Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Peru sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Peru (Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement/IP-CEPA).
“Penyelesaian perundingan CEPA Indonesia dan Peru akan menjadi katalis bagi perluasan kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Peru secara signifikan,” kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Umar Hadi dalam keterangan tertulis Kemlu di Jakarta, Minggu.
Kesepakatan tersebut dicapai dalam Forum Konsultasi Bilateral (FKB) Indonesia-Peru di Lima, Peru pada 10 September di sela-sela penyelenggaraan Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INALAC Business Forum).
Menurut Dirjen Umar Hadi, jika Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) tersebut dilaksanakan, volume perdagangan kedua negara dapat meningkat hingga tiga kali lipat.
Selain membahas Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif, kedua negara juga membahas isu strategis lainnya seperti kerja sama antar parlemen, pertahanan, ekonomi pembangunan hingga kelapa sawit, anti-narkoba dan pendidikan.
Indonesia dan Peru juga membahas isu regional dan global seperti ASEAN-Peru, Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific) hingga Keketuaan Peru di Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) 2024.
Indonesia dan Peru juga secara khusus juga menargetkan agar dapat segera menyelesaikan perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas.
Peru merupakan salah satu mitra dagang terpenting bagi Indonesia di kawasan Amerika Latin, dan pada 2023, total perdagangan Indonesia dan Peru mencapai 444 juta dolar AS (sekitar Rp6,8 triliun).
Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Peru pertama kali dimulai pada 27-30 Mei 2024 di Lima, Peru.
Pada perundingan putaran pertama tersebut, kedua negara fokus membahas akses pasar perdagangan barang, kepabean dan memfasilitasi perdagangan serta upaya mengatasi hambatan teknis perdagangan barang.Peru merupakan salah satu mitra dagang terpenting bagi Indonesia di kawasan Amerika Latin, dan pada 2023, total perdagangan Indonesia dan Peru mencapai 444 juta dolar AS (sekitar Rp6,8 triliun).
Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Peru pertama kali dimulai pada 27-30 Mei 2024 di Lima, Peru.
Pada perundingan putaran pertama tersebut, kedua negara fokus membahas akses pasar perdagangan barang, kepabean dan memfasilitasi perdagangan serta upaya mengatasi hambatan teknis perdagangan barang.
Baca Lebih Lanjut
Tandatangani 13 Perjanjian Kerja Sama dengan KUPS, Pertamina Percepat Dukungan Perhutanan Sosial
Content Writer
Arab Saudi gelar KTT AI global untuk percepat inovasi dan pertumbuhan
Antaranews
Azerbaijan tolak seruan rencana perjanjian damai dengan Armenia
Antaranews
Pertamina teken 13 kerja sama percepat perhutanan sosial
Antaranews
PM Kamboja serukan pelaku ekspor pertanian manfaatkan keuntungan RCEP
Antaranews
Suswono Kaji Polemik Kampung Bayam, Janji Beri Solusi Komprehensif
Detik
Taiwan Design Research Institute dan Kementerian Perindustrian Indonesia Memperbarui Perjanjian Kerja sama
Antaranews
BI: Ekonomi syariah dorong transformasi perekonomian RI dan dunia
Antaranews
Indeks Komprehensif Kumpulan Pelabuhan Laut Kelas Dunia 2024 Dirilis - Tolak Ukur Baru Inovasi
Antaranews
Program wirausaha ZMart Baznas turut membantu ekonomi keluarga Entis
Antaranews