Belut adalah hewan yang bisa ditemui di air tawar maupun air asin di laut. Namun, secara ilmiah, belut termasuk jenis ikan atau ular ya?
Ternyata belut merupakan salah satu jenis ikan. Belut diklasifikasikan dalam ordo Anguilliformes dengan lebih dari 800 spesies berbeda seperti belut cacing (famili Moringuidae), belut taman (famili Congridae), belut kejam (famili Synaphobranchidae) dan belut moray (famili Muraenidae).
Mengutip Ocean Conservancy, belut memiliki jenis lain yang terkenal berbahaya yakni belut listrik (Electrophorus electricus). Uniknya, belut listrik ini masih bagian dari keluarga ikan pisau (Gymnotidae) dan berkerabat dekat dengan ikan lele dan ikan mas.
Jika dilihat dari bentuknya, belut listrik mirip dengan belut pada umumnya.
Diketahui, bahwa daya yang dihasilkan belut listrik kira-kira lima kali lipat jumlah daya pada stopkontak standar dan dapat memberikan efek hingga delapan jam setelah kematiannya.
Meski bentuknya lebih mirip ular, tapi sama seperti ikan lain, belut memiliki insang. Selain itu, belut juga hidup sepenuhnya di air.
Belut memiliki sirip yang berbentuk tunggal dan bersambung, membentang di sisi punggung, dubur, dan ekor. Mereka juga memiliki tubuh memanjang dengan kepala runcing, membentuk moncong dan gigi setajam silet.
Saat dewasa, belut memiliki panjang berkisar dari 10 cm. Untuk jenis belut di laut dalam bisa mencapai 3,5 meter. Belut yang hidup di laut warnanya berkisar dari abu-abu kusam atau hitam hingga warna-warni dan berpola pada spesies terumbu tropis, sebagaimana dilansir Britannica.
Namun, hanya belut air tawar (keluarga Anguillidae), yang paling banyak ditemukan dan bernilai tinggi sebagai makanan.
Jadi yang membedakan belut dan jenis ular, seperti ular laut yakni belut memiliki sirip atau insang, sedangkan ular tidak. Saat di dalam laut, pergerakan belut cenderung mirip pita yang meluncur di air, sedangkan ular mirip seutas tali yang tipis.
Habitat keduanya juga berbeda. Belut menghabiskan sepanjang hidupnya di air, baik tawar maupun asin.