Pendiri Microsoft, Bill Gates mengungkap rahasianya untuk menjadi kaya. "Saya hanya fokus pada satu pekerjaan," kata Bill Gates soal targetnya mencari keuntungan finansial.

Bill Gates keluar dari perguruan tinggi untuk mendirikan Microsoft. Saat itu dia tidak langsung memikirkan soal menjadi miliarder atau menjalankan perusahaan yang sekarang bernilai lebih dari US$ 3 triliun atau sekitar Rp 46.333,5 triliun.

Pada saat itu, Gates yang berusia 20 tahun memiliki definisi kesuksesan yang jauh lebih sederhana, katanya dalam program CNBC Make It.

"Saat itu, saya hanya peduli apakah kode saya benar-benar bagus, apakah berfungsi dengan baik, dan apakah perusahaan ini bisa menunjukkan kepada dunia bahwa mikrokomputer adalah hal yang penting," kata Bill Gates dilansir dari CNBC, Jumat (13/9/2024).

Tahun 1976, para penggemar komputer seperti Gates dan rekannya, Paul Allen, sering dianggap sebagai penghobi. Namun mereka sangat yakin bahwa revolusi teknologi sudah di depan mata.

"Ini adalah keajaiban perangkat lunak. Dan saya siap menghabiskan hidup saya di usia 20-an hanya untuk mengembangkan perangkat lunak, hanya pada satu pekerjaan," kata Gates.

Secara spesifik, pekerjaan tersebut adalah menciptakan perangkat lunak berkualitas tinggi yang dapat membuat masyarakat umum menerima komputer pribadi.

"Cita-cita kami adalah sebuah komputer pribadi di setiap meja dan rumah, yang mungkin terdengar biasa sekarang. Tetapi pada saat itu, ide tersebut sangatlah radikal," kata Gates, merujuk pada pernyataan yang sering diulangnya bersama Allen kepada karyawan awal Microsoft.

Fokus kuat pada menciptakan produk terbaik, bukan artinya Gates tidak ingin kaya. Faktanya, dia menekankan pentingnya hal tersebut sejak awal.

Dalam 'Surat Terbuka kepada Penghobi' yang terkenal pada tahun 1976, Gates menulis bahwa pengguna harus membayar harga yang pantas untuk perangkat lunak. Hal itu bertujuan agar para developer, seperti dirinya, mendapatkan bayaran yang layak sehingga mereka bisa terus menciptakan perangkat lunak baru berkualitas tinggi demi kemajuan industri.

"Saat itu, seluruh hidup saya berputar di sekitar Microsoft. Pandangan saya tentang kesuksesan sangat terfokus pada Microsoft," katanya.

Hal itu akhirnya menjadikan Bill Gates salah satu orang terkaya di dunia. Kini, kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 128 miliar atau sekitar Rp 1.976,3 triliun menurut Forbes.

Saat ini, Gates menikmati menjadi seorang polimatik dan belajar berbagai hal, menghabiskan waktunya untuk membaca tentang topik seperti biologi, fisika, dan ilmu iklim. Topik-topik ini akan menjadi fokus dari serial dokumenter Netflix yang akan datang, 'What's Next? The Future With Bill Gates,' yang dijadwalkan tayang perdana pada 18 September 2024.

*Artikel ini ditulis oleh Dita Aliccia Armadani, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Baca Lebih Lanjut
Bill Gates Masih Ingin Bekerja Sampai 30 Tahun Lagi
Detik
Bill Gates Cemas Pandemi dan Perang Besar Mengintai Dunia
Detik
Pakar Ungkap Makanan yang Bisa Perpanjang Umur-Perpendek Usia
Detik
Begini Curhat Mahalini Ingin Vakum Bernyanyi dan Jadi Ibu Rumah Tangga
Nur Nihayati
Rahasia Juara Dunia Football Manager 2024: Orang HRD Nih Bos!
Detik
Curhat Mahalini Ingin Vakum Bernyanyi dan Jadi Ibu Rumah Tangga, Akui Capek, Dambakan Kehadiran Anak
Whiesa Daniswara
PSBS Akan Hadapi Persija Jakarta di Bali pada Kamis, Fabiano Beltrame Ungkap Rahasia Tim Tamu
Paul Manahara Tambunan
Drama Turki Penuh Haru, Kisah Cinta Pria Kaya Menikahi Wanita Miskin
Sindonews
Indonesia kaya dengan permainan tradisional, latih motorik anak
Antaranews
OJK Ungkap Modus Pencatutan Nama untuk Pinjaman Kartu Kredit Bank
KumparanBISNIS