao dan satu gol dari Olivier Giroud.

Sejak saat itu, Diavolo kalah dalam keenam pertandingan setelah saling berhadapan di tiga kompetisi. 

Rentetan kekalahan ini mencakup dua kekalahan di semifinal Liga Champions 2023, kekalahan telak 5-1 pada September 2023, dan kekalahan terakhir 2-1 pada 22 April 2024, hari ketika Inter Milan dinobatkan sebagai juara Italia dengan lima pertandingan tersisa.

Rentetan pertandingan ini memungkinkan Inter Milan menyamai rekor kemenangan terpanjang AC Milan dalam Derby della Madonnina. 

Meski demikian, Nerazzurri kini diberi kesempatan untuk memperpanjangnya menjadi tujuh kemenangan beruntun, yang akan menandai rekor baru dalam sejarah pertandingan tersebut.

Inter Milan bersama Simone Inzaghi masih belum terkalahkan musim ini setelah bermain imbang di Manchester City pada debut mereka di Liga Champions.

Namun mereka kehilangan poin dalam dua dari empat pertandingan Serie A yang dimainkan sejauh ini, berbagi poin melawan Genoa dan Monza.

Di sisi lain, AC Milan baru saja memenangkan satu pertandingan dari lima pertandingan pertama mereka di Serie A dan Liga Champions, dengan kekalahan terakhir mereka 3-1 melawan Liverpool semakin menekan manajer baru mereka, Paulo Fonseca, yang pekerjaannya sedang dipertaruhkan.

Mereka tentu tak mau membiarkan Inter Milan memenangkan tujuh derby berturut-turut untuk pertama kalinya dalam sejarah sebab itu akan terasa sebagai penghinaan panjang bagi para penggemar Rossoneri. 

Disisi lain, jika kalah akan berakibat fatal bagi Fonseca, karena klub sudah mempertimbangkan calon penggantinya. (Tribunjogja.com/iwe)